Share

Bab 15. Amarah Satria

"Sebelum mendidik anak orang lain atau anak sendiri, aku rasa kamu harus mendidik mulutmu terlebih dahulu!"

Segala hal yang berkaitan dengan anak, benar-benar tak bisa diganggu gugat oleh Rara. Karena baginya seorang anak tak ubah seperti selembar kertas kosong, apa yang kita lakukan akan selalu membekas di hati mereka selamanya.

"Rara! Jangan lancang kamu!" Sebuah suara berat malam terdengar saat itu. "Apa hak kamu terus menjelekkan Erika? Kamu sudah pintar? Jangan sok suci!"

Suara itu ternyata milik Herman, adik mendiang ibunda Rara.

Lelaki bertubuh agak tambun itu terlihat emosi sambil menunjuk-nunjuk pada Rara. "Kamu itu sudah nggak diterima lagi di keluarga Wijaya! Jangan lupa bahwa dulu kamu yang memutus hubungan keluarga." Herman kembali berucap dengan tatapan tajam.

Selama ini lelaki itu begitu menyayangi Erika, apa pun yang anak semata wayangnya itu minta selalu diberikan tanpa terkecuali. Hal itulah yang kemudian malah membuat Erika tumbuh menjadi pribadi yang sombong dan a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Melita Sari
lanjut lagi plisss......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status