Share

14. Jantung Mau Lepas

Arion menatap Airyn yang baru saja tiba tanpa sepatah kata pun dengan tangan terlipat di dada. Kata Bagas, perempuan itu menolak habis-habisan saat dijemput. Banyak sekali alasannya termasuk kebelet buang air dan berdiam diri di kamar mandi dalam waktu yang lama agar Bagas bosan menunggunya.

Sayang, Arion menugaskan Bagas menunggu sampai Airyn yang menyerah. Jika Airyn sampai subuh menghindar, maka Bagas tidak boleh beranjak dari sana sampai subuh tiba. Kalau kata Bagas, “Gadis gila ini banyak gaya sekali.”

“Siapa yang mengajari kamu bermain-main dengan saya?”

Airyn memejam, menunduk dalam merasa bersalah. Dia tidak menyangka Bagas akan menunggunya selama ini.

“Biasanya makan malam jam berapa, Airyn?” Karena sama sekali tidak mendapat sahutan, Arion terpaksa menggertak Airyn. “Saya bicara sama patung atau bagaimana ini? Mulut kamu ketinggalan di toilet rumah sakit?”

“Maaf, aku telat.”

“Kenapa tidak sampai subuh saja?”

Airyn menatap Arion takut. “A—aku bakal masak sekarang.” Lantas b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status