Share

Badai dan Guntur di desa Megaluh

“Ning, Ning, kamu dimana? Ning gawat ini Ning,” ucap Haji Farhan tampak tergopoh-gopoh sambil membenahi letak sarungnya yang hampir melorot. 

“Ada apa ya Abah, tenang dahulu. Memangnya ada apa? Kok sampai Abah sangat ketakutan begitu,” sahut Ning Sol istrinya yang sedang menidurkan bayi mereka yang baru saja lahir berjenis kelamin laki-laki dan diberi nama Sapto Aji. 

“Cepat-cepat Ning kamu kemasi barang-barang kita ikut pergi mengungsi sama warga lainnya. Kamu dengar badai yang datang sejak kemarin malam yang tidak berhenti-berhenti hingga sore ini. Abah punya firasat buruk Ning, seolah-olah petir-petir itu bukan asli tapi buatan orang sakti yang hendak menghancurkan kota Jombang,” tutur Abah Farhan sambil merapikan beberapa pakaian yang sekiranya digunakan di pengungsian nanti. 

“Loh sebentar to Abah, memangnya kita mau mengungsi kemana. Bukannya desa kita ini aman Bah. Kan selama ini desa kita aman-aman

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status