Share

Pulang

            Kalau Hana ingat-ingat lagi, 6 bulan yang lalu adalah kali terakhir Hana menangis untuk orang lain. Saat menangisi kepergian Arya adalah di mana ia merasa sangat hancur. Enam bulan terlewati dan sekarang air matanya tumpah lagi lebih deras dari malam itu. Saking derasnya sampai napas Hana tersengal berkali-kali. Saking parahnya sampai wajahnya memerah padam.

            “Stttt… udah, Han. Udah dong nangisnya.” Pak Robert yang duduk di bangku sopir seperti tak menyerah menenangkan Hana sambil sesering mungkin menekan klakson;. “Anjing… !!! Angkot sialan bikin macet!!” umpatnya.

            “Hana lupa matiin mode silent di HP, Pak. Orang-orang rumah pada telponin Hana tapi malah Hana … malah Hana sibuk sendiri.”

   &nbs

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status