Share

15. Rencana Bunda

Pagi-pagi Sera datang ke ruangan Guntur, dia mencari Airyn sebelum gadis itu berangkat ke kampus. “Ai, Mama minta uang dong. Seratus aja, beras abis, Mama belum makan apa pun dari semalam.” Mengulurkan tangannya, setengah memelas dan memaksa.

“Ma, Mama nggak liat keadaan Papa gimana? Tabungan aku tinggal sedikit, nanti kalau perlu sesuatu gimana? Lagian kemarin Mama udah ambil uang Kak Oni sejuta, masa udah abis aja?” Bukannya ingin jadi anak durhaka, tapi Sera sangat keterlaluan padanya. Tidak habis-habis mengganggu ketenangan hidup Airyn.

“Berani kamu tanya kayak gitu ke Mama? Kamu pikir uang sejuta itu kayak seratus juta, kah? Sekali makan juga abis, Ai, kayak debu ketiup angin. Cepat kasih Mama uang, nanti kamu tinggal poroti saja kekasih kamu yang kemarin. Mumpung kaya, jangan sia-siakan kesempatan.”

Pasti uang itu Sera habiskan untuk judi atau ikutan pesta miras dengan teman-temannya.

“Dia bukan pacar aku, Ma. Jangan malu-maluin, aku nggak enak kalau Mama terus-terusan meminta u
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status