Share

Bab 262

Penulis: Amrita
Pria itu menoleh dengan ekspresi muram, seolah tak ingin Wanda melihat dirinya dalam keadaan begitu menyedihkan.

"Ada apa denganmu?" Wanda segera bertanya.

Dia melihat tubuh Andre basah oleh cairan licin yang menyiram sebagian besar pakaiannya.

"Kenapa bajumu bisa jadi begini?!"

Andre berdiri tegak, menjaga jarak darinya. "Nggak apa-apa, ini sama sekali nggak ada hubungannya dengan Pak Harvey. Aku yakin dia nggak sengaja menabrakku."

Dalam nada bicara pria itu, terasa betul sifat keras kepalanya.

Wanda akhirnya mengerti, "Apa Harvey mendorongmu?!"

Andre merapatkan bibir, berbicara untuk menenangkan saja, "Wanda, aku benar-benar nggak apa-apa."

"Dia juga yang mengotori bajumu, 'kan?" Nada bicara Wanda kini terdengar makin yakin.

Andre tidak menjelaskan lebih lanjut. Dia merogoh saku, lalu berkata, "Kamu tunggu di sini, jangan masuk. Aku akan ambil ponselku."

Wanda ikut melangkah masuk ke toilet pria. Begitu melihat wajah Harvey, kemarahan langsung menyala, mendidihkan darah di kepalanya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Rina Dwi
si pick me yg disukai emak²......
goodnovel comment avatar
Zidan Kasan
Andre licik, dasar raja drama Andre ni
goodnovel comment avatar
Nafsan Gelamona
kayaknya nda seru karna ngak ada Ahir cerita yg menarik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 570

    Wanda tidak kasihan pada Jojo saat melihatnya seperti itu karena dia tahu dia harus jaga jarak.Wanda kembali ke tempatnya tanpa mengatakan apa-apa.Saat ini, wali kelas menepuk tangan untuk menarik perhatian semua orang. "Semuanya, sekarang kita harus memilih kue tercantik! Silakan semuanya menempelkan stiker bunga merah di bawah kue yang kalian anggap cantik."Acara seperti ini biasanya melibatkan simbolisme keberuntungan, anak-anak masih kecil, nggak mungkin biar mereka makan terlalu banyak kue, jadi kegiatan buat kue berubah menjadi permainan desain kue. Guru membiarkan anak-anak menggambar di atas kue untuk ikut lomba.Seketika anak-anak sangat senang, mereka mengambil stiker yang diberikan guru untuk melihat semua desain.Anak kecil yang kuncir rambut langsung menempelkan stikernya ke kue yang dibuat oleh Ziko."Kue buatan Ziko paling cantik," kata dia dengan manis.Kemudian, pria kecil yang gemuk berlari ke sana dan melihat, baru menempelkan stikernya untuk Sasha. "Kue buatan Sa

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 569

    "Ayah!!!"Jojo melihat Harvey yang pergi dengan begitu saja, seolah-olah semua tenaga hilang begitu saja sampai tubuhnya hanya bisa gemetar.Sejak dia tumbuh besar, dia tidak pernah diperlakukan begini. Dia ingin mengatakan sesuatu, tapi tidak ada suara, hanya bisa menangis sampai tubuhnya gemetar. Kelihatannya sangat tak berdaya dan kasihan."Ayah Jojo nggak mau Jojo lagi.""Ayahnya bodoh sekali, ibuku sudah ajari aku 30 kali, aku sudah bisa membuat kue yang cantik.""Anak yang nggak ada ibu memang sebatang kara, aku bersumpah akan berkali lipat mencintai ibuku."Anak-anak di sekitar sedang mengatainya, omongan mereka dan tatapan kasihan mereka seperti jarum yang menusuk ke tubuh Jojo.Jojo merasa dirinya sudah hancur.Ayah tidak mau dia, ibu tidak mau dia, semua orang sudah melihat dia malu ….Air mata membuat buram pandangannya, dunia memang begitu kecil. Sudah tidak ada ayah dan ibu, dia merasa dirinya dalam kegelapan.Tiba-tiba aroma yang familiar tercium dan itu aroma yang dia ka

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 568

    Kata Leonard "Semua berkat ajaran Wanda" seperti jarum kecil yang menusuk tetap ke bola, membuat hatinya terasa sakit.Ekspresi Harvey makin masam. Setelah melihat kue berbentuk cantik yang diletakkan di depan Jojo oleh Leonard, lalu melihat adonan yang berantakan di meja itu, rasa penghinaan terhadap Harvey membuatnya makin sesak.Dia menatap Leonard dengan kesal sampai tak bisa berkata apa-apa. Dia bisa berkata apa? Melawan? Namun, kenyataan sudah di depannya, benar-benar tidak ada gunanya untuk melawan.Jojo melihat kue cantik di depannya, lalu melihat Om Leonard yang terlihat tampan itu, terus melihat ke arah ayahnya yang kasihan. Dia langsung mengerutkan bibir, dia tidak ada rasa terima kasih ke Om Leonard, melainkan merasa sedih dan malu.Jojo langsung membuang kue itu ke lantai!"Aku nggak mau kuemu! Aku hanya mau buatan ibu." Dia berteriak pada Leonard seperti seekor singa yang tidak mau ditaklukkan.Tindakan dia yang mendadak membuat orang di sekitar menjadi diam.Awalnya kebe

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 567

    Harvey membuat orang di sekitar merasa tertekan, bahkan suasana menjadi sangat tegang.Dia menatap kue di tangannya dan memerasnya dengan kuat seolah-olah ini menjadi bukti kegagalannya."Ayah!" Jojo sudah mau menangis dan wajah terlihat sangat kasihan."Kenapa hal begini juga nggak bisa kamu buat dengan baik?!" Jojo teringat hal dulu. Dulu setiap ada kegiatan sekolah, Wanda selalu membantunya mendapatkan juara satu.Di dalam kesannya, Harvey adalah orang yang bisa apa pun, bahkan merasa ayahnya adalah orang terhebat di dunia ini. Dia kira memiliki Harvey, bisa memiliki satu dunia ini.Namun, ayahnya malah membuatnya malu seperti ini.Saat ini, wali kelas bertanya lagi, "Ayo semua anak-anak baris dulu, lalu menaruh kue ke oven dengan bantuan orang tuanya."Anak-anak yang sudah membuat kue berbaris dengan orang tuanya, lalu mereka membuat tanda di kuenya untuk mengetahui mana kue mereka.Jojo hanya bisa melihat anak-anak lain meletakkan kue ke oven. Saat beberapa anak melihat ke arah Jo

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 566

    Ekspresi Harvey langsung masam ketika putranya menyatakan tidak suka dengan kue buatannya.Lalu dia melihat ke arah Jojo menunjuk, kebetulan melihat Wanda sedang membungkukkan tubuh untuk membantu Leonard membuat kue. Wajahnya dari samping terlihat lembut, bahkan masih ada senyum.Sedangkan Leonard selaku kepala departemen penelitian yang biasanya terlihat susah didekatin sama orang, saat ini juga menundukkan kepala dan mendengar "bimbingan" Wanda. Adegan itu membuat Harvey merasa tidak senang."Hal terpenting dalam buat kue adalah niat, penampilan luarnya nggak penting," kata Harvey dengan dingin untuk mempertahankan harga dirinya. Namun, gerakan dia membuat kue makin kasar sampai membuat adonan berantakan.Jojo melihat ayahnya yang tidak mahir dalam membuat kue, lalu melihat "sekeluarga" yang di depannya terlihat harmonis itu, Jojo makin sedih sampai matanya berkaca-kaca seperti mau nangis, sungguh kasihan.Jojo melihat ke arah Wanda dengan penuh harapan, dia juga berharap ibu bisa s

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 565

    Harvey mengenakan jas yang dipesan khusus dengan rapi, tubuhnya juga sangat tegak, bisa dibilang sangat tidak cocok dengan suasana di ruang acara ini.Jojo juga mengenakan jas kecil yang sama dengannya, tetapi di antara alisnya terlihat rasa sombong, begitu masuk, sepasang matanya yang mirip dengan Harvey terus melihat ke sana ke sini, akhirnya melihat ke arah Wanda dan Ziko.Jojo menggigit bibirnya, dari mata besarnya terlihat penuh dengan rasa kasihan."Ayah, aku mau ke tempat Ibu." Suara Jojo penuh dengan harapan."Apa ibumu mau kamu?" Suara Harvey yang sangat dingin memutuskan keinginan Jojo.Jojo pulih dengan baik karena dia masih dalam masa pertumbuhan, selama gizinya terikuti, bahkan rambut yang dicukur juga sudah tumbuh, hanya bagian bekas jahitan yang tidak tumbuh. Tapi untungnya masih ganteng karena bekasnya itu mirip seperti bentuk petir yang muncul di bagian kiri Jojo.Harvey membawa Jojo duduk di meja yang tidak ada orang. Tatapan dia melirik ke sekitar seperti kaisar seda

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status