Share

54. SUDAH BANGUN

Arsenio sudah membuka matanya sekitar dua jam yang lalu. Namun, masih terbaring lemas di ranjang. Tidak bisa banyak bergerak karena belum pulih sepenuhnya.

Selang infus masih terpasang di lengan kanan. Sementara alat pernapasan sudah tidak terpasang. Perban masih melilit kepala Arsenio. Diganti setiap dua jam sekali. Gavin yang memerintahkannya. Gavin merasa bertanggung jawab besar untuk kesehatan Arsenio.

"Apa saja yang sudah aku lewatkan?" tanya Arsenio duduk bersandar pada dinding ranjang. Ia sangat tidak nyaman jika berlama-lama tidur telentang.

"Tidak ada banyak hal yang terlewatkan, selain Elisha yang terus-menerus menelpon nomor Tuan Muda, kemarin malam. Pagi ini, Elisha sama sekali tidak menelpon," jawab Bastian menyebut nama nenek sihir itu.

Posisinya sekitar satu meter dari ranjang Arsenio. Ia berdiri di sisi kiri. Mimik wajahnya datar seperti biasa. Tidak ada senyuman meski seujung kuku.

Arsenio menyelengos, sangat malas mendengar nama wanita yang sangat dibencinya. Hubu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status