Share

34. Ya, Alen Sayangku.

Langkah kaki Harry terus memasuki hutan belakang istana. Sudah lumayan lama dia tak ke sana, sejak Alena mulai masuk dalam hidupnya. Harry mengedarkan pandangan ke segala arah sejauh matanya bisa memandang. Lalu di ujung sana, di tempat para pelayan sering menghabiskan waktu, Harry bisa melihat pelayan yang belakangan ini mengikuti Alena. Hatinya semakin teguh berpikir sudah menemukan Alena di sana.

"Dapat kau, Alen. Aku akan menghukummu setelah ini," gumam Harry, dia bersembunyi di balik pohon yang bisa menutupi tubuh besarnya. 

"Anda haus, Nona? Bagaimana jika aku menjemput sesuatu yang bisa diminum?" Pelayan itu mendekati Alena yang sedang menikmati tidurnya.

"Boleh. Pergi lah. Tapi cepat kembali, Tiffa." 

"Tentu. Mana berani aku meninggalkan Anda lama di sini. Tuan akan membunuhku jika tau Nona sendirian di hutan." 

Alena menggerakkan tubuhnya menghadap Tiffa. "Jangan katakan padanya aku di sini. Aku malas melihatnya." 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Sry Hartaty
seru n degdegn mnunggu cerita slnjutx yg koin tak cukup.wkwk
goodnovel comment avatar
Hut Abri Susilowati
ceritanya kok jadi begini ?
goodnovel comment avatar
Sunarti
hhhhh mana bs Alena berpikir positif pd Harry jls selalu takut dr awal selalu kejam dan mengerikan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status