Pak Bos, Mau Jadi Pacar Bohongan?

Pak Bos, Mau Jadi Pacar Bohongan?

last updateLast Updated : 2025-10-20
By:  Bluebell EveroseOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
15Chapters
230views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

“Gue ada pacar kok!” Ucapan itu meluncur begitu saja dari bibir Jeanicka, meski jantungnya berdegup kencang dan otaknya menjerit panik. Semua bermula ketika ia harus menelan pil pahit: sang gebetan justru menggandeng mesra saudara tirinya—perempuan yang paling ia benci. Terlebih lagi, ucapan remeh si saudara tiri itu menusuk harga dirinya habis-habisan. Pacar? Itu jelas hanya khayalan. Tapi Jeanicka bukan tipe yang tinggal diam saat diinjak-injak. Harga diri harus dibela, gengsi harus diselamatkan. Masalahnya… siapa yang cukup gila untuk pura-pura jadi pacarnya dalam situasi ini? Bagaimana kalau bosnya, Nicholas Wiratama, yang paling menyebalkan itu jadi satu-satunya pilihan untuk Jeancika?

View More

Chapter 1

Bab 1

“Jeanicka, mana jadwal saya hari ini?”

“Jeanicka, kenapa berkas ini belum ada?”

“Jeanicka, kamu udah berapa tahun kerja sama saya, kenapa kayak gini aja masih salah?”

“Jeanicka—”

“Jean…”

“JEANICKA! BANGUN! ITU HP LO BUNYI TERUS! BOS LO NELFON!”

Jeanicka terlonjak. Rambut awut-awutan, mata masih sembab, pipi berbekas bantal. Dengan gerakan setengah panik ia meraih ponsel. Belum sempat dijawab, panggilan terputus, berganti notifikasi pesan masuk.

“Ya Tuhan… hari Sabtu loh, kenapa sih?” ia mendesis sambil membaca pesan.

Stacy menyembul dari pintu, ngikik. “Gue rasa bos lo tuh nggak punya konsep libur.”

Jeanicka merengut. “Dia nyuruh gue ikut malam ini. Nggak tau ngapain.”

“Lah! Kita kan ada reuni hari ini!”

“Yaudah bodo amat. Gue matiin notif.” Jeanicka melempar bantal.

Stacy menatapnya iba.

Jeanicka mendengus, menepis beban yang menempel di dadanya. Suara mendiang ibunya sempat terngiang: ‘Berdirilah untuk diri sendiri.’ Itu cukup membuat dia bangkit.

“Jean, jangan bengong! Buruan siap-siap! Lo kan mau ketemu Bobby!” seru Stacy.

Nama itu membuat wajah Jeanicka langsung cerah. 

Bobby.

Setidaknya, masih ada manis di hidupnya.

***

Reuni penuh tawa. Aula dihiasi lampu hangat, meja panjang penuh makanan ringan dan minuman bersoda. Orang-orang sibuk nostalgia, tertawa keras setiap kali ada cerita konyol masa kuliah diungkit. 

Jeanicka baru melangkah masuk, tapi pandangannya langsung tertumbuk pada pemandangan pahit: Bobby, pria yang dulu selalu membuat hatinya berdebar, menggenggam mesra tangan Helena.

Helena. Saudara tiri menyebalkan yang sudah cukup lama jadi sumber luka.

“Jean…” Stacy memandang khawatir.

Jeanicka menarik napas panjang. “Kenapa harus dia—”

Belum selesai Jeanicka meratapi pedihnya hati, yang dituju ternyata lebih dahulu menghampiri. 

“Jean! Stacy! Gimana kabar lo berdua?” sapa Bobby sesaat setelah ia dan kekasihnya berdiri di hadapan mereka. 

“Gue baik, Bob,” Jeancika terdengar canggung. “Lo sendiri gimana? Lama nggak ketemu, dateng-dateng udah ada gandengan aja.”

Bobby tidak sempat membalas ucapan Jeancika, sebab perempuan yang berdiri di sisinya masuk ke dalam obrolan. “Halo, Jeanicka.”

“Hai, Helena,” Jeanicka berusaha agar suaranya terdengar ramah. “Kalian pacaran? Sejak kapan?”

“Belum lama. Ya ‘kan, sayang?” balas Helena manja. Satu tangannya mengusap lengan Bobby, seolah memberi isyarat bahwa ia berhasil memenangkan pria itu.

Untuk saat ini, Jeanicka tidak sedang sakit hati. Yang ia rasakan justru jauh lebih menusuk—kesal, muak, dan tidak habis pikir. Bagaimana mungkin, dari sekian banyak perempuan di muka bumi ini, Bobby justru memilih Helena?

Helena. Perempuan paling menyebalkan seantero kehidupannya. Perempuan yang seharusnya sudah ia kubur dari segala urusan, seharusnya sudah tidak pernah muncul lagi di jalannya.

Tapi kenyataan selalu kejam. Helena bukan sekadar masa lalu yang mengganggu, ia adalah luka yang membekas. Perempuan itu telah merenggut habis seluruh kebahagiaan yang pernah Jeanicka miliki. Dan seolah belum cukup, kini ia datang lagi—mengulangi hal yang sama dengan cara berbeda.

Apa Helena tidak puas setelah merebut kasih sayang ayahnya, merobek keluarganya yang pernah utuh? Apa sekarang dia juga harus merampas Bobby, satu-satunya pria yang sempat membuat Jeanicka percaya pada kemungkinan kebahagiaan baru?

“Kalau lo, Jean, gimana? Pacar lo mana?” nada Helena terdengar santai. Namun, Jeanicka tahu itu merupakan sindiran baginya.

Jeancika membalasnya dengan tersenyum. Ingin sekali ia berkata jujur, namun karena emosi yang terlanjur menumpuk, tanpa pikir panjang, Jeanicka berkata, “Gue ada pacar kok. Lagi ke toilet,” katanya mantap.

“Oh ya? Mana? Kenalin dong ke kita. Kita juga mau ketemu pacar lo. Bener ‘kan sayang?” Helena tersenyum dengan mata yang berbinar. 

Jeancika pun tahu bahwa itu tatapan penuh penghinaan. 

Dengan tekad yang sudah bulat, Jeancika kali ini tidak boleh mengalah. Ia harus membalas perlakuan Helena.

Jadi, dengan tersenyum santai, Jeancika membalas, “Bisa. Tunggu, ya. Gue samperin dulu dan ajak ke sini.”

Jeanicka keluar aula dengan napas tercekat. Astaga, Jean… lo ngapain sih barusan? Mana ada pacar? Tapi langkahnya sudah kepalang jalan.

Koridor hotel lengang, hanya ada beberapa orang yang lalu-lalang. Musik reuni masih terdengar samar. Jeanicka mengedarkan pandangan dengan panik. Bagaimana bisa Jeanicka menemukan pria untuk diajak kerja sama?

Dan seakan semesta bercanda, matanya langsung menangkap sosok jangkung dengan jas rapi. Wajah dingin, sorot mata tajam. 

Itu … Nicholas. 

Bos gila yang bahkan di hari libur masih bisa membuat hidupnya berantakan.

Tapi kali ini—dia justru hadir seperti seorang penyelamat.

Jeanicka berlari kecil, jantungnya hampir meledak. Tanpa pikir panjang, ia maju dan meraih lengan Nicholas, memegangnya erat, dengan sedikit bergetar dia berkata,

“Pak Nicholas, tolong bantu saya!”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
15 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status