Share

Bab 11 - Sandiwara

Olivia melihat Lydia yang sedang sendirian, wajahnya berubah suram dan dia mendekati Lydia.

"Lydia ...."

Lydia berdiri diam, dia tahu bahwa seseorang akan mendekatinya. Tapi selain Olivia, siapa lagi yang akan menghampirinya?

Mendengar seseorang memanggilnya, Lydia memalingkan kepala dan menatap Olivia dengan ekspresi datar, sedangkan Olivia memberikan ekspresi lembut dan halus, seolah-olah dia tidak berdosa.

Namun, ketika Olivia mendekat, senyumannya berubah dingin, seakan wanita tersebut telah melepaskan topengnya.

"Untuk apa kamu datang ke acara ini? Kamu masih ingin mendekati Dylan, kan? Kalian sudah bercerai, jadi mengapa kamu masih berusaha mendekatinya? Kalau aku menjadi kamu, aku akan pergi tanpa mencari masalah." ucap Olivia dengan sinis.

Lydia hanya memandang Olivia dengan tatapan penuh ejekan.

"Olivia, dunia sudah tahu bahwa kamu hanya seorang pelakor, apakah kamu baik-baik saja belakangan ini?"

Semua berita di media sosial telah mengungkapkan rahasia hubungan Dylan dan Olivia. Meski beritanya sudah dihapus oleh Dylan, tetapi julukan 'Pelakor' masih mengundang cemoohan banyak orang kepada Olivia. Wanita tersebut terkadang terjaga semalaman karena membaca ejekan orang di internet.

"Lydia, kata-katamu tidak berarti bagiku, yang penting adalah perasaanku. Aku dan Dylan akan bersama sampai akhir, bagaimana denganmu?" Olivia tersenyum sinis, "Pasti kamu memanfaatkan uang dari donor darah untuk datang ke acara ini, kan? Kalau tidak, bagaimana mungkin kamu bisa datang ke sini? Pasti baju dan perhiasanmu hasil sewaan!"

Olivia tidak berhenti dan terus mengejek Lydia, kemudian wanita melangkah maju dan tersenyum dingin ketika mencapai pinggiran kolam.

"Lydia, kamu yang menginginkan ini ...."

Olivia mengucapkan kata-kata itu, lalu tiba-tiba memalingkan tubuhnya dan melompat ke dalam kolam.

"Byur!"

Suara gemuruh air langsung menarik perhatian orang-orang di ruangan.

Lydia hanya menyaksikan tingkah laku Olivia tanpa perasaan, dalam hati dia hanya teringat pernikahannya tiga tahun lalu. Hari itu ... situasinya sama persis.

Olivia mendekati Lydia pada hari itu, menunjukkan siapa yang sebenarnya berkuasa, "Lydia, aku tidak akan mengucapkan selamat atas pernikahanmu, karena pada akhirnya yang dicintai Dylan bukanlah kamu. Kalau bukan karena kamu bisa mendonorkan darah kapan saja, Dylan tidak akan setuju menikahimu. Kalian berdua tidak akan bahagia, percaya tidak? Lihat saja."

Kemudian Olivia melompat ke dalam kolam. Tanpa ragu, Dylan terjun untuk menyelamati wanita itu, membuktikan bahwa apa yang dikatakannya benar ....

Dulu, Lydia berpikir ketulusannya mampu mengubah Dylan, tetapi semua itu sia-sia.

Dan kembali ke masa kini, Olivia melompat ke dalam air lagi, berjuang dan berteriak. Tiba-tiba seorang pria terjun ke dalam air untuk menyelamati Olivia, siapa lagi kalau bukan Dylan?

Dengan wajah penuh khawatir, Dylan mengangkat Olivia yang kesakitan dan segera membawanya ke tepi.

"Dylan, jangan salahkan Lydia. Dia belum memaafkanku dan masih marah kepadaku, dia pasti tidak sengaja mendorongku, percayalah!"

Olivia menahan tangisnya dalam pelukan Dylan. Semua yang menyaksikan kejadian itu merasa iba, pandangan mereka menusuk Lydia dengan ekspresi tajam.

Nixon yang tadinya sedang mengobrol dengan tamu, mendengar keributan itu dan langsung mendekat. Dia mengernyitkan kening ketika melihat situasi tersebut. Namun, sebelum Nixon melakukan apa-apa, Lydia sudah menghentikannya dan berbisik di telinga pria itu.

Tanpa banyak bertanya, Nixon pergi begitu saja.

Pada saat ini, Dylan sedang memeluk Olivia yang basah dan telah memberikan jaket untuk menutupi tubuhnya. Lalu Dylan menatap Lydia dengan dingin.

Lydia tenang-tenang saja menghadapi pandangan dingin Dylan, wanita itu hanya tersenyum secara mengejek.

"Trik ini sudah pernah dilakukan, dan kamu masih percaya?"

Lydia sudah tidak peduli lagi, dia merapikan rambut di belakang telinga dan tersenyum, "Olivia, kemampuan aktingmu sungguh klise, tidak ada perkembangan sama sekali. Aku menolak bermain dalam sandiwara ini bersamamu!"

Untuk apa Lydia bermain dalam permainan Olivia? Mengikuti sandiwara bersama wanita seperti Olivia? Itu hanya akan merendahkan harga diri Lydia!

Lydia hendak jalan pergi, tetapi Olivia tidak ingin melewatkan kesempatan luar biasa itu untuk membersihkan namanya. Tiba-tiba, Olivia melepaskan diri dari pelukan Dylan dan menarik lengan Lydia sembari menangis.

"Lydia, aku tahu kamu tidak menyukaiku, tapi Dylan selalu memberimu uang setiap kali kamu mendonorkan darah, bukankah itu sudah cukup? Mengapa kamu masih terus mengganggu dan menuduh kami setelah bercerai? Dengan segala cara kamu datang ke pesta ini, apakah kamu tidak bisa melepaskan kita?"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status