Share

Perasaan Bersalah

Selesai diperiksa dan diberikan obat oleh dokter yang dipanggil langsung ke rumahnya, Anyelir memilih ikut turun dan duduk di sofa ruang tengah. Dia pikir, semakin berada di kamar, semakin sakit kepala juga perutnya berkumpul dan menyerangnya keroyokan.

“Yasudah, saya balik dulu ya, Pak Damian? Nak Anye, jangan lupa minum obatnya loh ya!” titah Dokter tua bernama Mr. Hasan tersebut sambil mengacak puncak Anyelir gemas. Entah gemas karena wajah atau tingkah perempuan itu.

Anyelir yang diperingatkan membalas dengan senyum manis. Damian yang melhatnya ontan mendelik sewot. Lihatlah wajah penurut maha manisnya di depan dokter tua itu, sedangkan jika disuruh minum obat olehnya yang jauh lebih tampan ini, dia malah terus menolak dan berlaku nakal. Dasar tidak adil! Jadi sebenarnya suaminya itu siapa, sih?!

Begitu sudah menghilang di ambang pintu, Damian memilih duduk di samping Anyelir. Keduanya sama-sama diam. Damian sibuk duduk bak patung. Sedangkan Anyelir memilih bersandar di sandaran s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status