Home / Rumah Tangga / Mahar 10 Miliar Wanita Sombong / BAB 5 - Saat Segalanya Menjadi Rumit

Share

BAB 5 - Saat Segalanya Menjadi Rumit

Author: Gataaa
last update Last Updated: 2025-03-11 14:11:47

Alea berusaha menyangkal perasannya.

Setelah hari yang dia habiskan brsama Reyhan di taman hiburan, dia mencoba meyakinkan dirinya, bahwa itu tidak berarti apa-apa. Itu hanya hari yang menyenangkan, hanya momen yang kebetulan saja.

Tapi kenyataanya....

Dia mulai memikirkan Reyhan lebih dari yang seharusnya dan itu membuatnya frustasi.

Keesokan harinya, Alea mencoba mengalihkan pikirannya dengan pekerjaan. Dia menyibukkan diri di kantor, menumpuk tugas sebanyak mungkin agar tidak punya waktu untuk memikirkan Reyhan. Tapi rencananya gagal total ketika sebuah pesan masuk ke ponselnya.

Reyhan: Makan malam bersamaku malam ini, aku jemput jam 7.

Alea menatap pesan itu lama, dia bisa saja menolak. Tapi entah kenapa, jari-jarinya malah mengetik balasan.

Alea: Baiklah.

Begitu pesan terkirim, dia langsung menyesal. Kenapa dia tidak bisa mengatakan 'tidak' pada pria itu?

Malamnya, seperti yang telah dijanjikan, Reyhan datang tepat jam tujuh malam. Ketika Alea keluar apartemenya, dia menemukan pria itu berdiri disamping mobilnya, mengenakan setelan kasual yang tetap terlihat mahal.

"Kau terlihat cantik malam ini," kata Reyhan dengan nada menggoda.

Alea mendelik padanya, "aku hanya mengenakan pakaian biasa."

"Tetap saja, kau terlihat cantik."

Alea mendegus, memilih mengabaikan pujian itu. "Kita akan makan dimana?"

Reyhan tersenyum kecil, "Sebuah tempat yang kau pasti suka."

Dan seperti biasa, Reyhan tidak memberi petunjuk lebih lanjut. Alea hanya bisa menghela naps dan masuk ke dalam mobil.

Beberapa menit kemudian, mereka tiba disebuah restoran dengan suasana yang hangat dan nyaman.

Alea mengangkat alis ketika melihat tempat itu, "Aku kira kau akan membawa ku kerestoran mewah dengan pemandangan kota."

Reyhan terkekeh, "Aku tau kau lebih suka tempat seperti ini."

Alea menatapnya, sedekit terkejut karena Reyhan tau seleranya. Tanpa berkata apa-apa, dia mengikuti Reyhan masuk. Mereka memilih meja di sudut ruangan, suasana restoran yang tenang membuat percakapan mereka lebih santai.

"Kenapa kau tiba-tiba mengajak ku malam malam?" tanya Alea ketika mereka selesai memesan makanan

Reyhan menatapnya dengan ekspresi serius, "Aku ingin mengenalmu lebih baik."

Alea mengernyit, "Untuk apa?"

Reyhan tersenyum "Karena kau menarik."

Alea terdiam, ini pertama kalinya seseorag menyebutnya menarik dengan cara seperti itu.

Percakapan mereka berlanjut sepanjang makan malam. mereka membicarakan banyak hal - masa kecil, impian bahkan ketakutan mereka. Alea tidak meyangka bahwa dia merasa begitu nyaman berbicara dengan Reyhan.

Dan Reyhan........dia tidak seperti pria arogan yang ditemuinya pertama kali. Dia lebih hangat, lebih terbuka dan ituu membut Alea semkain bingung dengan perasaanya.

Setelah makan malam, mereka berjalan santai di trotoar, menikmati udara malam yang sejuk.

"Jadi," kata Reyhan tiba-tiba, "Apa yang kau pikirkan tentang kita?"

Alea menoleh padanya, "Apa maksudmu."

Reyhan menatapnya dalam, "Kau tau maksudku,Alea."

Alea mengigit biirnya, "Aku tidak tau Reyhan, semuanya terasa rumit."

Reyhan tersenyum tipis, "Kau bisa membuatnya lebih sederhana."

Alea menghela napas, "Bagimana?"

Reyhan mendekat, menatapnya dengan intens. "Dengan berhenti melawan perasaanmu."

Alea terdiam, karena dalam beberapa hari ini dia tau bahwa Reyhan mungkin benar.

Setelah malam itu, semuanya berubah. Alea mulai menerima bahwa Reyhan bukan hanya seseorang yang menganggunya. Dia mulai menyadari bahwa pria itu telah menjadi bagian dari hidupnya.

Dan itu........menakutkan sekaligus menyenangkan. Tapi apa yang akan terjadi selanjutnya?

Alea tida tau, yang dia tau dia tidak bisa lagi mengabaikan kehadiran Reyhan dalam hidupnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Mahar 10 Miliar Wanita Sombong   BAB 12 - Jejak di Balik Kegelapan

    Mobil yang dikendarai Adrian melaju di jalan raya yang mulai lenggang. Suasana malam terasa mencekam, seakan-akan bayangan ketakutan terus membuntuti Alea. Dia menyadari bahwa keputusan yang baru saja diambil bukan hanya mengubah hidupnya, tetapi mungkin juga membahayakan dirinya sendiri. Alea mengeratkan genggamannya dipangkuan. "Kemana kita pergi sekarang?" tanyanya, suaranya sedikit bergetar. Adrian meliriknya sekilas sebelum kembali fokus ke jalan. " Ada tempat yang aman di luar kota, sebuah rumah persembunyian yang hanya diketahui oleh segelintir orang. Kita bisa berlindung di sana untuk sementara waktu sambil mencari tahu langkah berikutnya." Alea mengangguk, meski dalam hatinya dia masih ragu. Apakah benar dia telah memilih jalan yang tepat? Mobil mereka maju tanpa suara, hanya ditemani cahaya lampu jalan yang sesekali melintas. Alea bersandar pada jendela mobil, pikirannya masih terikat pada satu sosok yaitu Reyhan. Apakah Reyhan benar-benar memanfatkannya? Selama in

  • Mahar 10 Miliar Wanita Sombong   BAB 11 - Kebenaran yang Terungkap

    Alea berdiri di antara dua pria itu, hatinya berdebar kencang. Di satu sisi, ada Reyhan pria yang selama ini dia cintai, yang selalu membuatnya merasa aman. Tapi sekarang, kepercayaanya mulai terkikis. Di sisi lain, pri asing ini membawa subuah kenyataan baru yang menghancurian segalanya. "Bagaimana aku bisa tau siapa yang haru kupercayai?" suara Alea hampir seperti bisikan. Reyhan mengulurkan tangannya. "Percayalah padaku, Alea. Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu."Pria asing itu mendengus. "Itulah yang selalu dia katakan, bukan? Tapi lihat dimana kau sekarang, terikat diculik. Jika dia benar-benar ingin melindungimu, mengapa kau ada di tempat ini?"Alea mengigit bibirnya, ada kebenaean dalam kata-kata pria itu. Tiba-tiba, suara tembakan terdengar. Salah satu pria berbaju hitam berdiri di luar roboh dengan darah mengucur dari dadanya. "Kita tidak punya waktu," kata pria asing itu tegas. "Alea, pilih sekarang."Alea memejamkan mata sejenak, lalu menghela napas panjang.

  • Mahar 10 Miliar Wanita Sombong   BAB 10 - Rahasia yang Terungkap

    Alea berusaha mengatur nafasnya yang memburu. Ruangan ini begitu dingin, dan tangan Tata kaki yang terikat membuat tubuhnya semakin kaku. Jantungnya berdebar kencang saat sosok pria itu melangkah mendekat. "Sudah lama aku msnunggumu, Alea," kata pria itu dengan suara tenang namun berbahaya. Alea menatapnya tajam. "Siapa kau? Apa yang kau inginkan dariku?"Pria itu tersenyum miring, matanya mengamati Alea dengan penuh ketertarikan. "Pertanyaan yang menarik, tapi pertanyaan yang lebih penting adalah... apakah kau siap untuk kebenaran?"Alea mengigit bibirnya. "Aku tidak punya banya waktu untuk permaina ini, jika kau ingin uang Reyhan akan membayarmu. Jika ini tentang dendam, maka kau salah orang. Aku tidak memiliki musuh."Pria itu menghela napas panjang, lalu menarik kursi dan duduk dihadapan Alea. "oh, kau punya banyak musuh, Alea. Kau hanya belum menyadarinya."Alea menelan ludah, suasana di ruangan ini begitu menekan seakan udara menjadi lebih berat. "Apa maksudmu?""Sebelum aku

  • Mahar 10 Miliar Wanita Sombong   BAB 9 - Kebenaran yang Tersembunyi

    Alea menarik napas dalam-dalam, mencoba mengendaljkan detak jantungnya yang berpacu. Kata-kata pria itu masih bergema di benaknya, tentang perjanjian keluarga, tentang Reyhan dan tentang orang-orang yang menginginkan pernikahan mereka terjadi. Tidak, dia tidak akan membiarkan hidupnya dikendalikan oleh perjanjian yang bahkan tidak pernah dia ketahui. Dia menatap Reyhan, mencari jawaban di mata pria itu. Ada sesuatu yang selama ini tidak dikatakan Reyhan, sesuatu yang lebih dari kewajiban terhadap keluarganya. "Aku harus pergi," Alea akhirnya berkata. Reyhan langsung menegang. "Pergi kemana?""Aku butuh waktu memikirkan semua ini," jawabnya tegas. "Aku tidak bisa begitu saja menerima kenyataan bahwa hidupku sudah ditentukan oleh orang lain."Pria itu menatap lama sebelum akhirnya mengangguk. "Aku ngerti perasaanmu, nak. Tapi kau juga harus sadar, mereka tidak akan tinggal diam."Alea mengertakan giginya. "Kalau mereka berani mengusik hidupku, maka aku juga tidak akan tinggal diam."

  • Mahar 10 Miliar Wanita Sombong   BAB 8 - Bayangan Masa Lalu

    Alea duduk di sofa apartemennya,menatap layar ponsel yang masih menampilkan pesan misterius itu."Berhati-hatilah dengan Reyhan."Kata-kata itu terasa semakin berat setelah pertemuan terakhir mereka. Reyhan menyuruhnya untuk tidak mempercayai siapapun selain dirinya. Tapi bagaimana bisa Alea mempercayai Reyhan sepenuhnya, jika pria itu sendiri masih menyimpan banyak rahasia?Di menghela napas panjang dan meneggelamkan wajahnya di kedua tangan. Sejak mengenal Reyhan, hidupnya berubah. Ada bagian dalam dirinya yang selama ini tertutup rapat, tapi entah bagaimana, Reyhan bisa masuk.Tapi.....apa itu hal yang baik?Pikirannya dipenuhi kebingungan. Dia percaya pada Reyhan, tetapi firasat buruk terus menghantuinya.###Keesokan harinya, Alea memutuskan untuk tidak menghubungi Reyhan terlebih dahulu. Dia butuh ruang, butuh waktu untuk berpikir jernih.Namun, takdir sepertinya mempunyai rencana lain. Saat sedang bekerja di kantornya, sebuah paket dikirimkan kepadanya. Tidak ada nama pengirim,

  • Mahar 10 Miliar Wanita Sombong   BAB 7 - Langkah yang Tak Terduga

    Alea tidak bisa berhenti memikirkan pertemuanya dengan Ibu Reyhan. Tatapan tajam yang menilainya, pertanyaan-pertanyaan yang terasa seperti ujian, dan cara Reyhan hanya tersenyum santai seolah semua itu bukan masalah besar.Malam itu, saat dia duduk di bangku apartemenya, secangkir teh hangat di tangannya, pikirannya dipenuhi berbagai pertanyaan. Dia bukan wanita yang mudah goyah, tapi ada sesuatu tentang Reyhan yang perlahan mengikis pertahanannya.Ponselnya bergetar diatas meja, nama Reyhan tertera di layar. Alea sempat rau sebelum mengangkatnya."Halo?'"Apa yang sedang kau pikirkan?" suara reyhan terdengar lembut.Alea tersenyum kecil. "Kenapa kau berpikir aku sedang memikirkan sesuatu?""Karena aku mengenalmu, dan pertemuan tadi pasti membuatmu berpikir."Alea menghela napas. "Ibumu tidak terlalu menyukaiku, bukan?"Reyhan tertawa kecil. "Dia hanya memastikan bahwa aku tidak salah memilih.""Kau terdengar terlalu santai. Aku tidak tau apakah itu menyebalkan atau mengagumkan.""Ka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status