공유

Bab 4

작가: Tata
"Kak Morin, apa aku nggak boleh mengandung anak kita sendiri? Kenapa justru harus menaruh embrio milikmu dan Mia ke dalam rahimku."

Suara pria itu terdengar agak terengah, tetapi nadanya sangat tegas.

"Anakku hanya bisa milik Mia, jangan tanyakan hal semacam itu lagi."

"Asal kamu bisa melahirkan anak dengan selamat, kamu selamanya adalah wanitaku. Bagaimanapun, aku juga nggak ingin anakku dilahirkan oleh seorang buta."

Aku tertawa sinis. Tiba-tiba aku teringat, sebelum aku kehilangan penglihatan, demi karier Morin, kami memutuskan untuk sementara tidak memiliki anak.

Maka aku pergi ke rumah sakit untuk membekukan sel telur.

Jadi sekarang yang ada di rahim Rosa, adalah anakku sebelum aku buta.

Perutku segera terasa bergolak hebat.

Tadinya aku tidak banyak makan. Namun setelah kembali ke kamar, aku tetap berpengangan pada kloset dan muntah habis-habisan.

Seolah-olah hanya dengan membuat tubuhku sakit, hatiku bisa terasa sedikit lega.

'Morin, kamu menipuku dengan terlalu kejam.'

"Mia, Mia?"

Pintu kamar mandi didobrak dengan paksa. Di luar sana, terdengar suara Morin yang entah sejak kapan turun ke bawah.

"Kamu kenapa? Nggak apa-apa, 'kan?"

Suaranya terdengar sangat cemas.

Namun, aku tiba-tiba teringat di depan pintu ruang kerja tadi, dia memanggil nama wanita lain dengan suara penuh hasrat.

Rasa mualku tak tertahan. Tepat ketika Morin berjongkok hendak menggendongku, aku kembali muntah.

Cairan kuning dari lambungku berbau amis menusuk, membasahi kemeja putih bersih Morin hingga penuh noda.

Walau begitu, dia seolah-olah tidak melihatnya, tetap saja memelukku sambil menepuk-nepuk punggungku.

Melalui pantulan kaca, aku melihat tangan satunya malah mengeluarkan ponsel, memotret selfie dirinya yang rapi dengan diriku yang berantakan.

Setelah sekadar membersihkan, dia kembali menggendongku ke ranjang. Dengan hati-hati dia duduk di tepi ranjang, meniupkan obat yang baru saja diseduh untukku agar agak dingin.

"Mia, obatnya sudah hangat, minumlah sedikit ya."

Morin menyodorkan sendok kecil ke bibirku.

Tanpa segera membuka mulut, aku menatap kosong ke arahnya. Aku tiba-tiba tersenyum ....

"Morin, kalau aku bilang, aku tiba-tiba bisa melihat lagi, kamu senang nggak?"
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Malam Panas, Hati yang Membeku   Bab 18

    Yuvan tampak lembut, ucapannya tegas. Pria yang biasanya ditakuti semua orang sebagai Raja Neraka berwajah dingin itu, justru berkali-kali menampakkan senyuman di depanku.Aku tak tahan untuk menjelaskan satu kalimat ...."Tak lama setelah kamu pergi, aku dipindahkan ke panti asuhan lain. Jadi aku bukan nggak mau membalas surat, hanya saja aku nggak menerimanya."Kali ini giliran Yuvan yang tertegun.Namun sesaat kemudian, dari matanya memancarkan cahaya yang makin cerah."Tapi ...."Aku menundukkan mata, cinta lima tahun baru saja berakhir dengan cara yang begitu tragis, aku belum memiliki kemampuan untuk memulai hubungan baru lagi.Yuvan mengerti maksud yang tak kuucapkan.Suaranya tidak tergesa, tidak lambat, bagaikan cahaya mentari yang paling lembut di musim semi."Nggak apa-apa.""Aku rela menunggu, sampai hatimu benar-benar memberi jawaban."Tiga bulan kemudian, di bawah gelombang boikot warganet, dan dengan dorongan Yuvan yang dilakukan secara diam-diam, perusahaan Morin benar-

  • Malam Panas, Hati yang Membeku   Bab 17

    "Kamu Mia?""Akhirnya anakku yang bandel ini sadar juga, sudah dikenalkan dengan begitu banyak gadis, tapi dia nggak mau, aku hampir mengira dia suka laki-laki."Aku tertegun, lalu mendengar Pak Darvin yang tadi masih serius tiba-tiba ikut tersenyum sambil memberi pujian, "Hmm, ternyata kamu gadis yang tahu mana yang benar. Berani mencintai dan berani melepaskan, memang gadis yang baik."Aku kebingungan, hendak menoleh pada Yuvan untuk meminta tolong, tetapi tiba-tiba Tuan Besar Haris berdiri.Sesaat yang lalu dirinya masih bertumpu pada tongkat, membutuhkan bantuan orang untuk menopangnya. Saat ini dirinya malah berdiri tegak dengan kedua tangan disilangkan di belakang dengan semangat membara."Upacara pernikahan itu harus diadakan ulang! Waktu itu kami nggak hadir, itu nggak pantas! Keluarga Giani menikahkan cucu lelakinya, tentu harus lebih megah!""Eh, di sini aku harus menegaskan, Keluarga Giani memang tegas, tapi bukan berarti bertindak sembrono!"Akhirnya, aku nyaris dalam keada

  • Malam Panas, Hati yang Membeku   Bab 16

    Di bawah tatapan Morin yang penuh kebencian, dia perlahan berkata, "Morin, ini adalah istriku.""Selain itu, dibandingkan ini, aku rasa kamu lebih seharusnya melihat ini."Tangan lain Yuvan menggoyangkan ornamen yang tergantung di dadanya, barulah aku menyadari benda itu berkilau, ternyata sebuah kamera mini.Dia mengangkat ponselnya, di layar tepat muncul wujud Morin yang tampak begitu berantakan.Itu adalah sebuah ruang siaran langsung, jumlah penonton daring langsung memecahkan rekor situs internet dan seketika menjadi sangat populer.Komentar para netizen di layar sama sekali tak berhenti.[Kasihan Mia, kemarin di pernikahan Keluarga Giani aku masih heran, bukankah dia pacarnya Morin si maniak pencinta istri itu?][Memuakkan! Morin memang cuma memanfaatkan Mia. Di depan berpura-pura jadi pacar yang baik, harga saham perusahaannya terus naik, ternyata diam-diam bawa wanita lain pulang!][Aku bodoh banget. Aku masih kagum melihat ada cinta sejati di dunia ini! Boikot semua produk per

  • Malam Panas, Hati yang Membeku   Bab 15

    Tubuh Morin menegang, pupil matanya bergetar ...."Mia, aku nggak pernah lupa hari itu saat kamu mengorbankan nyawamu untuk menyelamatkan aku. Kalau kamu sudah tahu semuanya, kamu juga pasti tahu kalau itu adalah anak kita bersama.""Kalau kamu nggak mau dia melahirkan, aku akan segera menyuruh orang menggugurkan anak itu, bolehkah?""Kita mulai lagi dari awal, kita besarkan anak yang benar-benar milik kita berdua. Aku akan membuatnya benar-benar enyah, dia nggak akan pernah muncul lagi ....""Morin!"Jeritan si wanita yang menembus keheningan, memotong ucapan Morin, sekaligus menarik semua tatapan."Kenapa kamu bisa perlakukan aku seperti ini? Aku sudah mengikutimu begitu lama, bahkan rela merawat anak orang lain demi kamu, kenapa kamu bisa tega begitu padaku!"Ekspresi Rosa terdistorsi, menatap Morin dengan tajam.Di belakangnya masih ada dua pengawal yang tampak agak familier. Sepertinya mereka adalah dua orang yang tadi dibawa Yuvan untuk menghalangi Morin.Apa mungkin Yuvan yang m

  • Malam Panas, Hati yang Membeku   Bab 14

    "Mia, kamu nggak perlu bicara, jangan takut, biar Paman sendiri yang menjelaskan perbuatannya."Yuvan sekali lagi ditempatkan Morin ke puncak badai.Dia menatap lurus ke arah Yuvan, matanya penuh dengan kepuasan karena tujuannya sudah tercapai.Siapa sangka, detik berikutnya, Tuan Besar Haris melangkah dengan bantuan tongkat, datang ke ruang depan, suaranya memancarkan wibawa seorang penguasa ...."Biar dia yang bicara."Yuvan tiba-tiba menoleh dan menatapku.Sepasang mata indah itu ternyata dipenuhi dengan kasih sayang tanpa batas.Dalam suasana seakan-akan membeku, setelah lima tahun keyakinanku hancur karena dikhianati, aku tiba-tiba memberanikan diri.Aku menatap lurus ke arah Morin, suaraku dingin menusuk."Morin, kemarin pagi penglihatanku sudah pulih."Wajahnya segera memucat.Aku sama sekali tidak menghiraukannya, melanjutkan ucapanku ...."Aku melihat semua yang kamu dan Rosa lakukan di rumah kita dulu.""Aku melihat tujuanmu memutar musik, aku tahu bahwa saat kamu menemaniku

  • Malam Panas, Hati yang Membeku   Bab 13

    Yuvan menatapku dalam-dalam, baru saja hendak membuka mulut, Rony malah berlari masuk dengan tergesa-gesa."Yuvan, ada masalah di rumah."Ternyata Morin entah sejak kapan segera pergi ke kediaman lama Keluarga Giani, lalu membesar-besarkan pernikahanku dengan Yuvan kepada Tuan and Nyonya Besar Keluarga Giani.Tuan Besar Haris bahkan sangat murka, amarahnya meluap sampai dirinya harus beristirahat di tempat tidur.Meski Morin hanyalah anggota cabang keluarga jauh, dia tetap bermarga Giani. Dulu saat perayaan Tahun Baru, dirinya juga pernah datang ke kediaman lama Keluarga Giani untuk memberi salam. Kebetulan saat itu semua anggota Keluarga Giani sedang berkumpul di rumah, mereka pun menyambutnya.Akhirnya pemotretan gaun pengantin tidak jadi dilakukan, Yuvan membawaku kembali ke kediaman lama.Dulu Morin pernah sekali membawaku ke sini, tetapi ini pertama kalinya aku begitu dekat dengan para senior Keluarga Giani.Begitu melihat kami, Morin segera berdiri, luka di wajahnya yang dipukul

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status