Share

HYBRID

Di tempat lain, tak begitu jauh dari kediaman Keluarga Argent, seorang wanita tampak sibuk –hilir mudik kesana-kemari, menjajakan berbagai macam makanan yang akan mereka santap malam itu.

Erin Cooper. Seorang ibu tunggal yang menjadi tulang punggung keluarga sejak kepergian suaminya, sepuluh tahun lalu.

Pagi hingga sore hari ia akan sibuk dengan segala macam pekerjaan kantor, malamnya ia menunaikan tugasnya sebagai seorang ibu bagi kedua anak kembarnya. Gabriel dan Ashton.

Sekilas keluarga kecil itu nampak seperti keluarga biasa pada umumnya. Namun kenyataannya mereka bukan dari kalangan keluarga biasa.

Erin adalah istri dari Dennis Cooper –seorang werewolf yang paling disegani di Kota Moonwood.  Dennis meninggal sepuluh tahun lalu saat terjadi perselisihan antara klan werewolves dan klan vampire, –kematian Dennis masih menjadi misteri dan hanya segelintir pihak yang tahu betul bagaimana kejadian aslinya. Charles Argent salah satunya.

Sejak hari itu klan werewolves Moonwood kehilangan pemimpinnya, –Ashton dan Gabriel yang mereka harapkan untuk dijadikan Alpha selanjutnya.

Satu tahun yang lalu Ashton telah resmi menjadi seorang Alpha. Pemimpin seluruh werewolves yang ada di Kota Moonwood. Kekhawatiran Erin semakin menjadi –khawatir kedua anaknya bernasib sama seperti mendiang suaminya.

Baik Ashton dan Gabriel, keduanya berhasil meyakinkan Erin bahwa mereka bisa menjalankan tugas mereka dengan baik.

"Gabriel! Ashton! Makanan sudah siap!" teriak Erin dari arah dapur.

"Ya, ibu. Aku datang...!" sahut seorang pemuda yang baru saja memijakan kedua kakinya di anak tangga terakhir yang menghadap langsung ke ruang makan.

Erin menoleh ‐menyambut anak keduanya itu dengan senyuman.

Gabriel, atau panggil saja Gabe, seperti kebanyakan orang. Pemilik wajah mungil itu memandangi ibunya, lalu beralih ke meja makan yang telah terisi penuh oleh berbagai macam makanan.

"Ada apa? Kenapa banyak sekali makanan? Hanya makan malam seperti biasa, 'kan?" tanya Gabe dengan sebelah alisnya yang terangkat saat netranya berhasil menangkap keberadaan kue coklat dengan beberapa lilin yang menyala di atasnya.

Ia pun membawa tungkainya menuju meja makan, lalu duduk di samping ibunya sembari memandangi kue coklat tersebut.

Manik coklatnya menjelajahi setiap huruf yang tertulis rapih di atas kue tersebut. Happy sweet 18th, Gabriel and Ashton. Kalimat itulah yang tertulis di atas kue.

"Sepertinya aku harus meniup lilin-lilin ini sekarang," ujar Gabe tanpa memandang wajah ibunya sedikit pun.

Wanita  itu menyapu pandangannya ke seluruh sudut ruangan, mencari sosok lain yang belum bergabung di tengah-tengah mereka.

"Dimana, Ash?" Erin penasaran dengan keberadaan Ashton.

Gabe mencondongkan tubuhnya ke hadapan Erin.

"Dia pergi bersama Archie. Mereka ingin mengecek pendatang baru yang menempati Mitchell Hills." jelas  Gabe.

Dan... PYUHHH!

Gabe meniup lilin-lilin itu tanpa permisi. Netra Erin membilak kaget saat mendapati lilin-lilin itu padam dalam satu kali tiupan.

Gabe terkekeh pelan menyaksikan pemandangan langka tersebut. "Sudahlah. Kita mulai saja makan malamnya." katanya. "Lagi pula, Ash tidak akan peduli dengan hal-hal seperti ini. Seperti biasa." sambung Gabe dengan tenangnya.

"Tapi Ash pasti tersenyum lebar ketika ia bisa meniup lilin bersamamu, Gabe." sergah Erin.

"Baiklah. Akan ku nyalakan kembali lilinnya, bu." Gabe mendesah pasrah. Ia segera menarik sebuah korek gas dari hadapan Dennis, membagi apinya pada delapan belas lilin yang ada. "Sudah, 'kan?" imbuh Gabe.

PYUHHH!

Namun Gabe kembali berulah. Deretan lilin itu kembali padam dalam sekali tiupan. Erin beringsut kesal melihat tingkah menyebalkan putranya.

"Oh, sayang! Ayolah!" protes Erin.

"Kita nyalakan saat Ash benar-benar pulang, bu." jawabnya di iringi kekehan kecil di akhir kalimatnya. "Itu pun kalau dia tidak pulang lewat tengah malam." sambungnya.

Gabe mengulas senyum simpul mendapati Erin yang masih menekuk wajahnya di sebrang sana. "Permisi. Apakah kamu Nyonya Cooper?" tanya Gabe.

Gabe menggeleng sembari berdecak. Hendak menggoda kembali sang ibu.

"Ah. sepertinya bukan. Nyonya Cooper tidak pernah menekuk wajahnya seperti ini." lanjut Gabe sembari mengusap lembut tangan Erin.

"Maaf, nona? Kamu sembunyikan di mana ibuku yang cantik itu?" goda Gabe seraya mengerlingkan sepasang netra bulatnya saat berhasil menarik perhatian Erin.

Di sepersekian detik berikutnya Erin mengulas senyum manis saat netranya berhasil menangkap senyuman yang sama dari putranya yang tengah duduk satu meja dengannya.

"Baiklah. Kita makan sekarang! Soupnya hampir dingin." seru Erin seraya menempatkan sendok pada mangkuk milik Gabe.

"Jangan lupa berdoa." lanjutnya.

***

Seperti yang dikatakan Gabe sebelumnya, Ash bersama Archie mendatangi Mitchell Hills.

Sebuah mansion bergaya classic yang mulai hari ini telah di tempati oleh pemilik barunya, Keluarga Argent.

Ash dan Archie memindai seluruh bagian yang ada pada rumah besar itu dari kejauhan. Tidak terlalu jauh, namun cukup dekat dari jangkauan mereka.

Indera penciuman Archie mengendus sebuah aroma khas yang tak bisa terendus oleh werewolves lain, selain Alpha. "Ck! Bau ini..." gumam Archie.

Entah disadari atau tidak, ucapannya terdengar cukup lantang, tidak seperti gumaman pada umumnya. Kalimat itu berhasil membuat Ash mengalihkan seluruh atensinya pada Archie yang tengah sibuk mengusap-usap ujung hidungnya.

Ash menatap Archie dengan netra elangnya yang nampak menajam. "Ada makhluk lain selain vampire, 'kan?" tanya Ash tanpa ragu.

Ah, tidak. Ash bukan sedang bertanya. Lebih tepatnya ia ingin mencoba menghilangkan rasa penasarannya pada Archie. Pertanyaan itu hanyalah sebuah pancingan.

Sejak mereka tiba di Mitchell Hills, Ash melihat banyak gelagat aneh yang ditunjukan sahabatnya itu. Dan kini, ia sedang mencoba memastikan sesuatu yang membuatnya cukup terganggu dengan tingkah aneh Archie.

Archie memberikan sebuah anggukan samar sebagai jawaban. Tanpa sadar ia tengah menarik umpan yang dilemparkan Ash padanya, lalu berujar, "Manusia... Dan... Human Hyb-"

Archie segera menutup mulutnya setelah sadar bahwa ia telah menelan umpan kecil yang diberikan Ash.

Bingo!

Ash tersenyum puas saat mendapatkan apa yang di inginkannya. Archie memang telah menyembunyikan sesuatu darinya.

"Hanya para Vampire, Alpha, dan Hybrid itu sendiri yang bisa mencium keberadaan Hybrid lainnya." Jelas Ash panjang lebar.

Ash memiringkan sedikit kepalanya ke sisi kiri, menatap manik kuning terang milik Archie yang nampak berbeda dengan miliknya saat hendak atau sedang berubah ke wujud werewolves-nya.

"Katakan yang sejujurnya. Siapa yang telah mengubahmu menjadi seorang Hybrid, Archie?" tuntut Ash.

*** To be continue...***

     

Comments (1)
goodnovel comment avatar
moonmaker
siapa yg jadi hybird hayooo
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status