Share

ASAL SINTREN

"Nak Angel, kalau kamu enggak bicara. Kamu akan dalam bahaya!"

Ketiga gadis itu terkejut dengan mata yang melotot.

"Maksudnya bahaya gimana, Mbah?" Nayla ikut berbicara.

"Angel sekarang sedang diikuti sama sosok makhluk halus. Saya belum tahu sosoknya apa. Tapi sepertinya, sosok pocong. Karena baunya yang sangat tidak enak," tutur Mbah Waci bagai petir untuk Angel. Angel tak bisa berkata-kata. Ia tercenung sesaat. Bahkan hanya bisa menelan ludah untuk membasahi tenggorokannya yang kering.

"Pocong?" Nayla terkejut.

"Iya. Pocong itu menyukai Angel."

"Tadi aku udah usir dia, Mbah dengan garam grosok di kotak kinang," timpal Rasti.

Mbah Waci menggelengkan kepalanya. Suasana malam itu terasa tegang, tak terkecuali Angel yang memucat.

"Pocong itu sangat menyukai Angel. Dia masih mengikutimu." Manik mata hitam milik Mbah Waci yang menatap Angel bagai menusuk jantungnya.

"Sa-saya takut, Mbah," ucap Angel.

"Tidak apa-apa.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status