“Jadi… katakan padaku, apakah kau adalah kucing yang sudah berubah menjadi seorang siluman? Atau mungkin penyihir yang memiliki kemampuan untuk mengubah diri menjadi hewan?” Pertanyaan seperti ini sudah beberapa kali keluar dari mulut Fiona dan ditunjukkan kepada Ace yang duduk di atas meja di hadapan gadis kecil itu.Sejak penyerangan yang dilakukan oleh si pemburu vampir kemarin dan tindakan Ace yang tiba-tiba menghalau serangan itu, rasa penasaran Fiona yang awalnya berhasil dia sembunyikan kembali muncul. Awalnya Fiona tidak ingin mencari tahu asal-usul Ace dan berniat melepaskannya begitu saja, dia akan berpura-pura tidak tahu. Namun semakin ke sini gadis itu berubah pikiran kembali, asal-usul Ace membuat hati Fiona tergelitik, dia ingin tahu dan mendapatkan jawaban yang diinginkannya.Tidak mungkin seekor kucing biasa dapat muncul dalam labirin bawah tanah, pada dasarnya tidak ada makhluk normal yang tinggal di Hutan Solana apalagi dalam labirin yang dipenuhi oleh monster menaku
Serangan itu datang secara tiba-tiba. Pada saat itu Fiona dan Helena tengah melakukan diskusi serius yang membahas masalah rencana gadis kecil itu selanjutnya, tetapi detik berikutnya Amelia yang lepas kendali menggunakan kekuatan uniknya dan menciptakan stalakmit-stalakmit dengan ujung runcing yang terbuat dari kristal di atas lantai. Stalakmit-stalakmit yang tercipta tersebut merembet ke arah Fiona dengan kecepatan yang tinggi.Manik penuh kilatan yang menggambarkan histeria ada dalam diri Amelia, senyumannya melebar dan menampilkan ekspresi penuh hawa membunuh di wajah cantiknya tersebut. Niatan Amelia untuk membunuh putrinya sendiri tidak pernah sirna, seiring berjalannya waktu paras Fiona semakin mirip dengan monster tua yang membuatnya seperti sekarang ini, sehingga tidak jarang kalau personalitas ekstrim milik Amelia semakin menjadi-jadi.Teriakan Helena yang memanggil namanya diabaikan begitu saja, kekuatan Amelia lepas kendali, begitu pula dengan akal sehatnya. Target utamany
Pemuda itu memiliki paras yang sangat tampan, jauh lebih tampan dari laki-laki mana pun yang pernah Fiona temui sebelumnya. Dia memiliki tubuh yang tinggi, bahkan ketika duduk di sana pun tubuhnya masih menjulang tinggi dan memberikan kesan mengintimidasi, kalau Fiona tidak salah tebak tinggi tubuh pemuda itu sekitar 187 cm. Dia memiliki dada bidang dan bahu lebar, tubuhnya begitu proporsional yang tidak bisa ditutupi oleh pakaian yang pemuda itu kenakan.Pemuda ini memiliki rambut hitam pendek, kulit alabaster, dan sepasang mata berwarna biru cemerlang. Sepasang mata itu memberikan kesan kemisteriusan, saat mereka menatap seseorang maka orang itu akan merasa sang pemuda bisa melihat jiwa mereka. Dari pakaian yang pemuda ini kenakan, dia bukanlah orang sembarangan, bahkan aura kemisteriusan dan penuh bahaya yang dia miliki mengatakan hal yang sama.Fiona yang terlarut dalam sepasang mata biru tersebut akhirnya tersadar, dia mengedipkan mata, lalu menarik napas dalam-dalam dan menghemb
Zack adalah seorang anak laki-laki berusia lima tahun. Dia memiliki seorang ayah dan ibu yang sangat menyayanginya, bahkan saking menyayanginya tersebut mereka sering mengekang Zack untuk tidak pergi jauh dari rumah dan membuatnya selalu dalam pengawasan keduanya.Sebagai seorang anak kecil yang memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, Zack terkadang merasa jengah dikekang seperti itu. Dia mendambakan bisa bermain dengan anak-anak lain seusianya di luar sana dengan bebas, tak jarang pula Zack sering bermimpi untuk melakukan sebuah petualangan seperti tokoh utama dalam buku cerita yang ibunya bacakan menjelang tidur.Kesempatan Zack untuk bermain bersama yang lainnya pun datang pada hari itu. Ayah dan ibu Zack pada hari itu terlihat sibuk sekali karena suatu hal, mereka tidak sempat mengontrol Zack, mereka hanya mengatakan kalau dia tidak boleh keluar rumah karena sebuah alasan yang Zack sendiri tidak mengerti apa itu.Ketika kedua orang tuanya sibuk sendiri dan tidak sempat mengawasi
“Ares,” panggil Fiona kepada pemuda yang tengah memeluknya dari belakang.Suara sang gadis terdengar begitu lembut, begitu pula dengan ekspresinya. Walaupun semua bagian dari Fiona terlihat begitu lembut, tetapi sepasang mata lavender yang tengah menatap Ares sama sekali tidak terlihat lembut, mereka lebih ke arah datar dengan adanya sedikit emosi penuh dingin yang tertahan. Mereka berdua dekat, tetapi pada saat yang sama juga jauh.Ares melihatnya, namun pemuda itu memilih untuk menghiraukannya dan mengeratkan pelukannya di pinggang fiona, seperti dia tidak mau melepaskan gadis itu dalam keadaan apapun itu.Mereka berdua, Ares dan Fiona, telah bersama selama seratus tahun setelah Fiona berhasil membongkar identitas asli pemuda itu dan mengetahui mereka adalah sepasang belahan jiwa. Meskipun keduanya adalah sepasang belahan jiwa yang dihubungkan dengan benang merah takdir, mereka tidak pernah merusak jendela kertas tipis di antara keduanya sampai sekarang ini.Baik Ares dan Fiona memi
Berbicara tentang dua tokoh penting dalam plot dunia yang dia ketahui (dan temui) beberapa saat lalu, Fiona tidak terlalu ambil pusing mengenai masalah itu. Dia menganggap pertemuan itu sebagai hal yang tidak terlalu penting, kedua tokoh tersebut hanyalah karakter dalam plot yang ditulis oleh kesadaran dunia. Asalkan mereka tidak mengganggu ketenangan Fiona, maka gadis itu akan menganggap kedua karakter dan yang lainnya sebagai orang asing, tidak ada hubungannya dengan dirinya sendiri.Fiona bukanlah tipe orang yang suka ikut campur urusan orang lain. Dia tidak akan peduli dengan apapun yang terjadi pada orang lain, asalkan hal itu tidak menyangkut Fiona sendiri. Bahkan, apabila seseorang yang tidak ada hubungannya dengan Fiona sendiri tengah mengalami sekarat, gadis itu hanya akan melihatnya saja sebelum pergi selayaknya orang asing.Dengan pemikiran yang terkesan egois itulah Fiona tidak terlalu peduli dengan para karakter yang mendapatkan peran dalam plot dunia, terutama saat Fiona
Sebuah kereta kuda yang begitu low key berhenti di dekat alun-alun Kota Briarland. Di tempat itu sudah dipenuhi oleh banyak orang, di sana juga ada banyak stand di sepanjang jalan yang menjual berbagai macam barang. Di area jalan tempat festival berlangsung juga telah dihias dengan berbagai macam ornamen yang sangat indah. Karena festival tersebut merupakan peringatan kelahiran dewi bunga, maka hiasan di sepanjang jalan tempat festival berlangsung didominasi dengan hiasan berbentuk bunga mekar yang sangat indah,Semua kendaraan seperti kereta kuda maupun pedati tidak bisa masuk ke area festival, mereka hanya bisa berhenti di ujung jalan masuk tempat festival berlangsung. Di antara banyaknya kereta kuda yang terparkir di sana, kereta kuda yang begitu low key dan baru saja tiba itu juga mengambil salah satu tempat parkir di sana. Kereta kuda tersebut membawa Fiona yang tertarik untuk melihat festival dewi bunga di alun-alun kota.Duduk di depan Fiona dalam kereta tersebut adalah Ares. B
Nama dari heroine yang ditulis dalam plot dunia adalah Celine Halliwel. Berdasarkan ide gila dari kesadaran dunia, Celine adalah seorang vampir yang berasal dari kelas bangsawan dan berusia delapan belas tahun, usianya begitu muda dalam jajaran usia vampir pada umumnya. Celine sendiri merupakan cucu perempuan Liam yang katanya memiliki ibu seorang manusia, sekarang ini Celine kembali pada Keluarga Halliwel dan merupakan tokoh utama dalam pesta perkenalan yang akan diselenggarakan oleh Keluarga Halliwel.Fiona yang terpaksa harus tinggal di tempat karena permintaan Sistem 007 pun melihat sosok tokoh utama wanita dalam plot dunia, dia mencoba menerka seperti apa sifat orang yang bisa menjadi seorang heroine. Dalam plot dunia telah digambarkan kalau Celine adalah sosok yang enerjik, penuh dengan kebaikan, dan tidak suka melihat sesuatu yang semena-mena terjadi di hadapannya.Sifat yang tertulis tersebut sebelas dua belas dengan kenyataan yang ada. Celine yang ada di depan Fiona tersebut