Share

Mom and Dad

Alexa dan Leo berada di deretan sejumlah kendaraan yang berjejer di lampu merah. Di bawah teriknya sinar mentari yang terasa membakar kulit, Alexa mengipas wajahnya dengan tangan. Kepala dan matanya tak diam mengawasi sekitar, berharap akan menemukan pedagang asongan yang menawarkan minuman dingin kepadanya.

Matanya membulat ketika tak sengaja 

melihat pria  yang berada di dalam mobil berwarna hitam yang berada tak jauh di depan nya. Kebetulan pria itu membuka jendela mobil nya ketika mereka berada di lampu merah. Mengenakan kacamata hitam dan pandangannya fokus kedepan.

Hampir saja Alexa berteriak, jika tidak segera mengontrol diri. Pria itu adalah cowok yang selalu ia intai diam-diam selama ini. Yang selalu menghiasi mimpi nya dan selalu saja berhasil membuat konsentrasi nya belajar buyar hanya karena wajah dingin pria itu selalu muncul tiba-tiba.

"OMG ganteng banget." Alexa menepuk pundak kakak nya.

Karena saat ini ia masih berada diatas motor yang di kendarai kakak nya.

"Apaan sih dek, baru sadar kalo kakak ganteng." Sahut Leo tanpa menoleh.

"Dih, dasar kang cilok. Siapa juga yang ngomongin kakak." Cibir Alexa tanpa mengalihkan pandangannya dari cowok incaran nya yang berada tak jauh di depan nya.

"Jadi siapa? tukang koran?" Ketus Leo.

"Apaan sih kak, gaje banget deh."

"Kamu tuh yang gaje."

"Dihh, cantik cantik gini di bilang gaje." Ucap Alexa tak mau kalah.

"Dih, cantik apaan. Jelek iya." Ledek Leo, ia sangat suka menjahili adik nya. Meski begitu, sebenarnya ia sangat menyayangi adik semata wayang nya ini.

"Dih kakak jahara."

"Ihh, apaan pula itu jahara."

"Auk ah, gelap." Rajuk Alexa seraya menggembung kan pipi nya.

"Dih, ngambekan."

"Budu.."

Leo hanya menggeleng kan kepala seraya tersenyum melihat tingkah adik nya yang sangat menggemaskan. Hingga ketika lampu lalu lintas telah berubah menjadi hijau, Leo langsung tancap gas tanpa memberi aba-aba. Membuat Alexa yang tak berpegangan terkejut dan berteriak karena ia hampir saja jatuh ke belakang.

"Aaaa... kakak !!" Teriak nya kencang, hingga membuat orang-orang yang berada di sana menoleh ke arah mreka. Tak terkecuali sang pria pujaan Alexa.

Karena kini motor yang di kendarai Leo posisinya berada jauh lebih dekat dengan mobil pria itu.

Alexa memegangi dada nya, sungguh ia sangat shock akibat ulah kakak nya.

Sedangkan Leo hanya terkekeh, dan terus melajukan motor sport nya.

"Kakak jahat sama Alexa..!!" Teriak nya tanpa memperdulikan tatapan mata orang sekitar.

"Maaf dek, habis nya kamu bengong sih."

Alexa tak menyahut, dan terdengar isakan tangis dari gadis itu membuat Leo merasa sanagt bersalah. Ia segera menepikan motor nya ke pinggir jalan yang agak sepi. 

"Dek, kamu nangis?" Tanya Leo setelah motor nya berhenti. Ia menoleh kebelakang untuk melihat keadaan adik nya.

Alexa masih tak menyahut, kedua telapak tangan nya menutup wajah. Dadanya naik turun menahan tangis.

"Dek, maafin kakak ya. Kakak nggak bermaksud begitu." Ujar Leo dengan wajah yang merasa bersalah.

Masih tidak ada sahutan dari adik nya itu, hingga Leo turun dari motor berinisiatif untuk memeluk.

Alexa hanya menangis, sungguh ia sangat shock. Takut jika ia benar-benar jatuh terjengkang ke belakang, dan ia tak bisa membayangkan bagaimana akhirnya.

"Maafin kakak ya, kakak bandel. Kakak jahat, kakakmu yang jelek ini keterlaluan. Maaf ya.." Bujuk nya seraya mengelus punggung Alexa.

"Kakak emang jahat, kakak jelek dan sangat keterlaluan!! kakak jelek !! kakak jelek..!!" Teriak Alexa di sela tangis nya.

"Iya, kakak tau. Tapi jelek nya jangan di ulang-ulang dong, kan makin jelek."

"Kakak kan memang jelek..!!"

"Iya tau, kakak emang jelek. Tapi jangan di tegasin juga kali." Canda Leo hingga membuat Alexa tersenyum. Ia menurunkan telapak tangan yang semula menutupi wajahnya.

"Nah gitu dong, kalo senyum kan cantik." Goda Leo.

"Emang Alexa cantik, wleeek.." Alexa menjulurkan lidahnya. Jemari lentik nya menghapus sisa air mata yang berada di pipi nya. Leo membantu membersihkan wajah Alexa dengan penuh kasih.

"Dasar anak manja..!! cengeng. Gitu aja nangis. Gimana mau di ajakin balapan." Cibir Leo seraya kembali menaiki motor dan  akan menjalankan motor itu kembali ke jalanan.

"Ihh kakak. Kakak balapan ya? Alexa aduin mama baru tau rasa." Ancam nya.

"Dasar pengadu."

"Balapan itu nggak baik kak, nanti kalo kakak jatuh gimana? Mama pasti sedih banget."

"Hadehh... jiwa Mak mak nya mulai deh keluar."

"Apaan sih, orang serius juga."

"Iya iya, Mak Mak bawel." Leo kembali menjalankan motor nya, kali ini ia pelan-pelan karena takut adik manja nya ini akan kembali menangis gegara shock.

________

Setibanya dirumah, Alexa segera masuk dan mengucapkan salam. Tapi tak ada yang menyahut.

"Mama kemana ya kak?" Tanya nya pada Leo. Sedangkan Leo hanya mengangkat bahu menandakan jika ia juga tidak tahu.

Alexa menuju dapur diikuti oleh Leo, tenggorokan nya sangat haus dan saat ini ia butuh jus segar.

Ketika sampai di dapur, matanya membulat mendapati mom dan Dady nya sedang bermesraan. Refleks Alexa menutup kedua matanya dan segera membalikkan tubuhnya. sedangkan Leo hanya tersenyum usil.

"Come on mom, dad. Kami sudah pulang pun kalian tidak tau?"

"Astaga." Mommy segera mendorong Dady nya kebelakang. Merasa malu di pergoki oleh kedua anak nya.

"Maaf kan mommy sayang, mom tidak mendengar kalian." Sesal nya seraya mendekati anak-anak nya yang terlihat lelah. Alexa pun kembali membalikkan tubuhnya, dengan senyum yang telah mengembang.

"Ahh kalian berdua mengganggu saja." Canda Dady seraya meneguk segelas air putih yang diambil nya dari kulkas.

Sedangkan Leo dan Alexa hanya terkekeh melihat tingkah kedua orang tua mereka.

"Mom, bisakah kita berdua mendapatkan jus saat ini?" tanya Alexa.

"oh, sure. Sebentar mom buatkan."

Mommy segera mengambil buah dari dalam kulkas.

"Biar Dady bantu sayang." Dady menawarkan diri.

"Thank you honey." Ucap mommy senang.

Alexa dan Leo pun berpandangan, lalu beranjak meninggalkan dapur.

"Kalian berdua ganti lah pakaian dulu,selagi mommy membuat jus untuk kalian." Ujar mommy.

"Siap komandan." Sahut Alexa dan Leo berbarengan. Keduanya pun putar badan meninggal kan mom dan daddy di dapur.

"Jika aku menikah nanti, ingin seperti mereka. Selalu mesra dan selalu bahagia." Ujar Alexa dengan semangat.

"Kakak juga." Sahut Leo.

"Eh bocil kok udah ngomongin nikah. Jangan-jangan udah punya pacar ya?"

"Mana ada."

"Hayoo.. ngaku kamu."

"Nggak ada kakak jelek, tapi kalau cowok yang Alexa suka ada." Aku Alexa.

"Astaga, siapa cowok itu?" Todong Leo.

"Ada deh." Ujar Alexa seraya berjalan meninggalkan kakak nya.

"Eh bawel, kamu harus bilang ke kakak siapa orang nya."

"Nggak mau." Teriak Alexa seraya berlari menaiki tangga menuju kamar nya.

"Bilang dulu siapa ..!!" Teriak Leo, tetapi Alexa tak menghiraukan nya dan terus berlari.

"Bener- bener tuh anak. Woy, sekolah dulu yang bener! " Teriak Leo. Ia pun berjalan menuju kamar nya untuk mengganti pakaian.

Comments (5)
goodnovel comment avatar
EnKa Jasmine
iseng banget sih abang... kesel
goodnovel comment avatar
Awan
Abang ny ngeselin
goodnovel comment avatar
Pelangi
Abang ny jahil bgt.. Tapi suka liat kedekatan keluarga Alexa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status