Share

"Mungkin kamu tidak nyaman karena masa lalu kita dulu tapi bisakah aku berharap kita menutup masa lalu dan memulai dari awal sebagai teman?"

Pukul setengah tujuh pagi, sebuah motor matic memasuki pekarangan rumah. Motor matic yang tak asing itu langsung parkir di bawah pohon mangga depan rumah.

"Itu bukannya motor kamu, Naf?" bisik Mbak Sezha yang berdiri di sampingku. Kami berdiri di teras rumah, menunggu anak-anak yang akan berangkat sekolah bersama Mas Zamar.

"Kamu bilang motormu masih di bengkel karena kecelakaan kemarin." Kembali kakak iparku itu bertanya namun aku masih belum berniat menjawab.

Rasa penasaran pada sosok itu lebih mendominasi. Kak Shaka sama sekali tak menghubungiku untuk mengabarkan bagaimana kabar motorku yang dibawanya ke bengkel. Rencananya nanti siang aku akan menelponnya untuk bertanya tentang motor maticku itu.

Tanpa diminta semua orang langsung menatap pada sosok pengendara. Termasuk Mas Zamar dan dua bocah yang hendak masuk ke dalam mobil.

"Selamat pagi Pak Shaka," ucap Azqiara ceria sambil melambaikan tangannya sesaat setelah pria yang baru turun dari motor itu membuka helm juga maskernya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status