Pertempuran di gunung berbatu yang curam, tiga ekor naga mengepung beberapa orang yang terlibat di dalam pertempuran itu, dua di antaranya telah dikalahkan, dan seekornya lagi tampak menyerang pria bertopeng yang hanya berdiri tenang dengan tangan kosong.
SRAT!ZRASH!Kepala naga dipotong dengan mudahnya, menggunakan tangan kosong oleh seorang manusia super kelas SSS satu-satunya di dunia. Matanya berkilat kuning saat menatapi kepala naga yang memuncratkan darah ke topeng yang menutupi wajahnya.Dengan tatapan kejam, ia kemudian berbalik, "Cepat bereskan kotoran-kotoran itu!" perintahnya dengan angkuh. Ia bernama asli Noel Ricard.Lalu, tidak sengaja seorang manusia super dengan kelas lebih rendah, kelas B tidak sengaja menabraknya saat membersihkan sekitar."Maafkan aku, Tuan." Pria itu ketakutan dan menunduk memohon maaf, tetapi tidak ada maaf untuknya yang sudah dianggap melakukan hal tidak sopan terhadap dirinya yang dihormati."Dasar kotor." Katanya dingin dan dengan kemampuan supernya ia melempar orang itu tanpa menyentuhnya sama sekali, membuatnya terlempar ke tebing berbatu sampai manusia super yang lebih lemah darinya tidak sadarkan diri dibuatnya."Hei-hei! Noel santailah, meskipun mereka orang yang tidak pantas untuk didekati tapi kau tidak bisa berlaku seperti itu terus." Ujar temannya ia merupakan manusia super berperingkat S."Cih! Berisik!" Noel pergi dengan tidak perduli melewati temannya."Sombong sekali," temannya mengepalkan tinjunya kesal. Walaupun sikap Noel yang seperti itu, tidak ada yang berani menentangnya sama sekali.Tidak ada yang bisa melawan kekuatannya, tidak ada yang bisa melawan kekayaannya, tidak ada pula yang berani mengganggu dia, karena dia adalah manusia langka yang tercatat satu-satunya di dunia. Dia juga banyak memiliki bawahan setia yang bisa memberantas orang yang tidak berguna untuknya.Dalam aksinya Noel, selalu mengenakan topeng agar orang tidak ada yang tahu wajah aslinya. Dia paling tidak suka wajahnya dilihat oleh awak media. Hanya orang-orang kepercayaannya saja yang pernah melihat wajah asli Noel seperti apa."Cepat berikan aku inhibitor!" Noel memerintahkannya untuk memberikannya inhibitor, yang berguna untuk mengontrol kekuatannya yang besar, ia memerlukan pil obat spesial."Sial! Kenapa tidak ada healer yang cocok untuk diriku, jika aku menemukannya. Aku pastikan akan menguncinya untuk diriku sendiri." Ia mengumpat sambil memakan pil obatnya dengan kasar.Healer adalah manusia yang mampu menetralkan kekuatan manusia super yang akan mengamuk karena terlalu banyak menggunakan kekuatannya ketika bertarung, dan lebih baik daripada inhibitor.Noel belum pernah bertemu healer yang cocok untuknya sama sekali, di mana kebanyakan teman-temannya sudah bertemu dengan pasangan yang ditakdirkan untuk mereka. Biasanya healer yang ditakdirkan untuk manusia super tidak pernah berbeda jauh dengan levelnya.Seumur hidup Noel, ia tidak bisa di-heal oleh siapa pun karena jika melakukannya ia akan mengalami kesakitan dan berakhir akan menyakiti para healer juga. Kecuali, jika ia sudah benar-benar dalam keadaan terpaksa.Umumnya, meskipun bukan pasangan yang ditakdirkan, pembersihan energi gelap atau penyembuhan bisa dilakukan dengan healer yang tidak ditakdirkan, tetapi tidak demikian dengan Noel karena akan menyakitinya, tidak ada energi dari healer yang cocok dengannya karena dia memang manusia super yang berbeda. Namun, menggunakan inhibitor juga tidak membuatnya lebih baik, dan berakhir membuatnya memiliki tempramen yang amat buruk....Ditugasnya kali ini Noel dengan mudahnya mengalahkan monster di dalam Dungeon sebelum mengacaukan dunia manusia, bahkan tanpa perlawanan dari monster itu sama sekali. Padahal anggotanya yang lain telah terbaring penuh luka-luka dan kewalahan."Cih! Dasar orang-orang lemah dan tidak berguna." Ujar Leon terus bergumam kesal, meninggalkan semua orang.Tanpa Noel sadari ada sebuah portal besar muncul tepat di belakangnya, ketika ia berbalik sudah terlambat. Ia pun langsung disedot masuk ke dalamnya."Tuan!" teriak bawahan setianya yang tidak jauh berdiri darinya. Portal yang menarik Noel adalah sesuatu yang disebut dengan portal waktu dan orang yang terhisap ke dalamnya akan sangat jarang ada yang selamat."Sialan!" batin Noel bahkan di saat-saat terakhir ia masih sempat mengumpat, ia tidak bisa melakukan apa-apa di dalam portal itu, sampai akhirnya ia menemukan sebuah ide untuk menyelamatkan diri....Di tengah hutan, pada siang hari yang terik. Namun, udara tetap sejuk karena rimbunan dedaunan hutan membentuk kanopi alami yang menghalangi teriknya mentari."Tanaman obat-tanaman obat, di manakah kamu ...." Seorang gadis bersenandung ria di dalam hutan siang itu.BRUAK!Tiba-tiba saja banyak binatang yang berlarian di sekitar sang gadis setelah mendengar suara nyaring, sesuatu terdengar terjatuh dengan keras dan kasar. Bahkan gadis yang sedang berjalan di hutan itu merinding kaget dibuatnya."Serius deh, aku baru pertama kali melakukan pekerjaan ini sendirian. Masa harus berakhir mati dikejar singa." Gumamnya benar-benar terkejut sampai tidak bisa bergerak.Pada akhirnya, bukannya lari ia malah memanjat pohon tersekat dan memastikan apa benar ada singa tidak jauh darinya."Apa itu? Itu kepala manusia, kan? Kenapa ada orang tidur di situ?" penasaran tanpa memperhatikan seluruhnya gadis itu malah mendatanginya tanpa rasa takut sedikit pun. Melewati semak-semak belukar tanpa takut kulitnya akan tergores.Wajahnya memerah saat melihat sang pria asing, yang tengah tidak sadarkan diri tanpa sehelai benang apa pun di tubuhnya."Kenapa ada pria tanpa busana di tengah hutan seperti ini, apa dia siluman?" gumam gadis itu membayangkan siluman ular, kemudian menutup wajahnya ketika melihat sesuatu yang besar dari tubuh telanjang pria itu, kemudian menggeleng berusaha tenang.Tidak ... tidak mungkin dia siluman, wajahnya tampan. Tapi bukan tipeku. Pikirnya, gadis itu sudah lebih baik sekarang.Gadis bersurai hitam panjang itu, kemudian membuka jaket hitam yang ia kenakan sehingga menyisakan baju lengan pendek dan terlihat lengannya yang putih mulus, ia mengenakan gaun berwarna biru muda, lebih panjang dari lutut dan sepertinya celana yang ia kenakan lebih pendek dari pada gaunnya. Sehingga kakinya terlihat, dan ia hanya mengenakan sandal jepit meskipun di tengah hutan.Ia tutupkan jaket miliknya pada tubuh telanjang sang pria, namun saat berbalik untuk meminta bantuan orang lain karena tidak mungkin ia membawa pria kekar itu sendiri. Tangannya tiba-tiba ditarik dengan kuat, sehingga ia jatuh terbaring ke rerumputan juga. Parahnya, tubuhnya sekarang entah bagaimana sudah ditindih oleh pemuda yang saat ini sedang telanjang bulat."Kyaaaaaa! Pria cabul! Mesum! Menyingkir kau!" teriaknya.DUAK!Gadis itu menendang masa depan milik sang pria telanjang, membuatnya langsung jatuh tersungkur di atas tubuh sang gadis, kesakitan. Kiana terus meronta-ronta dengan wajah memerah malu, ia tidak bisa bergerak karena pria itu bisa menahannya dengan kuat dan tubuhnya cukup berat untuk ukuran Kiana yang seorang wanita, menyingkirkannya dari atas tubuhnya."Kiana! Apa yang kau lakukan?!" seorang pria paru baya yang tidak asing, tampak terkejut memergoki gadis yang tengah ditindih pria tanpa busana tersebut.Noel kembali tidak lama setelah ia keluar. "Cepat sekali kamu kembali. Apakah urusanmu di organisasi sudah selesai?""Aku tidak begitu perduli sih, jika organisasi itu bangkrut ataupun hancur aku masih bisa menciptakan organisasi baru lagi dari awal. Namun, sayang sekali orang yang ingin menjatuhkanku terlalu lemah." Noel menjelaskan sembari duduk di samping Kiana."Sepertinya aku salah karena mengkhawatirkan perusahaanmu." Kiana sedikit tahu tentang Noel, sebagai manusia super terkuat Noel seharusnya memiliki kekayaan yang tak terhitung jumlahnya. Kekayaan selain dari pendapatan perusahaannya. Seharusnya karena sering menghancurkan Dungeon Noel tentu saja memiliki banyak artefak langka yang berharga."Yang lainnya ingin bertemu denganmu." Noel tidak ingin membahas tentang perusahaannya lagi, lagi pula tempat itu akan bisa berfungsi seperti sediakala dalam beberapa hari lagi."Apakah mereka semua datang kemari?""Ya, sebentar lagi mereka akan sampai.""Apa mereka memang sudah serin
Sudah beberapa hari dari kejadian serangan, selama itu juga Kiana memulihkan dirinya di rumah sakit. Fasilitas Manusia Super diliburkan secara total, serangan Dungeon sepenuhnya ditangani oleh pemerintah atau organisasi kecil lainnya. Organisasi Noel mengalami banyak kerugian, namun ia tidak masalah dengan hal tersebut. Kekacauan seperti itu tidak akan membuatnya langsung hancur dan jatuh miskin. Saat ini fasilitas dalam pemulihan.Ini mengesalkan sudah beberapa hari ini aku masih tidak bisa melakukan apa-apa sendiri. Kiana membatin menggerutu, menatapi punggung Noel yang sepertinya tengah menyiapkan pakaian yang dikenakan oleh Kiana.Selama beberapa hari ini Noel sendiri yang mengurus Kiana dengan tangannya, Kiana pikir ia akan membayar orang lain tetapi, ternyata ia tidak melakukannya sama sekali.Bahkan sampai ke kamar mandi Noel juga yang membantu Kiana. Beruntungnya Kiana masih bisa menggerakan tangannya walau lemah, mereka berdua sempat berdebat karena hal itu. Namun, mendengar
"Berhentilah menangis seperti anak kecil begitu." Noel mengusap air mata Kiana dengan telapak tangannya begitu juga ingusnya tanpa merasa jijik sedikit pun. Wanita itu terus menangis sesegukkan yang bahkan Leon tidak tahu apa sebabnya."Bagaimana aku tidak menangis, sudah sangat lama aku tidak melihatmu."Leon tampak kebingungan saat mendengar penjelasan Kiana. "Bukankah aku baru saja menghilang?" Tampaknya waktu berhenti untuk Leon ketika Noel mengambil alih kembali tubuhnya."Hiks! Sudah banyak yang terjadi semenjak kepergianmu." Kiana masih mengeluarkan air matanya."Jangan bersedih, aku merasa kita masih sangat dekat karena kita masih bisa bertemu seperti ini, walaupun aku tidak tahu apa-apa tapi aku merasa sangat dekat denganmu daripada beberapa waktu lalu. Apa kau sangat dekat denganku?" Leon sedikit bingung dengan perasaannya, ia tidak mengerti apa yang sebenarnya ia rasakan.Tiba-tiba tanah tempat mereka berdiri bergetar. Kiana yang ingin memberi penjelasan suaranya tiba-tiba
Kenapa tempat ini terasa aneh? Kiana membatin saat memasuki inti Dungeon. Ia merasakan perasaan yang cukup aneh saat itu."Sepertinya Noel telah masuk ke dalam jebakan kita.""Apakah kita bisa menyingkirkannya sekarang.""Dengan kemampuannya yang terbatas, seharusnya kali ini ia mati dan lenyap dari dunia ini.""Akhirnya dendamku akan terbalaskan." Mala merasa puas dengan apa yang akan terjadi ke depannya terhadap Noel.Saat masuk ke dalam Dungeon, Noel sejenak terdiam dan menurunkan Kiana dari gendongannya. Noel tiba-tiba membuka topeng yang ia kenakan, membuat Kiana sedikit bingung. Apa karena tidak ada orang di sini jadi dia melepaskanya?Kiana pun mengikuti apa yang Noel lakukan tersebut. Setelahnya Kiana mendapati pria yang sedikit lebih tinggi darinya itu tengah tersenyum simpul."Apa yang terjadi?" Kiana tidak tahan untuk tidak bertanya."Kita tidak bisa berdiam di tempat ini lebih lama, tempat ini adalah jebakan," jelas Noel pada Kiana. "Mereka pikir tempat ini bisa melumpuhka
"Kiana kau tidak perlu terlalu khawatir begitu." Lucia menjawabnya merasa tidak enak karena perhatian Kiana."Tapi, lukamu itu cukup parah." Kiana tidak percaya dengan sikap berusaha biasanya Lucia yang membiarkan darah mengalir di lengannya."Andai Tuan Noel sebaik dirimu, mungkin aku akan jatuh cinta padanya." Lucia tampak terharu, bahkan Kiana tidak percaya jika wanita itu bisa bersikap demikian. "Tapi, Noel bukan lah dirimu. Kenapa bisa kalian berdua memiliki aura sedikit mirip, tapi dengan sifat yang bertolak belakang.""Aku tidak mirip dengannya," protes Kiana."Ya mereka mirip karena berjodoh," timpal Joan.Setelahnya Kiana terdiam. Sepertinya hanya Lucia yang merasa seperti itu. Orang lain tidak ada yang menyadarinya.Dosa apa yang pernah aku lupakan sampai pada akhirnya terjebak dengan orang-orang seperti mereka. Kiana hanya bisa membatin tidak percaya, meskipun tidak akrab mereka masih bisa bercanda disituasi genting seperti sekarang."Tidak ada waktu untuk bercanda disituas
Rasanya aku merasa bersalah karena bersembunyi di tempat ini sendirian. Ada banyak orang yang panik di luar sana. Kiana membatin di sebuah ruangan cukup sempit sembari memeluk lututnya diam.Ingatan masa lalu mulai terbayang lagi diingatan Kiana. "Ah, jangan ingat. Bukan waktunya untuk takut sekarang." Kiana bergumam pelan menepuk pelipisnya, berusaha menenangkan diri. Mengingat banyaknya nyawa yang telah melayang di hadapannya kala itu, membuat Kiana cukup merinding. Meskipun, sudah cukup terbiasa tetapi ada kala bagi Kiana teringat kenangan mengerikan tersebut.Tiba-tiba suara pintu terbuka. "Siapa yang datang?" Kiana menelan ludahnya takut, seketika tombol yang Bian berikan padanya langsung digenggam Kiana erat, walaupun saat ini belum ia tekan untuk memanggilnya. Namun, Kiana telah berada dalam keadaan paling waspadanya.Suara langkah kaki manusia terdengar menggema di ruangan—tidak hanya satu orang. Bian bilang tidak ada yang tahu tempat ini? Kenapa ada orang lain yang datang ke