Home / Rumah Tangga / Me Versus Gundik Suamiku / 8. Menemukan Keberadaan Erika

Share

8. Menemukan Keberadaan Erika

Author: Pisces Man
last update Last Updated: 2025-08-18 10:28:39

"Jadi kamu ingin mengamankan semua aset suamimu dan mengalihkannya atas nama Kayla?" tanya Dita saat mereka berada di restoran Jepang.

Erika menghela napas panjang, sejujurnya dia merasa canggung saat membicarakan mengenai masalah yang menyangkut rumah tangganya di depan Hosea.

Rasanya seperti memakan buah simalakama. Dimakan tak enak, dibuang pun sayang.

"Memangnya ada masalah apa dengan rumah tanggamu, Erika?" Pertanyaan dari Hosea sontak membuat wanita itu terkejut.

"Ekh ... itu ... itu—"

"Kamu nggak harus menceritakannya kalau keberatan," potong Hosea yang menyadari sikap salah tingkah yang ditunjukkan oleh Erika.

Wanita itu menunduk, menimbang-nimbang apakah harus bercerita kepada Hosea mengenai permasalahan yang dia hadapi atau tidak.

'Ceritakan saja, Erika. Siapa tahu dia bisa membantumu.'

Erika tersentak saat pikirannya membersitkan sesuatu. Dia lantas menarik napas panjang dan menatap kedua orang yang duduk di depannya. Terutama Hosea.

"Aku difitnah oleh seseorang yang tak k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Me Versus Gundik Suamiku   16. Pria Keras Kepala

    "Sial! Kenapa aku seperti tidak mengenali Erika? Apa selama ini dia berpura-pura menjadi istri penurut?" Gerry meninggalkan restoran dengan amarah yang membara. Dia bahkan melajukan mobilnya secepat kilat.Cacian dan umpatan dari para pengguna jalan pun hanya diabaikan oleh Gerry. Karena yang ada di dalam benaknya tentu saja ingin cepat berada di rumah. Gerry akan membuktikan pada Erika, jika dia tidak hanya sekadar menggertak. Sebuah nama sudah terpikirkan di dalam benaknya untuk mengurus gugatan di persidangan."Lihat saja, akan aku buat kamu menyesal karena telah membawa kabur semua surat-surat berhargaku," gumamnya dengan seringai sinis.Terlalu fokus dengan amarahnya membuat Gerry tak menyadari jika lampu lalu lintas berubah menjadi merah, dan dia menabrak sebuah motor pengendara ojol yang sedang membawa seorang wanita hamil.Alhasil para pengguna jalan yang berada di sekitar kejadian mengamuk, dan memukuli mobil Gerry dengan benda tumpul."Ckck. Sial sekali aku hari ini. Ini s

  • Me Versus Gundik Suamiku   15. Pahlawan Itu Bernama Ayah

    "Erika, syukurlah Papa menemukan kalian. Mama sedang sakit, sepertinya kecapean dan stres mencari keberadaan kamu dan Kayla," ucap Toni dengan raut wajah lega."Sekarang bagaimana keadaan Mama, Pah?" Erika yang panik segera memegang lengan sang ayah."Keadaan Mama sudah membaik, Nak. Sekarang lebih baik kita pulang, biar Mama kamu tenang."Erika mengembuskan napas lega saat mendengarnya, dia lalu menoleh ke arah Hosea yang ternyata sedang berjalan ke tempatnya.Toni pun mengikuti arah pandang putri sulungnya, seketika raut wajahnya menegang saat melihat wajah yang tak asing. "Kamu, masih berhubungan dengan pria itu?" tanya Toni datar."Aku baru saja ketemu Kak Hosea beberapa hari yang lalu, Pah. Nanti di rumah akan aku ceritakan lebih lanjut," jawab Erika."Selamat sore, Om. Bagaimana kabarnya?" sapa Hosea dengan senyum lebar."Kabar saya baik," sahut Toni yang masih memasang wajah datarnya.Hosea hanya tersenyum simpul, menyadari keengganan Toni untuk berbicara. Karenanya pria itu m

  • Me Versus Gundik Suamiku   14. Bertemu dengan Keluarga

    Pemilik kontrakan menelan ludah, wajahnya semakin pucat. "Ba-baiklah, saya minta maaf. Tadi saya kelepasan bicara," katanya lirih dengan suara nyaris seperti berbisik.Hosea mengangguk kecil, sorot matanya tetap dingin. "Saya terima permintaan maaf Anda. Tapi ingat, jika suatu saat kita bertemu lagi dan Anda sedang merendahkan seorang wanita, maka saya tidak akan segan memperkarakan Anda ke jalur hukum.Tanpa menunggu jawaban, Hosea meraih gagang stroller Kayla, lalu mendorongnya masuk ke dalam rumah kontrakan. Erika mengikutinya, masih menahan senyum puas karena akhirnya pemilik kontrakan mendapat sedikit pukulan mental.Begitu pintu tertutup, Erika menatap Hosea dengan kagum. "Kakak benar-benar pengacara handal. Semua musuh Kakak di pengadilan pasti gemetar saat berhadapan dengan Kakak."Hosea menoleh sambil tersenyum. "Terima kasih atas pujiannya. Sekarang cepat kita bereskan barang-barang kalian dan tinggalkan kontrakan ini."Erika mengangguk dan mereka mulai membereskan barang-ba

  • Me Versus Gundik Suamiku   13. Menyadari Sesuatu

    "Kamu sudah siap? Ayo kita belanja keperluan kalian berdua," ucap Hosea saat melihat Erika dan Kayla keluar dari kamar tamu."Aku ... sepertinya tidak usah membeli baju baru, Kak. Karena beberapa hari lalu aku baru beli baju dalam jumlah banyak. Kalau bisa aku ingin membawa beberapa barang yang ada di kontrakan."Hosea langsung mengerutkan dahi saat mendengar perkataan Erika."Oke. Kita akan ambil barang yang kalian butuhkan, tapi setelah itu kita tetap akan ke toko pakaian bayi, karena aku mau membelikan sesuatu untuk Kayla," ucap Hosea dengan nada yang tak ingin terbantahkan."Baik, Kak." Erika akhirnya menyerah pada keinginan Hosea.Setelah berkendara selama 30 menit, akhirnya mereka tiba di rumah kontrakan Erika. Wanita itu menyipitkan mata, saat melihat keberadaan pemilik kontrakan yang berdiri di depan pintu, seakan sedang menunggu sesuatu.Dengan feeling-nya sebagai pengacara, Hosea dapat menilai jika sang pemilik memiliki niat buruk kepada Erika. Sebab dia sempat melihat serin

  • Me Versus Gundik Suamiku   12. Semakin Intens

    Mobil berhenti tepat di parkiran gedung apartemen mewah. Hosea segera turun, membukakan pintu untuk Erika. Gerakannya sopan, tapi dingin, seolah menahan jarak yang tak terlihat.“Ayo turun. Kayla pasti sudah tidak nyaman di car seatnya." Suara Hosea terdengar tenang, padahal tatapannya sempat melunak saat melihat mata Erika yang sembab.Dengan ragu, Erika turun dari mobil. Hatinya masih penuh gejolak. Kayla yang sejak tadi tertidur di car seat, kini digendong Hosea dan dengan penuh kehati-hatian meletakkan tubuh mungil itu pada stoller. Adegan itu membuat dada Erika kembali bergetar. Seharusnya Gerry sebagai ayah kandung Kayla yang melakukannya, bukan pria lain.Matanya memanas, tapi dengan cepat Erika menyekanya agar tak terlihat oleh Hosea. Dengan cepat, dia mengikuti langkah kaki pria itu.Di dalam lift, suasana kembali hening. Erika menunduk, jemarinya tak berhenti meremas tas kecil yang dia bawa. Hosea berdiri di sampingnya, tegap dengan ekspresi nyaris tak terbaca. Hanya seseka

  • Me Versus Gundik Suamiku   11. Kenangan Indah yang Memilukan

    Di perjalanan, hanya suara mesin mobil yang terdengar. Erika menunduk, menggenggam ujung blousenya dengan erat. Pikirannya penuh dan hatinya kacau. Namun, tatapannya sesekali mencuri pandang ke arah Hosea yang fokus menyetir, dengan rahang mengeras menahan sesuatu yang tak bisa diungkapkan.“Kita mau ke mana, Kak?” tanya Erika akhirnya, dengan suara kecil."Apartemenku,” jawab Hosea singkat, tanpa menoleh."Apartemen Kakak? Mau apa kita ke sana?" tanya Erika dengan ekspresi terkejut."Jangan salah paham dulu, Erika. Lebih baik kamu dan Kayla tinggal di sana sementara waktu. Aku nggak mau kalau pria itu dan keluarganya menemukan dan berbuat yang tidak-tidak sama kalian," jawab Hosea dengan nada datar.Jantung Erika berdenyut saat mendengarnya, dia semakin merasa tidak enak jika harus menerima kebaikan hati Hosea."Tapi … aku nggak mau ngerepotin Kakak. Aku akan pulang ke rumah kontrakan—""Justru akan berbahaya untuk kalian tinggal berdua tanpa ada perlindungan." Hosea memotong ucapan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status