Share

59. Rasa Yang Sederhana

Langkah kaki berlari dengan kecepatan ringan menyusuri setiap sudut demi sudut lapangan rumput yang ada di tengah bangunan sekolah. Jarum jam kian tegas menua. Detik dan menitnya terus saja bertambah bersama sengatan sinar mentari yang kian kuat menyorot turun mengenai permukaan bumi. Xena mengeluh. Sesekali menghela napasnya kasar sembari mengusap keringat yang turun dari celah pelipis kepalanya. Jikalau saja ia tak berhenti dan menolong Bela, dirinya akan duduk nyaman di dalam kelas sembari mendengarkan dongeng di pagi hari perihal perjuangan penjajah untuk meruntuhkan negaranya. Xena menyesal, sedikit mungkin. Sebab baiknya dibayar begini oleh semesta. Dirinya dihukum sebab terlambat satu jam penuh putaran jarum menyusuri angkanya. Siang semakin lekat dengan hawa panas dan suasana yang menyepi sebelum sampai waktu istirahat dimulai kembali.

Gadis itu sigap menarik karet rambut yang ada di dalam saku seragam yang Xena kenakan sekarang ini. Sigap mengikat rambut panjang denga

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status