Share

79. Kemarahan Rayyan

Ferdi mendekati Aisha memeluk pinggangnya agar wanta bergamis hitam itu bersuara tentu suara yang tidak menyudutkan dirinya.

"Aku hanya lelah yah,"

"Kalau lelah lepaskan, jangan bertahan jika itu akan membuat hatimu terluka semakin parah."

Ucapan Rayyan membuat mereka saling berpandangan dan tentunya mereka terkejut terlebih Aisha yang mendengar penuturan sang ayah. Begitu pula dengan Ferdi, Esti dan Ibunya yang tidak kalah kagetnya.

"Maksud, Ayah?"

Rayyan menatap seluruh wajah yang ada ruang makan, tatapan yang sulit di artinya tapi bagi Ajeng dan keluarganya itu adalah tatapan amarah yang di pendam.

"Kenapa kamu berjuang seorang diri, sampai

sejauh ini. Kamu sakit tapi tidak sedikitpun berbagi dengan ayah, apa karena sakit ayah? Kamu takut jika ayah mati hanya mendengar masalah yang kamu hadapi begitu, sayang? Sampai kapan kamu menyembunyikannya, nak?"

Aisha terdiam tubuhnya begitu lemah air mata yang ia sejak tadi ia tahan kini tumpah begitu saja. Tidak lama sebab Aisha tersenyum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status