Ibu Zayn telah sadar.Namun keadaannya masih sangat buruk. Dokter mengatakan akan lebih baik jika bisa menemukan ginjal yang cocok dalam waktu satu bulan.Namun, hal ini sangat sulit.Sedangkan bagi ibuku, tenggat waktu enam bulan pun terasa sulit.Apalagi sebulan.Setelah berpisah dari kakakku, aku pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Agatha.Saat itu, Zayn dan Cindy juga tidak ada di sana, hanya perawat yang ada di sana.Raut wajah ibunya tampak pucat, tampak tidak sehat.Dia melihatku datang dan matanya tanpa sadar melirik ke perutku.Aku tahu bahwa dia sudah seperti ibuku, sedang menantikan kelahiran bayi di perutku.Entah seberapa bencinya padaku, bagaimanapun juga, kedua anak ini adalah cucu-cucunya."Zayn baru saja pergi," kata ibunya padaku.Aku mengangguk. "Zayn meneleponku, katanya ada urusan di perusahaan."Ibunya duduk di kursi roda, tidak punya tenaga sama sekali. Penyakitnya benar-benar bagaikan gunung yang sedang menimpanya.Ibunya berkata padaku, "Zayn baru saja bilang
Aku mengangguk.Ada beberapa pasien yang sedang berjemur di bawah sinar matahari di halaman bawah.Arya duduk sambil menepuk kursi di sebelahku.Aku duduk dan bertanya padanya, "Apa kamu ke sini untuk menemui Ibu Zayn juga?""Aku membenci ibunya sejak aku masih kecil, ayahku sering memukuli aku karena hal itu."Aku mengerutkan bibirku, tidak tahu harus berkata apa.Lagi pula, memang sangat sedikit anak yang menyukai ibu tirinya."Tapi dia sangat baik padaku dan adikku, bahkan lebih baik dari ibu kami sendiri.""Tapi apa gunanya? Lagi pula, dia bukan ibu kandung kami.""Sekarang kondisinya makin memburuk, mungkin tidak akan bertahan lama. Apa kamu merasa senang?" tanyaku sambil menatap Arya.Alisnya yang tampan sedikit berkerut saat menatap ke kejauhan.Setelah sekian lama, Arya berkata, "Dia punya salah satu ginjal ayahku di dalam tubuhnya, jadi tentu saja aku masih berharap dia bisa hidup.""Oh."Lihatlah, ketulusan masih bisa dibalas dengan ketulusan.Itu karena Agatha sudah memperla
Aku melihat Zayn berdiri tidak jauh di belakangku.Karena takut Zayn salah paham, aku pun bergegas menghampirinya dan berkata, "Arya baru saja datang menjenguk Ibu dan berpamitan padaku."Zayn tersenyum padaku.Dia merapikan rambut yang menutupi wajahku ke belakang telingaku dan tersenyum padaku, "Jangan gugup begitu, aku tidak marah."Aku menghela napas lega sambil meremas tangannya."Sekarang Ibu seharusnya sudah tidur. Aku baru saja keluar dari sana.""Ya."Zayn memegang tanganku sambil menuntunku ke halaman.Dia mengerutkan bibirnya dan tidak mengatakan apa-apa, wajahnya tampak seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Aku tahu Zayn pasti khawatir pada ibunya.Saat ini, aku tidak bisa berkata apa-apa untuk menghiburnya.Semuanya masih harus menunggu pemberitahuan dari rumah sakit tentang ditemukannya ginjal yang cocok.Aku teringat foto-foto yang baru saja aku ambil, jadi aku mengeluarkannya dan menunjukkannya kepadanya."Ini adalah wanita simpanan ayahku. Bisakah kamu membantuku meme
"Aku akan bicara denganmu nanti.""Tapi ...."Sebelum aku sempat menyelesaikan kalimatku, Zayn membekap bibirku.Hasrat seksualnya begitu kuat hingga membanting dokumen dan tempat pena di meja ke lantai.Bahkan camilan yang aku kemas pun tersapu olehnya.Aku melotot marah kepadanya. "Nanti kamu akan mati kelaparan!""Aku tidak akan lapar saat kamu di sini."Dia tertawa jahat sambil menggendongku ke meja.Kali ini, dia tidak bertahan lama, selesai dalam waktu sekitar satu jam.Aku mengusap punggungku yang sakit sambil melotot ke arahnya.Zayn menggendongku ke kamar mandi dengan ekspresi aneh di wajahnya.Setelah merasa lega, Zayn tampak merasa jauh lebih rileks, rasa muram di sekujur tubuhnya pun berkurang.Zayn memelukku untuk mandi.Aku menundukkan mataku untuk melihat perutku yang membuncit dan bertanya padanya, "Zayn, apa kamu benar-benar tidak percaya bahwa aku sedang mengandung bayimu?"Hari itu aku tiba-tiba mengetahui bahwa ibuku sakit parah, kondisi ibunya juga memburuk, jadi a
Waktu aku masuk ke klub tempat ayahku sedang bersama sekelompok orang, ayahku sedang minum-minum dan menggoda wanita simpanannya.Mereka berdua bersenang-senang.Ketika ayahku melihatku seperti itu, raut wajahnya berubah karena marah."Dasar anak durhaka! Kamu membantu ibumu untuk memergoki aku!"Aku mencibir, "Benar sekali kata-katamu. Aku di sini untuk memergoki orang yang berselingkuh."Setelah berkata demikian, aku memberi isyarat pada orang-orang di belakangku agar menangkap wanita simpanan itu.Tindakan Asisten Kris sangat efisien.aku meminta beberapa pengawal yang berpenampilan garang, Asisten Kris malah mengatur beberapa pengawal untukku yang berpenampilan seperti premanSekadar melihat sosok dan wajah kejamnya saja membuatku takut."Ah, apa mau kalian? Kenapa kalian menangkapku?" teriak wanita selingkuhan itu.Ayahku juga menjadi cemas saat melihat hal itu.Ayahku mencengkeramku sambil berkata dengan kasar, "Audrey, apa yang kamu lakukan? Lepaskan ibu tirimu.""Huh! Dia hanya
Aku tertawa terbahak-bahak, seolah-olah pengawal yang aku bawa hendak menindas wanita itu.Aku terlalu malas memerhatikan ayahku dan langsung menghampiri wanita itu.Raut wajah wanita itu menjadi pucat karena kesakitan.Ya, pengawal itu mengerahkan banyak tenaga, tampak seperti hendak merobek bahunya.Inilah hasil yang aku inginkan.Aku mengangkat dagunya lalu bertanya, "Ada seseorang yang menyewamu untuk merayu ayahku, 'kan?"Wanita itu menggelengkan kepalanya sambil menatap ayahku dengan sedih. "Aku tidak merayu Pak Allen, tidak ada seorang pun yang mempekerjakanku. Pak Allen dan aku bertemu secara kebetulan. Aku mengagumi bakatnya, jadi aku memilih bersamanya."Ayahku mengangguk dengan panik, berkata padaku, "Kamu dengar, 'kan? Dea tulus padaku. Kamu harus segera melepaskannya."Aku mencibir.Apakah pria seperti ayahku suka mendengar pujian seperti itu?Menghargai bakat dari ayahku?Aku menghampiri wanita itu lalu bertanya sambil tersenyum, "Kalau begitu, katakan padaku, bakat dan k
Di sore hari.Aku menelepon Zayn untuk menanyakan keberadaannya.Zayn saat ini sedang berada di rumah sakit bersama ibunya.Aku bertanya tentang Cindy, Zayn bilang bahwa Cindy sedang bersamanya di rumah sakit untuk menemani ibunya.Kebetulan sekali.Jadi aku langsung membawa Dea ke rumah sakit, tapi aku takut kejadian ini akan membuat Agatha kesal, jadi aku menelepon Zayn untuk meminta Cindy turun.Aku menunggu di halaman.Kali ini, apa pun yang terjadi, aku akan mengungkap wajah jahat Cindy yang sebenarnya.Jangan sampai Zayn melindunginya lagi. Kali ini aku akan memastikan Cindy mendapat hukuman yang pantas.Kalau saja Cindy tidak memakai tipu muslihat licik dan kejam seperti itu, bagaimana mungkin keluarga kami bisa menjadi seperti ini.Aku tidak mengerti kenapa ada orang yang sekejam itu.Sengaja aku pilih pojok halaman yang terpencil, yang jarang ada orang.Aku mengirimkan lokasiku pada Zayn. Mereka pun datang ke sini.Ketika melihat betapa besarnya keributan yang aku buat, Zayn t
"Nona Audrey, aku sudah bilang dengan jujur. Aku benar-benar tidak kenal wanita ini."Wanita simpanan itu berkata dengan sedih, "Tadi di klub, kamu menyuruh pengawal-pengawal ini menyiksaku. Aku tidak punya pilihan selain mengakui apa yang kamu katakan, bahwa aku memang disewa untuk merayu ayahmu.""Mengenai foto wanita yang baru saja kamu tunjukkan padaku, aku takut kamu akan meminta pengawal-pengawal itu untuk menyiksa aku dengan cara yang lebih kejam, jadi aku mengakui bahwa wanita inilah yang mempekerjakan aku.""Tapi sebenarnya aku tidak mengenal wanita itu sama sekali. Sudah aku katakan berkali-kali bahwa ayahmu dan aku saling mencintai. "Aku memejamkan mata, merasa tidak perlu bertanya lebih jauh.Wanita ini berbalik berkhianat.Atau mungkin ini sebenarnya bagian dari rencana Cindy.Cindy sudah lama menduga bahwa aku akan meminta Zayn untuk menyelidiki wanita ini, jadi saat mempekerjakan wanita ini, sudah melatih adegan ini bersamanya.Oh, ternyata aku terlalu naif.Cindy meras
Zayn berkata dengan serak tanpa mengangkat kepalanya."Aku sedang merancang gaun pengantinmu."Aku tertegun sejenak, hatiku tiba-tiba terasa sangat manis.Aku berkata, "Kamu istirahatlah lebih awal. Kamu tidak harus merancang gaun pengantinnya sekarang, kita masih punya banyak waktu di masa depan."Zayn sudah selesai membuat sketsa di atas kertas.Zayn meletakkan pensil, lalu bersandar di sandaran kursi sambil meregangkan pinggangnya. Dia berkata sambil tersenyum, "Butuh waktu yang lama untuk buat gaun ini, jadi aku harus segera menyelesaikan rancangannya."Setelah terdiam sejenak, Zayn tiba-tiba menatapku lekat-lekat, kemudian berkata dengan suara yang rendah dan lembut, "Aku mau kasih tahu seluruh dunia kalau kamu adalah satu-satunya istriku yang kucintai."Meskipun kami sedang melakukan panggilan, aku tetap merasa malu saat seorang pria mengucapkan kata-kata yang romantis dengan begitu serius padaku.Wajahku sedikit memerah setelah mendengar ini. Aku mengalihkan tatapanku, kemudian
Zayn mengatakan jika situasi ibunya sangat stabil. Selain itu, Zayn juga mengatakan jika ibunya sangat merindukanku dan ingin menemuiku.Aku berencana untuk menjenguk Agatha setelah ibuku selesai menjalani operasi pada tanggal 20.Omong-omong, aku hampir melupakan satu orang, yaitu Cindy.Cindy sangat pendiam akhir-akhir ini, dia bahkan tidak membuat masalah.Berdasarkan sikap Cindy sebelumnya, dia pasti sengaja muncul di sisi Zayn saat aku tidak sempat bertemu dengan Zayn selama beberapa hari ini. Kemudian Cindy akan memotret foto, lalu mengirimkannya padaku untuk pamer dan juga untuk membuatku salah paham.Hanya saja Cindy sama sekali tidak melakukan apa pun, yang terasa sangat aneh.Aku sama sekali tidak percaya jika Cindy sudah berpikir dengan jernih dan berubah menjadi orang baik.Pepatah pernah mengatakan jika anjing yang suka menggonggong tidak akan menggigit orang, tapi anjing yang bisa menggigit orang tidak akan menggonggong.Jadi aku semakin merasa tidak tenang saat orang sek
Aku tanpa sadar menatap Irvin, tapi matanya menatap lurus ke depan.Dengan kata lain, Irvin sama sekali tidak sadar jika pacarnya baru saja berjalan melewatinya.Aneh sekali.Irvin begitu mencintai Sella, dia seharusnya sangat senang saat tiba-tiba bertemu dengannya.Hanya saja, Irvin tidak hanya tidak membuat reaksi apa pun, dia bahkan juga tidak melirik Sella. Irvin terus berjalan ke kamar pasien ibuku seperti biasa.Saat aku sedang kebingungan, Irvin menoleh untuk menatapku, "Kenapa?"Aku menatapnya lekat-lekat, lalu berkata, "Tadi aku lihat pacarmu."Irvin tertegun, lalu tanpa sadar menatap sekeliling, "Di mana? Kenapa aku tidak melihatnya?"Aku menatap Irvin sambil mengerutkan keningku, "Tadi dia baru saja jalan di depan kita, apakah kamu tidak melihatnya?"Terdapat kilatan cahaya di mata Irvin, dia berkata sambil tersenyum, "Tadi aku sedang memikirkan masalah Ayah dan masih marah karena perbuatannya, jadi aku tidak terlalu memerhatikan keadaan sekitar."Aku menatap Irvin lekat-le
"Anggap saja kamu bantu Ayah minta modal 200 miliar pada Zayn.""Ayah janji akan mengembalikan uang ini padamu kalau proyek ini berjalan dengan lancar."Aku menepis tangannya, lalu berkata dengan datar, "Aku tidak akan pinjam uang pada Zayn, terserah kamu mau menolong Ibu atau tidak. Kami juga tidak akan memaksamu kalau kamu tidak mau menolongnya, semuanya tergantung pada hati nuranimu!""Benar sekali, aku tidak akan meremehkanmu kalau kamu tidak minta uang. Sayangnya di matamu cuma ada uang dan kekasihmu."Irvin memelototi ayahku dengan tajam, "Cepat pergi, jangan pernah muncul di hadapan kami lagi. Kalau tidak, aku tidak akan sungkan-sungkan padamu!"Ayahku memasang ekspresi sedih, dia menggerakkan bibirnya untuk mengatakan sesuatu, tapi aku sudah ditarik hingga ke depan lift oleh Irvin.Saat sedang menunggu lift, aku tidak bisa menahan diri untuk melirik ayahku.Ayahku sedang menelepon, entah dia sedang bertelepon dengan siapa sampai bersikap sesopan itu.Aku khawatir ayahku akan me
Ibuku dulu sangat mencintai ayahku.Hingga semua dunianya adalah ayahku.Saat itu, ibuku memikirkan ayahku dalam segala hal dan bergantung padanya dalam segala hal.Namun kini, Ibuku tidak memendam apa pun selain kebencian terhadap ayahku. Hal ini menunjukkan betapa buruknya Ayah yang sudah menyakiti Ibu.Setelah menghibur ibuku, aku keluar dari bangsal dan melihat ayah serta kakakku bersandar di jendela di koridor, seolah sedang menungguku.Aku menghampiri ayahku lalu bertanya, "Untuk apa kamu datang hari ini?"Ayahku terisak, berkata dengan wajah sedih, "Aku tidak menyangka ibumu akan sakit parah. Kalian juga sama. Kalian tidak memberitahuku bahwa hal sebesar itu terjadi."Kakakku mencibir, "Kalau aku ceritakan hal ini, apa kamu akan meninggalkan kekasihmu dan kembali lagi?""Kalau aku ceritakan hal ini, apa ibuku akan membaik? Lagi pula, ibuku jadi sakit karena kamu.""Kalau kamu tahu diri, pergilah dari sini, berhentilah berpura-pura sayang pada kami.""Kenapa kamu bicara pada ayah
Ya, kakakku memang benar.Menceritakan hal-hal ini pada seseorang yang sudah berubah pikiran tidak akan menyelamatkan apa pun.Keesokan paginya, aku dan kakakku pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ibuku.Begitu sampai di pintu, aku dengar suara pertengkaran dari arah bangsal ibuku.Aku juga samar-samar mendengar suara ayahku.Aku dan kakakku saling memandang dan bertanya, "Bagaimana Ayah tahu?""Siapa yang tahu? Sial, aku tahu kedatangannya akan menimbulkan masalah bagi ibu kita," kata kakakku sambil mendorong pintu bangsal.Aku melihat ayahku berdiri di samping tempat tidur dengan tangan di pinggangnya, wajahnya penuh dengan kemarahan.Ibuku duduk di ranjang rumah sakit, menyeka air matanya dalam diam.Kakakku langsung marah, lalu berlari ke depan dan mendorong ayahku, "Apa yang kamu lakukan di sini? Kenapa kamu menindas ibuku lagi?"Aku bergegas menghampiri, memegang bahu ibuku dan bertanya apa yang terjadi.Ibu tidak mengatakan apa pun, hanya menggelengkan kepalanya.Kakakku makin
Untungnya, aku baru saja menginjak anak tangga pertama.Begitu aku bergerak mundur, ada tanah datar di belakangku hingga membuatku kehilangan keseimbangan.Setelah bergoyang dua kali, akhirnya aku berhasil berdiri tegak.Aku mendongak dengan kaget, ternyata itu adalah kakakku."Apa yang kamu lakukan? Kamu tiba-tiba berlari ke bawah, hampir saja menjatuhkanku."Kakakku melirik ke arah Zayn pergi dan mendengus, "Kenapa kamu turun ke bawah? Aku sudah berdiri di sini tanpa bergerak dari tadi.""Kamu sedang memikirkan suamimu begitu serius hingga menabrak aku!"Aku menatapnya tanpa berkata apa-apa.Apa artinya 'memikirkan suami'? Aku mendapati kata-kata Irvin semakin lama semakin keterlaluan.Hah?Eh, salah!Kalau kakakku berdiri di sini sepanjang waktu, bukankah akan melihat dan mendengar semua yang baru saja kami lakukan, saat Zayn mencium serta memelukku dan mengucapkan begitu banyak kata-kata mesra?Tepat saat aku memikirkan hal ini, kakakku datang, menyentuh hidungnya dan tersenyum pad
"Ingat kirim pesan padaku setiap hari. Kalau ada waktu, telepon aku.""Betapa pun sibuknya aku, aku akan mengangkat teleponmu.""Ya."Keengganan Zayn membuat hatiku luluh.Pada saat ini, aku sepenuhnya merasakan cintanya yang begitu kuat.Namun cintanya tampak bercampur dengan sedikit kekhawatiran.Hatiku juga mulai merasa agak sedih serta gelisah.Aku bertanya padanya, "Apa yang kamu khawatirkan? Apa karena operasi ibumu?"Zayn menggelengkan kepalanya. "Dokter bilang untuk jenis operasi ini, selama ginjalnya cocok, tingkat keberhasilannya sangat tinggi.""Lalu apa yang kamu khawatirkan?" Aku bisa dengan jelas merasakan ketakutannya.Jadi aku tidak mengerti, selain penyakit ibunya, apa lagi yang ditakutkan oleh orang seperti dia?Zayn menatapku dengan serius, membelai pipiku dan berbicara dengan suara yang keras."Tidak apa-apa. Aku hanya merasa sedikit tidak nyaman. Aku khawatir tidak akan bisa melihatmu lagi.""Dasar bodoh!"Aku melemparkan diriku ke dalam pelukannya, memeluk pinggan
Malam harinya, Zayn datang untuk makan malam bersamaku.Zayn pertama-tama pergi ke bangsal untuk menjenguk ibuku lalu membawa aku ke restoran yang sudah direservasi terlebih dahulu.Tahun ini bisa dikatakan sebagai tahun terdingin di Kota Jenara.Angin dingin yang menggigit terasa bagai pisau yang menyayat wajah orang.Zayn menutupiku dengan syal sambil menuntunku ke dalam mobil.Akhir-akhir ini aku tidak sering mengunjungi ibunya karena urusan ibuku.Aku mengencangkan sabuk pengaman dan bertanya padanya, "Apa akhir-akhir ini ibumu baik-baik saja?"Zayn mengangguk. "Setiap hari menerima suntikan serta perawatan tepat waktu, sekarang hanya menunggu operasi pada tanggal 20 saja."Aku berkata, "Pada tanggal 20, aku mungkin tidak bisa mengunjungi ibumu, aku juga tidak bisa menemanimu sampai operasi ibumu selesai.""Aku mengerti." Zayn memegang tanganku erat sambil tersenyum lembut padaku. "Pada hari itu, ibumu juga harus menjalani operasi. Meskipun kamu adalah istriku dan menantu ibuku, ka