Share

janji

Kulangkahkan kaki dengan perasaan hancur luluh. Kutinggalkan tenda pernikahan suamiku dengan istri barunya sembari menguatkan batin bahwa, dunia tak berakhir tanpa kehadirannya.

Kuusap sisa air mata yang menyuramkan wajahku, lalu kuambil motor, menghidupkan mesin dan bersiap pergi.

"Lho, Mbak Aisyah, Mbak gak mau masuk?" Tiba-tiba seseorang menyapa aku dari belakang dia adalah kerabat jauh mas Hamdan yang kebetulan datang untuk menghadiri pesta itu. Wanita cantik itu menghampiri dan menyalamiku dengan senyum ramahnya.

"Kok gak masuk?" Dia memperhatikan penampilan ku dari atas ke bawah masih dengan gamis rumahan dan jilbab biasa.

"Aku hanya ingin melihat dan memastikan bahwa acaranya berjalan lancar," jawabku sembari menyembunyikan kesedihan dan sisa air mata.

"Kamu kuat sekali Mbak, aku salut," ucapnya mengatakan itu sambil meraih tanganku. Dipandangnya mata ini sambil menggenggam kedua tanganku, wanita itu masih menyunggingkan senyum manisnya.

"Sabar ya, Mbak, semuanya akan baik-bai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status