Share

Bab 14: Biwir Cabe Rawit dibalas Cabe Setan!

***

“Terima kasih, Mas,” ucapku pada Mas Rafa setelah kami menunaikan ibadah sholat bersama. Mas Rafa hanya mengangguk setelah mengulurkan tangannya kepadaku. Rasanya aku seperti kembali hidup melihatnya berada di sini bersama kami.

Namun, tentu saja hal itu tidak bertahan lama.

“Aku harus kembali menemui Andin. Jangan sampai dia sedih melihat kita bersama,” ucap suamiku yang kini hatinya telah terbagi itu.

“Mas!” tegurku karena apa yang dia ucapkan dapat didengar oleh Naura. Bukannya bertaubat dan meminta maaf, Mas Rafa justru mendecakan lidahnya dengan kesal.

Tanpa mau menunggu lama, Mas Rafa beranjak dari kamar kami demi menemui maduku yang dicintai olehnya itu.

“Ayah!” panggil Naura. Miris. Dia pasti ingin ayahnya tetap di sini.

“Ada apa?”

“Mau pergi ke tante Andin lagi?” tanya putri semata wayang kami.

Mas Rafa melirikku. Ia mengembuskan napas dengan berat sebelum menghampiri Naura. Lalu menganggukan kepala. “Tante Andin butuh Ayah. Kamu tidak apa-apa kan bersama Ibu lagi mala mi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
mampus kau..tu lh kebodohan kau..uda mau dimadu.dipanas2sin pula.msih juga berthan.makan tu sakit hati.cuma wanita bodoh yg mau berthan sama jantan hobi selangkanggan model itu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status