Share

Bab 113

Penulis: Amrita
Wajah Bu Mitha langsung berubah drastis di layar ponsel.

"Wanda! Apa yang sedang kamu lakukan?!" Bu Mitha nyaris ingin menerobos ke dalam ponsel dan mencengkeram tangan Wanda.

Bu Mitha menatap layar ponsel dengan lubang hidung membesar, bola matanya hampir melotot keluar.

"Apa yang bisa kamu jadikan bukti terhadapku? Aku nggak akan tertipu!"

Wanda menjawab, "Bu Mitha, apakah aku bohong atau tidak, dalam tujuh hari kerja ke depan, kamu akan segera mengetahuinya. Oh ya, bukti yang aku serahkan ini hanya akan membuatmu kehilangan kesempatan menerima penghargaan dari pihak berwenang."

"Kalau kamu berani menyakiti aku lagi, semua gelar menterengmu itu akan lenyap satu per satu!"

Peringatan Wanda terdengar seperti provokasi di telinga Bu Mitha. "Hah! Silakan saja laporkan! Aku mau lihat seberapa jauh kemampuanmu! Apa kamu pikir bisa bikin dunia gempar?!"

Di mata Bu Mitha, Wanda hanyalah gadis kampungan yang sama sekali tidak tahu betapa kuatnya posisi dirinya di kalangan elite Jinggara.

Bu M
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Esti Setyaningrum
seru ceritanya ... semoga Harvey sadar kebusukan Nadya yg slalu dibela nya
goodnovel comment avatar
Wahyuni
emang kurang ajar Nadya ni
goodnovel comment avatar
Eko kurniawan Asfarianto
nunggu Nadya dapat pelajaran dahsyat dari wanda
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 140

    Otot-otot di wajah Harvey menegang, jakunnya yang menonjol sedikit bergetar.Leonard tetap berbicara dengan lembut, "Kalau kamu sudah mengerti, jawab saja: baik."Kulit kepalanya seperti berdenyut, seolah seluruh keberaniannya luntur. Akhirnya Harvey menundukkan kepala yang selama ini selalu terangkat tinggi di hadapan Leonard."Baik ...."Dia berdiri terpaku, mirip seorang panglima yang ditimpa kekalahan. Bayangan suram menyelimuti bahunya yang perkasa.Setelah mendengar Harvey mengiyakan, Leonard meninggalkan tempat itu dengan puas....Wanda berjalan di sisi Leonard, lalu bertanya, "Pak Leonard, terima kasih sudah menolongku."Sasha ikut memuji, "Pak Leonard hebat sekali!"Kepala kecilnya masih dipenuhi rasa kaget. Ini pertama kalinya Sasha melihat Harvey tampak lemas seperti itu.Sasha memandang Leonard dengan penuh kekaguman. Di benaknya, pria ini bukan hanya lebih hebat dari Harvey, dia bahkan berada di dunia yang berbeda."Lebih baik panggil aku guru seperti dulu saja," kata Leo

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 139

    Jari-jari Harvey menggenggam kontrak dengan lebih kuat, meninggalkan jejak tak beraturan di atas kertas.Suara Leonard yang dingin dan tenang, membuatnya tak mampu melawan."Ayahmu sudah gagal mendidikmu." Kalimat itu seperti angin badai yang menghancurkan semua rasa bangga Harvey selama bertahun-tahun!Dia adalah nakhoda keluarga Ferdian, telah memimpin Perusahaan Ferdian selama bertahun-tahun, dan semua orang mengikuti perintahnya.Harvey mengira dirinya adalah raja yang tidak bisa dibantah oleh siapa pun.Namun, tanpa disangka, ada dewa di atasnya yang memberi hukuman padanya.Dalam sekejap, Harvey bahkan kesulitan bernapas."Paman Leonard, kami bukan orang asing. Apa Paman lupa padaku? Aku dan Nancy pernah bertemu denganmu di kediaman leluhur keluarga Ferdian ...."Nadya berusaha mendekatkan diri dengan Leonard.Leonard tidak memberi tekanan berlebihan, tapi wajahnya begitu tampan, sehingga saat berbicara padanya dari jarak sekitar dua meter,Nadya merasa ucapannya menjadi tidak la

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 138

    Aura kuat yang bagaikan beban ribuan kilo menekan tubuh Sandy, membuatnya sulit bernapas.Di hadapan Leonard, dia seperti anjing liar yang menyelipkan ekor, bahkan tak berani mengangkat cakar."Tapi ...." Kenapa rasanya Leonard lebih seperti ayah Wanda .... Sandy masih ingin berbicara."Kamu hanya perlu menjawab: mengerti!"Suaranya begitu tenang dan datar, namun Sandy merasa seolah kehilangan napas.Naluri untuk bertahan hidup memaksanya membuka mulut, menjawab satu kata demi satu kata sesuai dengan arahan Leonard."Me ... mengerti!"Leonard mengalihkan pandangannya dari Sandy, asistennya mendorong kursi rodanya menuju kursi utama.Leonard melihat kotak hadiah yang dibuang di atas meja makan. Kantong kertas cokelat bertuliskan logo Perusahaan Ferdian terlihat terjatuh dari dalamnya."Apa itu?"Harvey menjawab, "Itu tawaran kerja dari Perusahaan Ferdian yang aku siapkan untuk Wanda."Leonard mengangkat dagunya sedikit, asistennya langsung mengambil kantong kertas cokelat itu.Asisten m

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 137

    Laki-laki itu bersandar di kursi bak seorang raja. Meskipun Wanda duduk sejajar dengannya, terasa jelas bahwa dia dipandang rendah oleh sosok yang lebih berkuasa itu.Sebelum Harvey sempat bicara lagi, Sandy sudah menggebrak meja dan berdiri."Kamu sadar nggak apa yang kamu bilang? Dunia ini sudah terbalik! Seorang perempuan bilang nggak mau tunduk pada laki-laki, kamu ini mau memberontak?!"Sandy menendang kursinya, mengitari meja makan, lalu melangkah ke arah Wanda.Nadya menggigit bibir bawahnya erat-erat, takut kalau-kalau dia akan tertawa jika mulutnya terbuka.Sasha meletakkan sendoknya, matanya yang tajam mengikuti gerakan Sandy.Sandy mengulurkan tangan, hendak menarik kerah baju Wanda."Apa yang kalian lakukan?"Suara Leonard tiba-tiba terdengar!"Kakek!"Sasha sudah berdiri di atas kursinya, dengan sigap dia menangkap tangan Sandy yang terulur ke arah Wanda.Suasana di dalam ruang makan begitu tegang, seolah-olah pertarungan sengit akan segera meledak.Asisten yang bertubuh t

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 136

    Harvey mengernyitkan dahi. Dia memang menyuruh asistennya yang mengurus gaun itu, dan sang asisten mengatakan bahwa gaun itu dibuat khusus sesuai ukuran Wanda. Namun, itu ukuran Wanda pada masa kapan, Harvey tak pernah menanyakannya.Di matanya, Wanda tak ubahnya seperti pajangan kayu, sekadar menempati posisi sebagai istrinya.Sudah lama mereka tak lagi tidur bersama. Harvey sama sekali tidak tertarik pada tubuhnya.Maka, apakah dia gemuk atau kurus, Harvey tak peduli dan tak menaruh perhatian sedikit pun."Kalau gaunnya nggak pas, bisa diubah. Sampai kamu puas."Harvey merasa, dirinya sudah cukup memanjakan Wanda.Wanda mengambil dokumen yang diletakkan di atas gaun."Perusahaan Ferdian ingin merekrutku masuk ke departemen teknik?"Harvey menjawab, "Aku ingin menempatkanmu di sekretariat utama, menjadi sekretaris pribadiku."Wanda terpaku selama dua detik, lalu tertawa karena ucapan Harvey. "Selama tujuh tahun aku jadi pembantu gratis untukmu, dan sekarang setelah tujuh tahun, kamu m

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 135

    Mengingat bahwa Leonard akan datang, Wanda duduk bersama Sasha, berhadapan dengan Nadya dan kedua orang tuanya.Sandy memasangkan celemek pada Sinta. Sinta bersikap manja layaknya anak kecil."Makan yuk, bayi sudah lapar!"Sandy melirik Harvey, lalu membujuk Sinta, "Pak Leonard belum datang ....""Huhuhu."Sinta tampak kecewa, kedua tangannya mengepal di dekat matanya, pura-pura mengusap air mata yang tak ada.Wanda menarik napas dalam-dalam. Melihat tingkah ibunya yang seperti ini, setiap kali melihatnya tetap saja membuat dirinya geram.Pelayan masuk dan menyampaikan, "Tadi Pak Leonard menelepon, beliau bilang ada urusan mendadak dan akan datang terlambat. Beliau juga menyampaikan agar Anda semua tidak perlu menunggu dan silakan mulai makan duluan."Harvey lalu berkata pada pelayan, "Silakan sajikan makanannya."Sasha melihat bahwa di depan Jojo disiapkan mangkuk anak, sementara di depannya tidak ada. Namun, di depan Sinta malah ada mangkuk anak.Dia langsung tahu, mangkuk anak yang

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status