Share

Mr. Ice

Alexa Pov

Bel tanda pelajaran berakhir berbunyi, riuh suara siswa bergemuruh dipenjuru kelas. Waktu yang sangat ditunggu semua siswa termasuk aku. Ada siswa yang tak segan berteriak, "Yeay.. pulang." Jeritnya seraya berdiri, mengundang gelak tawa seisi kelas. Sedangkan guru mata pelajaran hanya bisa menggelengkan kepalanya. Tak lama kemudian Bu Ria, guru Fisika itu keluar kelas dengan beberapa buku ditangan nya. Membuat para siswa yang sudah tak tahan untuk pulang, segera berhamburan keluar.

Aku pun  segera bergegas merapikan buku, ku masukkan ke dalam tas ransel berwarna hitam favoritku. Aku ingin segera pergi dari kelas untuk melakukan kegiatan rahasia ku. Aku siap akan berdiri ketika

Amel, teman sebangku menarik lengan ku saat melihat diriku hendak beranjak pergi.

"Buru-buru banget sih?" Tanya Amel penasaran. Ku urungkan niat untuk berdiri, menoleh ke arah sumber suara.

"Eh iya Mel, ada sesuatu yang harus aku kerjakan." Jawab ku cepat.

"Apa itu? apa aku boleh tau?" Tanya Amel antusias.

"Sorry Mel, but this ia top secret." Jawab ku sembari tersenyum.

"Ya udah deh kalo gitu." Ucap Amel kecewa,dengan sedikit mengerucutkan bibir tipisnya yang di poles lipglos.

"Aku duluan ya.. bye." Aku segera berdiri dan berlari keluar kelas. Menyusuri koridor sekolah yang menurut ku sangat panjang saat ini.

Aku melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan. Pukul 15.20, berarti aku sudah telat 20 menit untuk melakukan misi rahasia ku. Aku melesat keluar gerbang sekolah, mengabaikan sapaan pak satpam yang biasa menyapa.

Mata ku bergerak kesana kemari mencari penjual Arum manis kesukaan ku yang sering mangkal tak jauh dari sekolah. Tapi aku tak menemukan nya, hingga aku pun harus puas mengintai dengan tangan kosong tanpa bekal.

Aku segera menghampiri pohon besar tempat persembunyian ku, bak sedang ditunggu pohon itu Aku berlari seolah akan memeluk pohon itu.

"I'm come back." Ujarku seraya merentangkan kedua tangan. Aku pun melakukan aksi konyol dan benar-benar memeluk pohon besar itu. Untung saja disana sepi, jika ada yang melihat kelakuan absurdku, bukan tidak mungkin mereka akan mengira aku tidak waras. 

Aku melepaskan pelukan lebay pada batang pohon itu, menepis baju putih abu-abu ku karena takut kotor. Takut jika mendapatkan ceramah singkat dari sang mommy karena kecerobohan ku.

Mata ku mulai mengawasi cafe yang ada di seberang, dan langsung tertuju pada pria yang selalu duduk di meja nomor 05 yang kalian tau itu siapa.

"Oh God. Syukur lah ia masih ada disana." Ucap ku penuh syukur.

Oops !! Dia melihat kesini ! Aku harus sembunyi !

Hi..hi..hi..

Aku menyembunyikan tubuh ku kebalik pohon besar yang setia menemani pengintaian rahasia ku.

Aku memegangi dada ku yang naik turun, bagaikan ketahuan mencuri. Ya, aku memang sedang mencuri. Mencuri pandang pada pria misterius idaman ku.

Entah siapa namanya, tapi setiap pulang sekolah aku selalu melihat nya disana. Pria itu akan selalu duduk di meja yang sama dan di jam yang sama.

Rambut nya hitam ditata rapi dengan model spike. Matanya juga hitam, sungguh serasi. Terkadang pria itu memakai kacamata hitam berbingkai persegi yang membuat nya seratus kali lebih keren.

Aku sampai hapal benar bagaimana lekuk wajahnya. Matanya teduh bersahaja, bibir nya tipis dan berwarna pink pucat. Alis nya rapi alami, hidung nya mancung. Dia manis sekali. Jika saja rambut nya panjang sebahu,pasti banyak yang mengira dia itu perempuan. Dia begitu tenang, dan terlihat hidup dalam dunia nya sendiri.

Ku sebut dia Mr. ice. Dingin, beku dan dapat meleleh sewaktu-waktu.

Tergantung suhu udara di sekitarnya.

Setahuku, dia hanya meleleh pada beberapa karyawan yang ada di cafe itu.

Aku berharap dapat menjadi salah satu hawa panas yang bisa melehkannya suatu saat nanti.

Aku terbiasa memata-matai nya sampai satu jam atau lebih dari seberang jalan di bawah pohon besar ini. Tapi jika aku bawa uang jajan lebih, aku suka masuk ke cafe itu untuk mencuri pandang lebih dekat sambil minum choco milshake kesukaan ku.

Cafe itu terkenal dengan berbagai macam kopi aneka rasa yang memanjakan lidah dan bermacam-macam menu sarapan yang enak dan terjangkau. Dan yang menjadi favorit ku ialah choco milshake. Karena aku tidak menyukai kopi, menurut ku kopi itu pahit dan tidak enak di lidah ku yang terbiasa dengan rasa manis.

Mr. ice sedang membaca buku dengan cover hitam yang tak terlalu tebal, serius sekali. Tak lama ia melepaskan kacamata dan meletakkan nya diatas meja. Seorang pelayan pria di cafe itu menghampiri nya dan ia tersenyum kepada pelayan pria itu !!

Oh, beruntung nya aku bisa melihat senyum nya hari ini.

Aku tersenyum sendiri seperti orang yang tidak waras. Duh, apakah ini rasanya jatuh cinta. Melihat nya dari kejauhan saja bisa membuat ku bahagia. Ditambah dengan keberuntungan bisa melihat senyumnya yang selalu saja menggetarkan hatiku.

Mr. ice terlihat berbincang sebentar dengan pelayan cafe itu, setelah pelayan pria itu pergi Mr. ice pun mengambil secangkir kopi dan menyesapnya secara perlahan. Ah, lihatlah. Caranya minum kopi pun sangat mempesona. Oh Tuhan, mengapa dia sesempurna itu? Membuatku semakin menggila setiap harinya. 

Aku melihat sekeliling, seperti biasa tempat ini tidak terlalu ramai dan tidak terlalu sepi. Hanya ada segilintir orang yang berlalu lalang di tempat ini. Dan mereka tidak perduli dengan kegiatan gilaku ini.

Karena mereka terburu- buru dengan urusan mereka masing-masing. Aku tersenyum lega bisa melakukan nya dengan tenang.Sifat penakut ku ini memang sangat menjengkelkan. Jika saja ada orang yang tau tentang aktivitas mata-mata ini, pastilah mereka tertawa dan mengejek betapa bodohnya aku.

Itulah sebabnya aku merahasiakan hal ini dari keluarga, teman-teman dan semua orang. Tak perduli pada pendapat mereka nanti nya, bagiku mengagumi seorang laki-laki secara diam-diam adalah hal yang sangat menyenangkan dan luar biasa. Aku jatuh cinta pada lelaki itu. Sangat!!

Dalam hati, aku sadar bahwa tak mungkin bisa mendapatkan nya tanpa ada usaha. Sikap cuek yang selalu terpasang di wajah nya membuat ku paham,tipe lelaki macam apa dia. Sesering apapun aku muncul di sekitar nya, dia tak akan memperhatikan aku walau sekilas.

Bahkan mustahil bagi nya untuk melirik ku, gadis biasa yang berpakaian biasa dengan potongan rambut yang super biasa juga. Dan itu membuat ku semakin menyimpan rapat-rapat perasaan ini.

Saat ini, memandangnya dari jauh sudah membuatku bahagia. Mencintainya dalam diam tanpa Mr. ice tau bahwa rasa ini semakin dalam. Semakin hari aku makin tenggelam, dalam rasa yang tak bisa ku kendalikan.

Entah sampai kapan aku begini, semua rasa ini tak bisa di jabarkan bahkan di ungkapkan. Hanya bisa ku rasakan, tanpa mendapatkan balasan. Semoga suatu saat nanti, ada sebuah keajaiban. Bersatu dalam sebuah cinta yang membahagiakan. 

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Syafakhaira
Aku malah bertanya-tanya emang umurnya selisih berapa ya
goodnovel comment avatar
Awan
semangat Alexa...
goodnovel comment avatar
Pelangi
wahh Alexa absurd juga ternyata ...... Semangat Alexa buat lelehin si Mr. ice
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status