Share

1# Bunga Pengantin

Summary,

Jika ada sebuah pepatah yang berujar bahwa mempertahankan lebih sulit daripada mendapatkan, mungkin hal ini benar.

Mengemban serta mempertahankan huru-hara sebuah asmara bukanlah sebuah hal yang mudah bagi kisah cinta rumah tangga.

Bagai sebuah bahtera kapal yang sedang berlabuh, berlanglang buwana untuk menerjang badai ombak dilautan sana. Jika sang Nahkoda tabah, mungkin semua akan baik-baik saja melanjutkan perjalanannya. Tetapi jika sang nahkoda sudah tergoda, maka semua bisa musnah seketika.

Angan selalu terucap jika keberhasilan seorang istri adalah bisa menuruti semua keinginan suami. Tetapi bagaimana jika ini semua terasa mustahil bagi Anin? Bagaimana kalau ia tidak bisa memberikan keturunan untuk Revan?

_________________________________

.

Mahligai Rasa

Ruang Dimensi Asmara

Harum semerbak bunga pengantin bahkan masih terasa, meriahnya sang pesta yang digelar seakan menjadi saksi untuk memulai sebuah kebahagiaan.

Mahligai Rasa merupakan sebuah ruang cinta diantara kedua sejoli yang sudah bergejolak hebat disana.

Saling mencintai, saling berjanji untuk hidup selamanya, saling berujar akan membuat kebahagiaan bersama mungkin semua ini adalah omong kosong belaka di pesta peleburan rasa.

"Anin terima kasih, sudah bisa membuat mas merasa menjadi lelaki yang sangat beruntung karena bisa memiliki mu," Ujar si Tampan Revan sembari mengecup kening sang istri.

"Mas, bimbing Anin untuk menuju surga, karena mungkin hal itulah yang menjadi salah satu alasan bagi seorang wanita untuk menikah," Air mata sudah mulai turun berujar disana, hati Sang Istri bergejolak tak karuan, senang, terharu, sedih semua menjadi satu disana.

"Mulai sekarang mari berbahagia selamanya, mas berjanji akan selamanya mencintai mu," Ujar Revan kepada Anin.

Suasana bahagia begitu menguar di pesta ini, semua kolega kerja Revan hadir untuk menyaksikan momen sakral tersebut.

Semua pasti tau jika malam pengantin adalah malam-malam yang menyenangkan bagi kedua insan. Malam panas penuh gairah untuk menyalurkan berbagai perasaan sayang satu sama lain.

Hal ini lah yang sedang dirasakan Revan dan Anin sekarang. Meleburkan kedua raga mereka untuk menjalankan salah satu ibadah yang sudah sah sebagai pasangan suami istri.

Suara-suara kenikmatan begitu menggema di kamar mereka, kamar yang penuh balutan bunga serta kamar yang penuh juga akan ruang lingkup cinta seketika menjadi mendidih akibat malam pertama.

"Shh, mas pelan-pelan ini sakithhh hiks," Tangis Anin disana. Pasti semua wanita akan merasakan hal yang sama, sakit dikala pertama kali mereka melakukan nya.

Berbeda halnya dengan seorang pria, mereka tidak merasakan kesakitan apapun dari awal, malahan mereka banyak mendapat kan sebuah kepuasan surga.

Mungkin inilah yang dinamakan surga dunia. Meleburkan raga dalam cinta yang secara tidak langsung menjalani juga tugas ibadah agama.

.

.

"Mas, sarapan sudah siap, bukankah mas Revan ada rapat pagi ini di kantor," Anin mengusap Surai halus sang suami, wajah tampan nya sungguh sangat terpatri indah disana.

Tangan kecil Anin mengganggu si jangkung, hingga Revan terbangun dan seketika melihat wajah cantik istrinya yang sudah ada di depan netranya.

"Morning sayang," Ujar Revan dengan suara khas orang bangun tidur.

~~ Cup ~~

Oh lihatlah bahkan Revan mengambil jatah ciuman di pagi hari di bibir mungil istrinya.

Pasti perasaan wanita akan sangat merona jika mengalami hal seperti ini. Pipi Anin memerah padam dan Canggung.

"Ih mas Revan jangan menggangguku, sekarang cepat mandi," Anin langsung mengalihkan pandangannya. Ia sedang malu sekarang.

"Iya iya Nyonya Revan yang bawel, sini cium dulu," Atensi si jangkung kini malah terlihat ingin menggoda sang istri lagi. Oh ayolah bagi Revan ini sangat lucu.

"Mas cepat mandi, atau tidak ada jatah untuk nanti malam," 

~~ Blam ~~

Baik Revan menyerah jika ini menyangkut hal itu.

.

.

Tetapi bagaimana jika takdir asmara berkata lain, bagaimana jika ucapan cinta kala itu hanya bersifat sementara, hanya bernaung bak payung yang tenggelam karena badai besar. 

Berjanji akan saling mengisi kekurangan satu sama lain adalah sebuah opini yang tidak akan pernah terjadi. Hanya sebuah ucapan seperti gincu yang dipakai di pagi hari kemudian sorenya menghilang, 

Namun cinta tersebut tidak berujar lama. Mimpi manis yang sedang tergapai di awal kini sedikit demi sedikit pupus bak payung yang sedang diterjang besarnya ombak.

Cinta yang berujar untuk mengikat selamanya kini asmara tersebut musnah hanya karena sebuah alasan yang menjala.

Rasa harum bunga pengantin yang semula tercium wangi, kini 3 tahun di usia peleburan rasa tersebut semua bau harum itu menghilang seakan terganti oleh aroma bangkai akan dilema asmara.

"Anin, kita sudah 3 tahun menikah, kau pasti tau jika mas sangat menginginkan buah hati kita," Ujar Revan kepada sang istri.

"3 tahun bukanlah waktu yang sebentar, dan kita sudah berulangkali mencobanya, namun nihil bukan," Lanjut Revan.

"Sebenarnya kau ini bisa hamil atau tidak, Apa kau pikir aku tidak butuh seorang penerus," Ucapan terakhir Revan berujar luka untuk sang istri.

Pasti semua wanita akan merasakan hal sama, semua wanita akan merasa jika ia gagal menjadi seorang istri jika tidak bisa menuruti keinginan sang suami.

Begitulah yang dirasakan Anin sekarang, apa dirinya mandul. dan jika kenyataan tersebut memang benar apakah Revan akan meninggalkan nya hanya karena alasan seperti itu.

"Mas maafkan aku, tetapi aku akan lebih berusaha lagi hiks," Air mata sudah tidak bisa dibendung lagi.

"Berusaha, TETAPI MANA HASILNYA NIHIL BUKAN, AKU MENYESAL MENJADIKANMU SEORANG ISTRI," Ujar Revan dengan suara yang meninggi.

Anin cukup tercengang, ini bukan sikap suaminya, suaminya sangat tidak suka berbicara kasar terhadap nya tetapi apa sekarang. Bahkan baru saja Revan keluar dengan amarah yang memuncak disana.

"Mas Revan maafkan aku hiks," gumam Anin.

Tubuh Anin terperosok ke bawah sembari menangis hebat, ia takut jika apa yang selama ini ia pikirkan akan menjadi sebuah kenyataan.

Ia takut cinta Revan terhadap nya purna, ia takut kasih sayang sang suami menghilang dan Anin takut jika Revan akan berpaling kepada wanita lain.

.

🍂 Anin POV 🍂

Apa aku gagal menjadi seorang wanita? Apa aku sudah gagal untuk menjadi istri Revan Aditya Pratama?

Tuhan tolong jangan siksa rasaku, melihat tingkah suamiku yang berubah sepenuhnya terhadap ku sangat terasa pilu dihatiku.

Jika kau ingin menguji Kisah Asmara kami, aku menerimanya tetapi aku mohon biarkan selamanya Suamiku hanya untukku.

Bukan Mas Revan saja yang menginginkan seorang Baby, tetapi aku juga sangat tidak sabar untuk menjadi seorang ibu.

Aku sangat ingin merasakan ada sosok kecil yang menjadikan ku seperti malaikat nya, aku akan menyayangi nya, aku akan menjaganya dan pasti aku akan menyerahkan segalanya terhadap makhluk kecilku itu.

Mungkin sekarang Mas Revan malu, karena banyak pihak keluarga yang menginginkan kehadiran Revan kecil, tetapi apa aku bisa?

Apa aku harus menjalankan program hamil?

Tuhan ku mohon bantu aku, aku tidak ingin Keluarga ku bergejolak seperti ini. Aku ingin mas Revan yang seperti dulu.

🍂 Anin POV End 🍂

.

Mungkin sebagian orang mengira jika cinta adalah sebuah rasa yang sangat manis dan menyenangkan.

Tetapi definisi tersebut bisa saja melesat salah, cinta yang semula dianggap madu cinta yang semula dianggap sebagai bunga dari sanubari asmara bisa saja berubah seketika menjadi setumpuk tuba yang menghasilkan luka.

Jangan pernah menganggap jika cinta hanyalah berisi tentang tawa, cinta bisa saja bermula bak surga dan berubah menjadi kejamnya neraka.

Tetapi semua akan ada jalan jika salah satu dari sejoli bersabar untuk mempertahankan nya.

TBC,

__________________________________

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status