Share

18. Kemarahan Luna

Dika yang tengah menonton televisi di kamarnya, menoleh ke kiri saat ponselnya bergetar. Ia enggan meraih benda pipih itu karena khawatir Tika yang mengirimkan pesan padanya. Sejak Tika ia pulangkan, ada banyak nomor tidak dikenal yang mengirimkan pesan WA ataupun miscall tidak jelas.

Bu Widya keluar dari kamar dan melihat putranya sedang termenung di depan TV yang menyala. Ia berjalan mendekati Dika, lalu duduk di sampingnya.

"Eh, Mama, kaget saya!" Dika mengusap dadanya.

"Kamu kenapa belum tidur? Biasanya jam delapan udah merem," tanya Bu Widya.

"Kangen Nuri, Ma. Warungnya belum buka juga. Padahal saya pengen ketemu. Sayang sekali kesempatan saya bisa balikan dengan Nuri semakin tipis," jawab Dika tanpa semangat. Bu Widya tersenyum mafhum.

"Kenapa tidak cari yang lain?" tanya Bu Widya.

"Nggak ah, kalau yang lain mah, takut kayak Tika. Saya udah kapok salah pilih."

"Kalau begitu, jangan bengong terus. Kucing tetangga sebelah, kebanyakan bengong, besokannya hamil." Dika tertawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Winda Ajiwardhana
alah Dika Dika Nuri udah ngasih lampu merah lhoo.. malah blm dibaca . wkwkwkk
goodnovel comment avatar
Winda Ajiwardhana
anaknya aja sampe gedek sama bapake.. saking g punya pikiran tuh Daniel..
goodnovel comment avatar
Umroh Purnama
kebiri aja tuh si Daniel.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status