Share

Jelita; Perhatian Seorang Bagus

Hari ini seperti biasa seperti hari-hari kemarin kalau Jelita akan dijemput oleh Bagus jika pulang bekerja. Bibir ranum perempuan itu tersenyum lebar saat melihat Bagus sudah berada di parkiran—menunggunya.

“Udah lama?” tanya Jelita, basa basi.

“Lima belas menitan yang lalu lah kurang lebihnya.”

“Hehehe, sorry, ya, tadi rame banget, Gus.”

“Santai aja kali, Ta.”

Bagus langsung menyodorkan helm ke arah Jelita yang langsung diterima oleh gadis itu dengan senang hati.

Kini mereka berdua mulai membelah jalanan kota Jakarta yang selalu ramai meski sudah larut sekalipun.

“Lo udah makan?”

Jelita menggeleng cepat.

“Makan dulu yuk. Ada penjual nasi kucing yang katanya enak banget gitu.”

Jelita langsung terkekeh dan menabok helm milik Bagus. “Lo mah kalau masalah makanan kayaknya paling juara deh.”

“Maklum pecinta kuliner,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status