Mahar 10 Miliar Wanita Sombong

Mahar 10 Miliar Wanita Sombong

last updateLast Updated : 2025-03-24
By:  GataaaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
0 ratings. 0 reviews
12Chapters
291views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Alea, seorang wanita cantik, sukses, dan sombong, selalu memandang rendah pria yang mendekatinya. Baginya, cinta bukan sekadar perasaan, melainkan transaksi. Ia percaya bahwa hanya pria dengan kekayaan luar biasa yang pantas berdampingan dengannya. Hingga suatu hari, Reyhan, seorang pengusaha muda yang penuh percaya diri, datang dengan tawaran mengejutkan—sebuah mahar 10 miliar rupiah untuk menjadikannya istri. Bukan karena cinta, tapi karena sebuah alasan yang tidak Alea pahami. Merasa tertantang, Alea menerima tawaran itu. Namun, semakin lama ia menjalani pernikahan ini, semakin ia sadar bahwa uang bukanlah segalanya. Di balik sikap dingin dan misterius Reyhan, ada sesuatu yang perlahan mengguncang hati dan egonya. Apakah Alea akan tetap mempertahankan harga dirinya, atau justru jatuh cinta pada pria yang awalnya hanya dianggap sebagai penyedia mahar? Sebuah kisah tentang harga diri, cinta, dan kenyataan bahwa hati tak bisa dibeli dengan uang.

View More

Chapter 1

BAB 1 - Tawaran yang Tidak Masuk Akal

Cahaya matahari sore menembus kaca jendela cafe mewah itu, menciptakan pantulan keemasan di atas meja marmer tempat Alea duduk. Di depannya, seorang pria dengan jas mahal dan wajah setajam ukiran patung duduk tenang, sorot matanya menusuk seolah menilai setiap gerakan Alea. Pria itu tidak terlihat gugup atau ragu, ia memancarkan aura percaya diri yang luar biasa.

Alea menyilangkan kakinya, mengaduk kopinya perlahan sebelum mengangkat wajahnya dengan alis terangkat tinggi. "Aku tidak salah dengar, kan?" tanyanya, memastikan bahwa pria di depannya benar-benar mengatakan hal yang barusan ia dengar.

Reyhan nama pria itu, hanya tersenyum tipis. "Tidak, kau tidak salah dengar," jawabnya. "Aku ingin menikah

dengan mu, dan aku menawarkan mahar sepuluh miliar."

Alea terkekeh, sebuah tawa kecil yang lebih sama dengan ejekan dibandingan hiburan, "Sepuluh miliar rupiah? Kau pikir aku wanita seperti apa?"

Reyhan tidak terpengaruh oleh nada sarkastik Alea, ia mengangkat bahunya santai. "Aku tidak berpikir kau wanita seperti apapun. Aku hanya manawarkan kesepakatan yang menguntungkan kita berdua."

Alea menatap pria itu lebih dalam, mencoba mencari celah di balik ekspresi dinginnya. Seumur hidupnya, ia sudah sering bertemu dengan pria kaya yang berusaha mendapatkan perhatiannya dengan berbagai cara. Bunga, perhiasan, liburan mewah semuanya sudah terlalu biasanya baginya. Namun, Reyhan berbeda. Dia datang dengan pendekatan yang langsung, tajam dan berani. Tidak ada rayuan manis, tidak ada usaha untuk mencuri hatinya enggan romantisme klise.

"Dan apa yang membuatmu berpikir aku akan tertarik dengan tawaran konyol mu ini?" Alea bertanya, menyadarkan punggunya ke kursi, matanya menyipit menatang.

Reyhan menyenderkan sikunya ke meja, jari-jarinya saling bertaut, menatapnya dengan ekspresi yang sulit di baca. "Aku tau kau wanita yang realistis, kau tidak butuh cinta yang penuh drama, melainkan kau butuh kestabilan, kekuatan dan jaminan hidup. Aku bisa memberikan itu."

Alea terkekeh lagi, kali ini lebih keras. "Kau bicara seolah mengenal ku lebih baik."

"Aku sudah melakukan risetku," jawab Reyhan santai.

Alea mendadak merasa tidak nyaman, ia memang wanita yang sering menjadi pusat perhatian, tapi mengetahui bahwa seseorang -melakukan riset- terhadap dirinya membuatnya merasa seolah sedang menjadi subjek eksperimen.

Ia meletakan cangkir kopinya dengan sedikit lebih keras dari yang seharusnya. "Dengar Tuan Reyhan. Aku bukan wanita yang bisa dibeli, aku tidak butuh uangmu."

Reyhan mengangguk pelan, seolah sudah menduga jawaban itu. "Mungkin saat ini kau merasa begitu, tapi dunia ini penuh dengan ketidak pastian. Siapa tau di masa depan, kau akan melihat tawaran ku dari sudut pandang yang berbeda."

Alea hampir mendengus, "Kau terlalu percaya diri, tuan."

Reyhan menatap dengan ekspresi misterius, "Dan kau terlalu sombong."

Alea terdiam sejenak, kata-kata itu meskipun diucapkan dengan nada datar, seperti sebuah tamparan halus yang menyelinap kedalam kesadarannya.

"Aku menyebutnya percaya diri," balas alea akhirnya, tidak ingin kalah dalam permainan kata-kata ini.

Reyhan tertawa kecil, sebuah tawa rendah yang nyaris terdengar menawan jika saja tidak diucapkan oleh pria yang barusan menawarkan pernikahan dengan nilai sepuluh miliar. "Baiklah, aku tidak akan memaksamu sekarang. Tapi tawaranku tetap terbuka."

Lalu, sebelum Alea sempat merespon, pria itu berdiri merapikan jasnya, dan bersiap untuk pergi.

"Tunggu," Alea menahan Reyhan, sebelum ia melangkah pergi. "Kau belum menjawab satu pertanyaanku."

Reyhan menatapnya dalam-dalam, "Apa?"

"Untuk apa kau melakukan ini, Apa untungnya menikahi ku dengan mahar sebanyak itu?"

Reyhan terdiam sejenak sebelum menjawab, suaranya tenang namun penuh misteri. "Alasanku bukan sesuatu yang bisa aku jelaskan dalam satu kalimat, Alea tapi kau akan mengetahuinya nanti."

Lalu, tanpa menunggu reaksi Alea, ia berbalik dan melangkah keluar dari cafe, meninggalkan wanita itu dengan segudang pertanyaan yang berputar di kepalanya.

Saat melihat sosok pria itu menghilang di balik pintu kaca, Alea mendengus dan bersandar ke kursinya, menatap kopi yang sudah mulai dingin.

Reyhan benar, tawaran itu memang menggelitik. Tapi, bukan berart ia akan menerimanya.

Setidaknya, belum.

Alea menghela napas pajang, mencoba menenangkan pikirannya yang mendadak penuh dengan pertannyaan yang belum menemukan jawabannya. Tawaran Reyhan memang gila, tapi entah kenapa kata-kata pria itu terus terbayang di benaknya.

Ia mengeluarkan ponselnya, jari-jarinya mengetik cepat di mesin pencarian. Reyhan Adinata, dalam hitungan detik, berbagai artikel, berita bisnis, dan foto-foto pria itu muncul di layar.

CEO muda dengan aset triliunan.

Pengusaha sukses di bidang properti dan teknologi.

Pria misterius yang jarang terekspos media.

Alea mengklik salah satu artikel, membaca dengan cepat setiap baris informasi yang tersedia. Semua yang tertulis di sana menunjukkan bahwa Reyhan bukanlah pria biasa. Ia bukan sekadar pria kaya, tapi juga memiliki kekuatan dan pengaruh besar di dunia bisnis.

Namun, semakin Alea membaca, semakin banyak pertanyaan yang muncul. Jika Reyhan sudah memiliki segalanya—uang, kekuasaan, dan status—mengapa ia sampai harus menawarkan pernikahan dengan mahar fantastis kepada seorang wanita seperti dirinya?

Alea menggigit bibirnya, pikirannya berputar cepat. Apakah ini bagian dari sebuah permainan? Apakah Reyhan memiliki niat tersembunyi?, Ataukah ada sesuatu yang lebih besar di balik tawaran itu?

Ia menatap layar ponselnya, lalu kembali memikirkan tatapan tajam Reyhan sebelum pria itu pergi. Tatapan yang penuh keyakinan, seolah ia sudah tahu bahwa pada akhirnya Alea akan menerima tawarannya.

Alea mendengus, menutup ponselnya dan meneguk sisa kopinya yang kini sudah dingin.

"Seperti aku akan tertarik pada pria seperti itu," gumamnya pelan.

Namun jauh di dalam hatinya, ia tahu bahwa ini bukan akhir dari segalanya. Ini baru permulaan.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
12 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status