Beranda / Romansa / Malam Membara Bersama Pamanmu / 31. Makan Malam Konglomerat

Share

31. Makan Malam Konglomerat

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-12 12:33:37
“Tidak,” jawab Liora dengan segera, mencegah ada perdebatan lain di dalam ruangan yang perlahan menemukan kedamaian itu.

“A-ada sesuatu yang tidak baik yang terjadi di studio tadi,” imbuh Liora. “Ada kecelakaan kecil yang membuat saya terluka. Tapi ini tidak parah, Tuan.”

Apa jawaban itu benar? Liora meraba-raba dalam hati, melirik Kayden yang tampak tidak peduli dengan perkataannya.

Liora anggap itu sebagai sebuah hal yang disetujui oleh Kayden karena pria itu tak bereaksi.

Tuan Owen mengangguk mengerti, memutuskan tak memperpanjangnya sementara Liora lalu menutup mulutnya, tak akan bicara lagi.

Sudut matanya memandang Kayden, yang tak seperti anggota keluarganya yang lain yang menyantap hidangan mereka, pria itu hanya memilih wine saja.

“Kita sudah memiliki hidup kita masing-masing,” ucap Tuan Owen di sela bunyi garpu dan piring. “Jadi Papa harap tidak ada yang mencampuri urusan pribadi yang lainnya. Mari hidup damai di jalan masing-masing.”

Tuan Owen kemudian menatap anak bun
Almiftiafay

1 bab lagi dalam 3 menit ya jangan lupa tinggalkan komentar ulasan like vote 🥰 terima kasih...

| 11
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
mau marah2 lagi sama liora kayden? mending obati istri mu sana daripada marah2 aja
goodnovel comment avatar
Christy Lino
Si kayang mau blg apalg nih,..apkh mau marahin liora lg iiihhhhh mkin bkin jengkel
goodnovel comment avatar
Eva
Ini pasti dateng dateng mau marahin si Liora lagi nih. Pasti salah lagi tuh si Liora. Dasar kardun
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    145. Aku Bertahan Karena Keyakinan Kau Akan Kembali

    Di dalam rumahnya, Evan duduk dengan pikiran yang bercabang-cabang. Mengingat perintah Kayden untuk membuat hancur keluarga Freya demi agar gadis itu mengaku bahwa apa yang dilakukannya itu adalah suruhan dari Julia ... batinnya mengalami pertentangan.Ia tidak tega jika harus melibatkan mereka yang tidak bersalah akibat tindakan gila seseorang—Freya.Evan menunduk, memandang lantai pucat di rumahnya, bersikeras memikirkan cara lain.Wajahnya terangkat saat ia mendengar pintunya dibuka dari luar dan muncullah seorag gadis berambut panjang kecoklatan yang mendekat ke arahnya.“Kenapa?” tanyanya sembari mengayunkan kakinya pada Evan yang menyambutnya dengan tersenyum.“Tidak apa-apa,” jawabnya. “Kamu masih belum pulang?”Evan mengarahkan tangan kanannya ke depan, merengkuh pinggang kecil gadis itu, menariknya mendekat untuk bisa duduk di pangkuannya.“Aku tidak mau pulang, bisakah aku tidur di rumahmu saja malam ini?” tanyanya balik, menyentuh kerah kemeja lengan pendek Evan, mata yang

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    141. Dia Masih Belum Kembali

    ‘Keguguran?’ Liora hampir keguguran?Kata itu berulang kali dikatakan oleh Kayden.Matanya yang sudah basah kian terasa perih. Ditatapnya Nyonya Jessie yang malah lebih dulu beruraian air mata.Beliau bangun dari duduknya setelah mengusap pipinya yang basah.“Aku masuk dulu, istirahatlah dulu di sini dan pulang dengan hati-hati nanti,” ucap Nyonya Jessie.Seakan beliau hanya bisa memberi tahu Kayden sebatas itu saja. Tidak untuk menceritakan kesedihan kepada Kayden. Wanita itu memberi petunjuk tipis seperti sebelumnya, membiarkan Kayden tahu dengan sendirinya.Beliau menepati janjinya pada Liora bahwa tak akan dikatakannya hal semenyakitkan apa yang terjadi pada Liora seperginya ia dari rumah Kayden.Langkah kakinya menjauh, menyisakan tiga pria yang menghela napas mereka hampir bersamaan, berat dan menanggung beban.“Setidaknya kamu sudah tahu alasan kenapa Liora belum bisa kembali padamu sampai sekarang, Kayden ....” ucap Tuan Royan. “Situasinya masih belum kondusif, terlalu banya

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    143. Saat Nanti Kau Akhirnya Tahu ....

    Hujan yang turun pada pagi itu bukan hanya menjatuhkan air, tetapi juga membawa serta ribuan jarum yang menghujam siapapun yang berdiri di bawahnya.Memberi mereka kelukaan yang besar saat menatap mata berair Kayden yang diluluh-lantakkan badai.Ia tidak pernah terlihat sehancur itu, ia selalu membawa dirinya tegas dan tetap mengangkat dagu.Tapi pagi ini, sepertinya ia tak peduli dengan bagaimana orang akan memandangnya. Harga dirinya, egonya, statusnya, bahkan ... hidupnya sendiri.Ia hanya ingin bertemu dengan Liora, Liora seorang.“Berdiri!” desak Tuan Royan. Suaranya sedikit meninggi, mendesak Kayden yang terlihat sangat menyedihkan.“Saya tidak akan berdiri sebelum Anda mempertemukan saya dengan Liora.”Nyonya Jessie terlihat selangkah mendekat, matanya sudah basah saat mengatakan, “Kita bicarakan itu, tapi tolong jangan seperti ini, Nak ....”Nyonya Jessie melihatnya bukan sebagai Kayden Baldwin yang berkuasa, tetapi sebagai anak lelakinya yang sedang patah hati.Beliau menatap

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    142. Separuh Hati Yang Membeku

    “Perlihatkan padaku fotonya!” pinta Kayden, salah satu tangannya terarah ke depan dengan tidak sabar.Evan menyerahkan ponselnya pada Kayden yang menerimanya sembari berjalan meninggalkan tempat ia berdiri semula.Tanpa bertanya pun Evan tahu akan ke mana mereka pergi. Ke Echelon Health Hospital.Kayden melangkah dengan gegas, sementara matanya terarah ke layar ponsel yang menunjukkan foto seorang perempuan berambut panjang yang diikat dengan pita berwarna putih, perempuan yang sangat cantik meski foto itu hanya diambil dari samping.Liora ... gadis dalam foto itu benar adalah Liora.Ia tampak sempurna dalam balutan dress ibu hamil yang dikenakannya. Terlihat di salah satu lorong rumah sakit tepat seperti yang dikatakan oleh si pengirim pesan.“Ibu itu mengatakan hanya bisa mengambil fotonya dari samping karena takut ketahuan,” ucap Evan saat ia dan Kayden sudah berjalan meninggalkan teras rumah.Kayden tak menjawab, lidah dan bibirnya membeku.Tuhan menjawab doanya dengan memberinya

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    141. Dekat, Tapi Tak Bisa Digapai

    Seperginya Freya, Julia tidak bisa duduk dengan tenang atau sekadar bersantai.Meski ia telah mengusir perempuan mata duitan itu, tapi tak ada yang menjamin ia akan tetap tutup mulut.‘Akan aku cari cara lain, tapi sementara ini biarkan dulu dia pergi dari hidupku.’ Julia membatin penuh amarah.Semua rencana yang disusunnya dengan rapi bahkan hampir tak bercelah sepertinya akan menemui batu sandungan.‘Perempuan sialan itu sama saja dengan Liora ternyata,’ gumamnya seorang diri.Matanya yang menatap jendela di dalam ruang kerja miliknya di DN Construction terasa perih.‘Liora sudah aku singkirkan dan menghilang tapi anak itu malah membuat ulah.’Dorongan napasnya yang berat mengatakan seberapa muaknya ia pada Freya.“Apa yang dia pikirkan sebenarnya saat mengambil cincin milik Marry?”Setelah Kayden mengetahui ini ... pria itu pasti tidak akan tinggal diam. Posisi semua orang terancam jika Kayden dan tangan kanan iblisnya itu bergerak memburu kebenaran hingga di titik penghabisan.Jul

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    140. Kubu Terpecah

    “Pergi kamu dari sini!” Julia menghardik Freya yang bibirnya sudah memutih.Gadis itu memucat, seolah darahnya terserap habis, tenaganya, ketahanan tubuhnya.Saat Julia melepasnya, Freya nyaris jatuh ke lantai. Kedua kakinya seakan tak bisa menopang berat tubuhnya.Sepasang mata Julia menembusnya, membuatnya perlahan mundur dan angkat kaki dari lobi DN Construction.Ia masuk ke dalam mobilnya, sekali lagi ... seperti orang gila yang sedang melarikan diri. Tangannya yang menggigil itu menyalakan mobil dan berkendara pergi dari sana.Ia berusaha menata hatinya, detak jantungnya.Setelah lebih dari seratus meter meninggalkan sekitaran tempat itu, ia berhenti di tepi jalan. Menutup mulutnya dengan kedua tangan agar tangisnya ini terbendung. Tetapi tidak bisa ... terlalu banyak hal yang membuatnya terkejut hari ini.Ia tidak siap!Freya menunduk, memejamkan matanya yang perih hanya untuk menyesali apa yang ia lakukan di belakang sana.Kegelapan itu membuat ingatannya kembali pada malam ha

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status