Share

219. Kau Terlalu Besar

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-27 17:32:45

“Melihat dari bagaimana Tuan Adrian sekarang, sepertinya skandal yang beredar itu awal yang tanpa sadar membuat Anda menyesal.”

Kali ini Adrian menghela dalam napasnya. Ia menegakkan kembali tubuhnya, matanya berpindah dari gelas dengan cairan berwarna merah keunguan itu pada Tommy.

“Benar, aku menyesal.”

Adrian meneguk minuman miliknya, meminta bill pada Tommy, membayarnya, barulah kemudian turun dari kursi bar.

Ia berjalan meninggalkan tempat itu setelah mendengar peringatan dari Tommy agar ia tak menyetir sebab ia dalam pengaruh alkohol.

Ia memang tak datang ke sini seorang diri. Bersama sopir milik ayahnya yang mengemudikan mobil sedan itu, mereka meninggalkan The Quiet Flames—nama bar tersebut—untuk pulang ke rumah.

Pening di sebelah kepalanya sedikit hilang, ia sudah merencanakan akan langsung tidur begitu sampai nanti.

Tapi, saat Adrian telah tiba dan memasuki rumahnya, keinginannya tak bisa terwujud begitu saja.

Di ruang tamu rumah itu, ibunya—Ameera—duduk bersama dengan seora
Almiftiafay

wkwkw, gantung ya 🤣 🤣 bumi gonjang-ganjing tapi Liora Kayden malah uhukkkkk 🤣🤣🤣

| 10
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Eva
Di saat mantannya lagi menelan kepahitan, disini Kayden malah ngadon muluk wkwk
goodnovel comment avatar
Christy Lino
Waduhh,..keringetan lagi nihhhhh ......
goodnovel comment avatar
indina
si daddy kalau udah ketagihan,ha .ha.. pengen suasana baru kayaknya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    219. Kau Terlalu Besar

    “Melihat dari bagaimana Tuan Adrian sekarang, sepertinya skandal yang beredar itu awal yang tanpa sadar membuat Anda menyesal.”Kali ini Adrian menghela dalam napasnya. Ia menegakkan kembali tubuhnya, matanya berpindah dari gelas dengan cairan berwarna merah keunguan itu pada Tommy.“Benar, aku menyesal.”Adrian meneguk minuman miliknya, meminta bill pada Tommy, membayarnya, barulah kemudian turun dari kursi bar.Ia berjalan meninggalkan tempat itu setelah mendengar peringatan dari Tommy agar ia tak menyetir sebab ia dalam pengaruh alkohol.Ia memang tak datang ke sini seorang diri. Bersama sopir milik ayahnya yang mengemudikan mobil sedan itu, mereka meninggalkan The Quiet Flames—nama bar tersebut—untuk pulang ke rumah.Pening di sebelah kepalanya sedikit hilang, ia sudah merencanakan akan langsung tidur begitu sampai nanti.Tapi, saat Adrian telah tiba dan memasuki rumahnya, keinginannya tak bisa terwujud begitu saja.Di ruang tamu rumah itu, ibunya—Ameera—duduk bersama dengan seora

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    218. Bukan ‘Sayang’, Tapi ‘Bibi’

    Di dalam salah satu bar yang sering dikunjungi oleh Adrian, pemuda itu duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan meja bar.Ia belum lama di sana, matanya mengawasi gerakan tangan cepat salah satu bartender yang sedang menyiapkan minuman yang ia pesan untuk meredakan pening yang menyerang separuh kepalanya ini.Ia kesal sebab semuanya tidak berjalan dengan apa yang pernah ia pikirkan.Dulu rasanya semuanya tidak seperti ini.Dirinya pernah berada di puncak karir yang cukup singkat sebelum skandalnya dengan Irina muncul. Foto mereka berdua yang sedang bercumbu di dalam kamar yang seharusnya menjadi rumah duka kala itu menjadi konsumsi publik setelah Liora mengunggahnya.“Liora ….” gumam Adrian tanpa sadar.Ia menunduk, memijit keningnya yang semakin nyeri.Bayangan wajah Liora berlalu lalang, cepat melintasi matanya, seolah semua baru saja terjadi kemarin. Netranya yang sesaat terpejam kembali terbuka, pandangannya tertuju pada ponsel yang ada di atas meja, ponsel miliknya.Di mana

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    217. Dalam Cinta Yang Panas

    "Ahh ...."Pada akhirnya, cinta panas meleburkan mereka menjadi satu. Liora hanya dipenuhi oleh Kayden, dalam hening yang membuat isi kepalanya seakan kosong.Ia menjumpai wajah Kayden yang tak berjarak, ciuman di bibirnya semakin panas, tak memberinya jeda sedang hentakan manisnya seperti akan membelah tubuhnya menjadi dua bagian.Saat Kayden menarik wajahnya, manik mereka bertemu, bertukar pandang di bawah temaram. Dan di bawah Kayden pula ia dikendalikan.Dadanya berdenyut saat Kayden menjatuhkan bibirnya di sana, memberi usapan dengan lidahnya dan menyesap seperti yang senantiasa ia lakukan."Ahh ...."Seperti hampir gila karena terlalu nikmat.Berulang kali Liora memanggil Kayden, saat pria itu juga mengucapkan namanya, atau "Aku mencintaimu" yang menghujaninya tanpa henti."Terima kasih untuk malam yang nikmat ini," bisik Kayden dengan masih menggerakkan pinggulnya.Mendorong lebih dalam, desahannya yang dulu hampir tak pernah didengar oleh Liora kini menggodanya."Ah—sempit."L

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    216. Malam Pertama (Lagi)

    Liora bisa melihat kedua telinga Kayden yang memerah. Di saat seperti ini, ia yakin prianya itu pasti sedang salah tingkah, atau malah merasakan kegugupan. Ia yang tadinya hanya memandang Liora tanpa sepatah kata pun kini berdeham, mematikan tabletnya dan meletakkannya di meja. Ia bangun dari duduknya, berjalan menghampiri Liora yang menyambutnya mendekat dengan senyuman. Saat Kayden berhenti, pria itu memandanginya dari bawah, pada gaun tidur panjang yang sebenarnya sangat menggoda sebab ada belahan di kakinya dari mata kaki hingga ke pinggulnya. Pada tali kecil di lengannya, di mana gaun itu tidak bisa dikatakan benar-benar melindungi bagian depan tubuh Liora sebab pada bagian dadanya menunjukkan keindahan yang tak pernah lelah disentuh Kayden setiap kali berdekatan dengannya. "Kayden," panggil Liora sehingga manik pria itu menguncinya. "Cantik sekali ...." Liora suka dengan pujian itu. Tapi, yang ia lakukan tidak semata hanya untuk mendapat pujian. Melainkan untuk membakar ke

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    215. Dimulai Dengan Gaun Merah Burgundy

    Liora yang duduk di atas ranjang besar di dalam kamar menjumpai kedatangan Kayden setelah pria itu mandi. Muncul dengan wangi sabun mandinya yang terkesan lembut dan mengancingkan sleepwear yang ia kenakan kemudian ikut naik ke atas tempat tidur. “Apa yang kamu bicarakan dengan Pak Evan?” tanya Liora sembari menutup buku yang dibacanya. “Aku tadi mendengar sepertinya kamu telepon dengannya?” Kayden mengangguk sebagai pembenaran, “Iya. Evan menghubungiku. Dia bilang kalau laporan tentang Allen sudah naik dan dia akan ditangkap dalam waktu dekat.” “Setelah Julia, lalu Pak Allen?” “Kenapa? Kamu sedih karena mantan calon ayah mertuamu harus tidur di penjara?” “Tidak!” jawab Liora dengan cepat. “Kalau benar begitu ... mungkin aku harus bersiap menerima kemarahan dari ibumu lagi, Kayden.” “Kenapa?” “Beliau pasti akan mencari pelampiasan karena anak lelakinya dipenjara, biasanya ... yang paling lemah yang akan ditindas.” “Kalau ibuku begitu, saat kamu tahu beliau akan menyalahkanmu, l

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    214. Saat Tangan Di Pinggul, Maka ....

    Di dalam kamarnya, Liora kembali tidak menemukan Kayden. Liora baru saja kembali setelah beberapa lama berada di dalam kamar milik si kembar yang sudah rapi dan bagus. Tapi di sini, ia tak menemukan Kayden. Dilihat dari kegiatan yang hampir rutin ia lakukan, sepertinya pria itu sedang berada di ruang gym yang ada di rumah belakang. Di meja tempat di mana laptopnya berada, ponsel milik Kayden tertinggal di sana. Saat Liora mendekat dan hendak meletakkan aksesoris kecil di atas mejanya, Liora menjumpai sebuah pesan yang masuk. Tadinya Liora tak akan mempedulikan itu, tetapi karena dikirim oleh orang yang sedikit ... ‘mencolok’, maka Liora memutuskan untuk mengintipnya. Dari Carlos Dean—ayahnya Julia—yang mengatakan, [Julia sudah ada di rumah sakit jiwa seperti yang kamu minta, Kayden. Dia juga sudah tahu kamu yang melunasi utangnya, termasuk dirinya yang pura-pura gila agar tidak ditetapkan menjadi tersangka.] ‘Bagus kalau dia akhirnya benar-benar tahu,’ ucap Liora dalam hati. ‘Di

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status