Share

29. Menangislah di Bahuku

Eros POV

“Apa yang kamu lakukan?” tanyaku sangsi sambil melihat ke arah tangan putih nun lembab itu. Aku tidak terlalu berani untuk menatap wajahnya, dan aku tidak ingin tahu pula bagaimana ekspresinya saat ini.

Sesuatu yang aneh dan tidak dapat aku ketahui menyerbu masuk ke dalam tubuhku. Rasanya suhu di kamar ini semakin pengap, padahal aku sudah membuka jendela juga menghidupkan pendingin ruangan. 

Tenggorokanku mengering ketika dia memegang lenganku dengan erat. Lantas dengan terpaksa aku melihat ke arah matanya yang berbinar. 

“Lepaskan lenganku dan cepat berpakaian. Sekarang sudah malam, dan aku sudah mengantuk,” kataku dengan nada tenang. Padahal tenggorokanku sudah kering dan membutuhkan air. Akan tetapi, setelah aku melihat pada wajah Kanya yang masih lembab dan bulir-bulir air masih menempel pada bagian-bagian wajahnya. Tenggorokanku semakin mengering. Sebuah dorongan yang sangat kuat membuatku i

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status