Home / Fantasi / Manusia Penakluk Dunia / 11. Guardian of Nightfall

Share

11. Guardian of Nightfall

Author: Jinada
last update Last Updated: 2021-09-05 07:00:44

Jillian masuk ke dunia yang berbeda, langit telah berbuah menjadi malam, pasir pantai berubah menjadi tanah tandus. Aroma busuk menyebar ke seluruh hutan disebabkan ratusan monster telah mati terbantai. Hanya ada sebuah kastel yang masih berdiri dengan gerbang hancur. Seharusnya monster pembuka gerbang berada di sana dan ratusan monster yang tewas seharusnya menjadi pasukan yang sedang bersiap.  Jillian merasa beruntung timnya tidak perlu berperang dengan monster sebanyak ini. Tetapi kecurigaan mulai tumbuh tentang siapa pelaku sebenarnya.

Gerbang kastel terbelah dengan tebasan melintang. Seekor monster bertubuh besar berjalan sempoyongan dengan satu lengan terpotong. Monster tersebut berwajah mirip kelelawar dengan mulut bersilang tiga.

Khaaa... monster tersebut mengerang marah.

Whuss... Kepala monster itu dipenggal oleh seorang kesatria berkuda dengan tombak panjang. Ia menunggangi kuda  yang telah mati, tangan kanannya memegang tombak sabit berwarna hitam dan tangan kiri memegang perisai hitam. Kesatria tersebut mengenakan baju perang dengan jubah hitam dan sebuah topeng hitam dengan satu taring panjang.

“Mengapa kau memiliki perisai Guardian of Manaearth?” Suara bergema di pikiran Jillian.

“Siapa kamu, mengapa bisa berbahasa manusia?”

“Aku adalah Guardian of Nightfall. Apa kau yang membunuh Guardian of Manaearth?”

“Aku tidak mengerti.” Jillian benar-benar tidak memahami maksud atau nama yang di sebut makhluk tersebut.

“Mari kita lihat.” Guardian of Nightfall turun dari kudanya. Perisai ia sampirkan dipunggung dan tombak sabit digenggam dengan posisi siap menebas.

Jillian dengan jelas melihat dua kali langkah santai dari kesatria tersebut, Tetapi langkah ketiganya membuatnya menghilang sekaligus muncul dijarak serangan tombak. Serangannya bisa di tahan menggunakan pedang hitam. Jillian dengan sigap menutup tubuhnya dengan perisai. Tetapi tetap saja tendangan dari Guardian of Nightfall mampu mendorong Jillian terlempar cukup jauh.

Dia lebih kuat dari monster pembuka gerbang tingkat S.

Perisai hitam Jillian masih bergetar. Jillian menyerang dengan puluhan pedang hitam jatuh bagaikan hujan anak panah. Tetapi Guardian of Nightfall bertahan dengan memutar tombak seperti kipas angin. Puluhan pedang jatuh sepeti tusuk gigi di depan pertahanannya.

Tombak sabit diacungkan ke arah Jillian dan Guardian of Nightfall melepaskan tombak yang langsung melesat kencang. Perisai kembali menahan serangan tersebut. Dalam sekejap mata, Guardian of Nightfall berpindah tempat tepat saat Jillian menangkis tombaknya.

“Apa-apaan kau ini?” Jillian menahan serangan Guardian of Nightfall yang sangat cepat.

Tak sengaja mata mereka saling bertatapan dan menghipnotis Jillian dalam sebuah ilusi.

***

Langit berwarna merah, asap mengepul dari berbagai penjuru, dan tanah menjadi kering karena sudah lama tidak terkena hujan. Jillian kembali ke benua Australia, 10 tahun yang lalu. Dia mengingat medan pertempuran ini di mana pertarungan hidup dan matinya terjadi. Ia melihat dirinya kewalahan melawan belasan monster Balkanji dan keputusasaan dalam pertarungan terakhir melawan Balkanji terkuat. Jillian mengingat keputusasaan itu dan tidak mengingat akan menang.

Sebuah pukulan keras melemparnya hingga tidak berkutik. Itulah hal yang Jillian ingat terakhir kali dibandingkan cara mengalahkan monster kuat itu. Dia baru tahu bahwa secara tidak sadar dia bangkit melawan. Aura hitam menyelimuti tubuhnya. Jillian terlihat bagaikan monster, topeng tengkorak hitam menyatu dengan rahangnya, kedua tangan berubah menjadi cakar monster, empat sayap bergelombang seperti syal muncul dan sebuah ekor yang berbentuk seperti keempat syal tadi. Kedudukan berbalik. Keempat sayapnya memukul tubuh Balkanji terakhir dan setiap pukulan menghancurkan anggota tubuh monster itu.

Khwaaa... Monster Jillian meraung menang.

Kemudian sebuah gate tercipta dan kesatria hitam mirip Guardian of Nightfall muncul. Pertarungan sengit terjadi, kesatria hitam bahkan kehilangan tunggangannya. Hingga sebuah serangan dari salah satu sayap Monster Jillian berhasil menembus baju zirah kesatria hitam. Ia mengangkat tubuh sekarat itu, raungan kemenangan diteriakkan. Darah hitam dari kesatria hitam itu mengalir ke sayap kanan Jillian hingga menetes ke dalam mulut monster yang terbuka.

Khwaaa... Empat sayap dan satu ekornya merobek tubuh kesatria hitam ke lima penjuru. Cipratan darah bagaikan hujan gerimis yang menyejukkan. Perlahan monster Jillian jatuh pingsan dan kembali dalam wujud manusianya.

***

Jillian kembali ke waktu saat ini. Di hadapannya, tombak Guardian of Nightfall masih bersentuhan dengan perisai yang melindungi Jillian.

“Apa-apaan tadi. Kau juga melihatnya?” Pertanyaan Jillian membuat Guardian of Nightfall mengendurkan serangannya.

“Jadi itulah cara kamu mendapatkan perisai itu.”

Jillian masih tidak mengerti.

“Sepertinya Balkanji mencemari dirimu dengan sisa Dark One. Tetapi mengapa Guardian of Manaearth mau mengorbankan dirinya untukmu?”

Guardian of Nightfall berjalan menuju kudanya, pertarungan telah selesai dan Jillian merasa seperti kesalahpahaman terselesaikan. Namun kesatria hitam itu meninggalkan berbagai pertanyaan. Makhluk apa dia? Perisai Guardian of Manaearth, bukankah ini hanya kekuatan mananya? Monster hitam itu mungkinkah Makhluk Tercemar yang disebut Elma?

Sialan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Manusia Penakluk Dunia   137. Arina: Terserah >.<

    “Kita harus pergi ke sana,” ucap Jillian yang langsung melepaskan pelukannya. Akan tetapi, genggaman tangan Arina semakin kencang mencengkeram baju Jillian.“Aku mohon, jangan pergi,” ucap Arina yang menahan Jillian untuk bergerak. Dia mendongakkan kepalannya dengan mata yang berkaca-kaca.“Kamu baru pulang. Kamu belum ada sehari di sini. Biarkan WH Organization yang mengurusnya. B-bahkan kamu tak memilik tim lagi, Sayang. A-aku khawatir kamu pergi sendiri,” ucap Arina mencari-cari alasan.Jillian menghela nafasnya, ia tiba-tiba senang melihat Arina yang penuh kepedulian. Akan tetapi, ia juga sedikit merasa bersalah karena membuat Arina khawatir. Beberapa ucapan istrinya benar, ia baru saja pulang dan lagi pula ia tak memiliki sebuah tim.“Apa ada kabar dari WH Organization?” tanya Jillian pada William.“Aku belum mendapat kabar jika mereka akan bergerak. Mereka baru saja kehilangan Eric Novic,

  • Manusia Penakluk Dunia   136. Seperti di Australia

    William menangis tanpa tersedu-sedu ketika mendengar cerita tentang Mika yang tewas. Air matanya hanya mengucur dengan deras, dia mencoba tetap tegar di hadapan Jillian, meski tak dipungkiri bahwa dia sangat merasa kehilangan atas Mika.“Maaf, aku tak bisa menyelamatkannya,” ucap Jillian yang masih merasa bersalah.“T-tidak, Bos. Ini bukan salahmu.” William mulai mengusap air matanya.“Jadi bagaimana soal Rusia, Anatasia, dan Issac?” tanya Jillian.Ponsel William tiba-tiba berdering, dengan masih mengusap sisa air matanya Willliam mengangkat panggilan di teleponnya. “Permisi, Bos. Ini dari Edbert.”Arina terlihat kembali bersedih, dia menempelkan tubuhnya pada suaminya. Jillian pun mulai merangkul Arina karena merasakan kesedihan istrinya. Jadi, ia mengecup rambut Arina. “Tak apa-apa,” bisik Jillian.“Tapi bagaimana dengan Ana dan Issac? Aku khawatir,” ucap Arina yang me

  • Manusia Penakluk Dunia   135. Pidato Terakhir Presiden Rusia

    Anatasia bergegas lari ke belakang untuk menghampiri Presiden Alferov. Ia menyapanya dengan rasa kekhawatiran, “Tuan Presiden, apa yang sedang Anda lakukan di sini?”Presiden Alferov telah mengenakan pakaian hunternya, Anatasia tahu bahwa dulunya dia seorang hunter juga. Dia melepaskan helm hunter-nya. “Aku juga seorang hunter, Nona Prikodov.”“Tapi, tempat ini sangat berbahaya,” tutur Anatasia.“Di sini tempat terakhir kita bertahan. Kita gagal di sini, Rusia tidak akan terselamatkan. Apa kau pikir aku sudi berlarian dan bersembunyi dari kejaran monster?” ucap Presiden Alferov. Dia kemudian berbalik dan menghadap ke ribuan hunter lainnya.“Kita adalah hunter! Kita akan melawan!” teriak Presiden Alferov membangkitkan semangat juang setiap hunter di sana. Akan tetapi kehadiran Presiden Alferov membuat Antasia menjadi khawatir.Anatasia bergegas berbalik ke garis terdepan, ia mencari seseora

  • Manusia Penakluk Dunia   134. Garis Depan Pertahanan

    Lev Mashkov mengetuk pintu dan segera membuka pintu ruangan Presiden Alferov. Ia berdiri di hadapan Presiden Alferov yang sedang memandang layar gadgetnya, ia yakin presiden itu sama stresnya memikir bencana yang sedang melanda negara Rusia.“Aku kemari untuk melaporkan situasinya,” ucap Lev Mashkov.Presiden itu mulai memandang Lev Maskhov untuk mendengarkannya, “Apa sangat buruk?”“Dengan Alyesye Prikodov, kita baru saja kehilangan 4 hunter tingkat S. Zagoskin Prikodov, Artov Koneki, dan Alexander Gurvich.”“Bahkan Zagoskin Prikodov?” Mata Presiden Alferov membulat karena terkejut. Artinya pula hanya menyisakan Anatasia Prikodov sebagai hunter berkemampuan paling tinggi.Lev Mashkov mengangguk, “Kurang dari 4 jam lagi, gerombolan monster akan mencapai perimeter pertahanan di kota Pereslavl-Zalessky. Hal buruk akan terjadi, Tuan Alferov.”“B-bisakah kita menang atau mun

  • Manusia Penakluk Dunia   133. Hunter Tingkat S Gugur

    Suara mesin truk di jalan yang kasar membangunkan Anatasia. Bintang di langit malam tampak bergerak dan begitu indah. Langit tampak cerah meski malam masih gelap gulita. Ia mencoba bangkit, tapi kepalanya terasa pening dan badannya terasa remuk.‘Apa yang terjadi?’“S-seorang.” Bibir Anatasia terasa berat untuk berkata-kata.“Dia bangun. Kau baik-baik saja?” Suara seseorang menjawab. Anatasia mengenali suara dan wajah yang kemudian mendekat itu. Dia adalah Nestikov si hunter beastmaster.“Apa yang terjadi?”“Kamu pingsan, Nona Anatasia,” jawab Nestikov.“Di mana yang lain?” Anatasia mencoba bangkit tapi seluruh tubuhnya terasa kaku.Nestikov menjawab dengan raut wajah penuh kesedihan. “Kami semua mundur sesuai perintahmu. Ledakkan itu... menewaskan Pavel dan Grigory.”Perasaan Anatasia terasa tertusuk sangat dalam. Ia tak menyangka telah k

  • Manusia Penakluk Dunia   132. Situasi Memburuk

    Mobil kembali melaju dengan kencang. Satu per satu monster babau mulai datang, dengan sigap Anatasia dan lainnya mengalahkan monster setengah kelelawar itu. Mereka belum terlihat kewalahan, akan tetapi gerak mobil tiba-tiba berkelok-kelok, dan Pytor diserang seekor monster babau tanpa bisa melawan.“Pytor!” teriak Anatasia.“Tolong aku!” Tubuh Pytor hampir tertarik keluar, genggamannya di setir telah terlepas. Dengan cepat, Anatasia menembakkan anak panahnya dan mengenai monster babau yang mencoba menarik tubuh Pytor.Brug! Mobil menabrak sebuah tiang listrik di pinggir jalan. Anatasia dan lainnya terpental dari mobil, sedangkan Pytor jatuh berguling sendirian. Pening dirasakan oleh Anatasia, tapi ia mencoba langsung bangkit.Zagoskin dan Nestikov tampak baik-baik saja, mereka berdua telah bangkit dan menghadapi monster-monster babau yang berdatangan. Sedangkan Pavel Prikodov, Grigory Lesky, dan Zhelesky mulai bangkit. Mereka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status