Share

Bukit

"Abang ...." Langkah wanita beranak tiga terhenti seketika. Menoleh ketika namanya di panggil.

"Seliyara!"

"Abang, kamu masih hidup."

"Dik. Kamu baik-baik saja?" Lelaki berbadan tinggi dan berwajah manusia dengan jenggot dan kumis mendekat. Meletakkan telapak tangan di wajah adiknya. Adik yang kini telah menjadi janda.

"Alhamdulillah, baik baik saja." Seliyara memeluk tubuh kakak pertamanya. Menumpahkan air mata yang sejak tadi ingin terurai.

"Kamu sudah lahiran. Syukurlah." Memeluk tubuh sang adik kembali, ia sengaja meninggalkan adiknya dalam goa agar Kijo tak menemukan mereka. Bersyukur sang adik masih di dalam goa.

Lelaki itu adalah kakak dari wanita yang sedang mendekap kedua anak kembarnya.

"Abang ke mana?"

"Maafin Abang, Abang terjebak dengan kelompok Kijo jadi harus bersembunyi. Tak sanggup melawan mereka."

"Ke mana mereka pergi, Zamah?" tanya Kadet agar ia tak satu arah dengan Kijo.

Zamah adalah nama pria itu. Pria berjenggot tipis dengan netra merah berbeda dari ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status