Share

44. Seorang Wanita Bernama Hanum

“Apa kamu sekarang sudah melupakan niatmu dulu untuk balik lagi ke kota?”

Raya langsung tergeragap ketika mendengar pertanyaan dari sosok yang sudah bergelar suami baginya itu.

Untuk beberapa saat wanita muda itu bahkan hanya diam bergeming ketika mendengar pertanyaan yang sebenarnya dilontarkan dengan nada bercanda.

Dengan segala yang sudah dia berikan, Raya merasa sudah melangkah terlalu jauh. Bahkan dia sendiri tidak tahu entah sejak kapan dia seakan melupakan apa yang awalnya menjadi tujuan utamanya.

Sekarang Raya menjadi semakin ragu dengan masa depannya sendiri, walau jauh di dalam lubuk hatinya saat ini dia merasa mulai terikat dengan pernikahan ini yang awalnya bahkan sempat dia anggap sebagai suatu hubungan yang sementara saja.

Ketika mendapati sikap sang istri yang menjadi diam, sebuah gelisah langsung menelusup hadir ke dalam hati Raihan.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status