Share

Chapter 14

Aku menelan ludahku berat.

Tuhan selamatkanlah aku dari cobaan ini.

Aku membalikkan badanku kaku. Dan mencoba tetap tenang dengan ekspresi datar.

Jessen berjalan mendekatiku.

Dia semakin dekat dan dekat. "Woy jangan mendekat, aku punya semprotan cabe di kantongku!"

Jujur, sebenarnya ngak ada semprotan cabe di kantongku. Aku bilang gitu biar dia berhenti mendekat.

Jessen tetap berjalan mendekatiku. Membungkuk dan mendekatkan wajahnya ke hadapanku. "Celanamu ngak ada kantongnya." Dia menjitak kepalaku.

Aku melihat celanaku. Aku langsung cengo karena tampak seperti penipu amatiran yang idiot.

Ah, aku tak peduli. Aku menatap Jessen lantang. "Aku mau keluar!"

"Buka pintunya!" Pekikku.

Jessen menegakkan kembali badannya. "Bukannya kau yang datang ke sini."

"Ya kau keluar aja dari jalan kau masuki tadi." Sambungnya.

Aku menggaruk kepalaku prustasi kemudian menatapnya. "Gini ya Jes, aku udah capek dengan hal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status