Compartir

Bab 348

Autor: Amrita
"Irfan!"

Begitu Sasha melihat Irfan, matanya langsung berbinar. Dia melompat-lompat menuju Irfan.

Seluruh hati Irfan tertuju pada Wanda. Napas panas mengalir dari hidungnya.

"Irfan, aku sangat merindukanmu!"

Suara lembut Sasha terdengar, membuat Irfan langsung berjongkok. Ketika melihat Sasha mengenakan kostum pertunjukan, dia melepaskan jaketnya, lalu memakaikannya pada Sasha.

"Sasha sangat cantik."

Dia memperhatikan rambut Sasha yang sedikit berantakan, lalu mengulurkan tangan untuk merapikannya.

Wanda berjalan menuju Irfan, lalu berkata, "Kamu sudah kembali."

Minggu lalu, Irfan tiba-tiba harus pergi ke luar kota karena ada urusan mendesak. Sebelum pergi, dia hanya mengatakan akan segera kembali.

Wanda tidak bertanya secara rinci tentang apa yang akan dilakukan Irfan, hanya menunggu bersama Sasha sampai dia kembali.

Tanpa diduga, begitu Irfan kembali ke Kota Jinggara, dia langsung datang ke sekolah.

Ketika Giana berada selangkah dari Irfan, dia berkata, "Terima kasih atas kerja keras
Continúa leyendo este libro gratis
Escanea el código para descargar la App
Capítulo bloqueado

Último capítulo

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 568

    Kata Leonard "Semua berkat ajaran Wanda" seperti jarum kecil yang menusuk tetap ke bola, membuat hatinya terasa sakit.Ekspresi Harvey makin masam. Setelah melihat kue berbentuk cantik yang diletakkan di depan Jojo oleh Leonard, lalu melihat adonan yang berantakan di meja itu, rasa penghinaan terhadap Harvey membuatnya makin sesak.Dia menatap Leonard dengan kesal sampai tak bisa berkata apa-apa. Dia bisa berkata apa? Melawan? Namun, kenyataan sudah di depannya, benar-benar tidak ada gunanya untuk melawan.Jojo melihat kue cantik di depannya, lalu melihat Om Leonard yang terlihat tampan itu, terus melihat ke arah ayahnya yang kasihan. Dia langsung mengerutkan bibir, dia tidak ada rasa terima kasih ke Om Leonard, melainkan merasa sedih dan malu.Jojo langsung membuang kue itu ke lantai!"Aku nggak mau kuemu! Aku hanya mau buatan ibu." Dia berteriak pada Leonard seperti seekor singa yang tidak mau ditaklukkan.Tindakan dia yang mendadak membuat orang di sekitar menjadi diam.Awalnya kebe

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 567

    Harvey membuat orang di sekitar merasa tertekan, bahkan suasana menjadi sangat tegang.Dia menatap kue di tangannya dan memerasnya dengan kuat seolah-olah ini menjadi bukti kegagalannya."Ayah!" Jojo sudah mau menangis dan wajah terlihat sangat kasihan."Kenapa hal begini juga nggak bisa kamu buat dengan baik?!" Jojo teringat hal dulu. Dulu setiap ada kegiatan sekolah, Wanda selalu membantunya mendapatkan juara satu.Di dalam kesannya, Harvey adalah orang yang bisa apa pun, bahkan merasa ayahnya adalah orang terhebat di dunia ini. Dia kira memiliki Harvey, bisa memiliki satu dunia ini.Namun, ayahnya malah membuatnya malu seperti ini.Saat ini, wali kelas bertanya lagi, "Ayo semua anak-anak baris dulu, lalu menaruh kue ke oven dengan bantuan orang tuanya."Anak-anak yang sudah membuat kue berbaris dengan orang tuanya, lalu mereka membuat tanda di kuenya untuk mengetahui mana kue mereka.Jojo hanya bisa melihat anak-anak lain meletakkan kue ke oven. Saat beberapa anak melihat ke arah Jo

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 566

    Ekspresi Harvey langsung masam ketika putranya menyatakan tidak suka dengan kue buatannya.Lalu dia melihat ke arah Jojo menunjuk, kebetulan melihat Wanda sedang membungkukkan tubuh untuk membantu Leonard membuat kue. Wajahnya dari samping terlihat lembut, bahkan masih ada senyum.Sedangkan Leonard selaku kepala departemen penelitian yang biasanya terlihat susah didekatin sama orang, saat ini juga menundukkan kepala dan mendengar "bimbingan" Wanda. Adegan itu membuat Harvey merasa tidak senang."Hal terpenting dalam buat kue adalah niat, penampilan luarnya nggak penting," kata Harvey dengan dingin untuk mempertahankan harga dirinya. Namun, gerakan dia membuat kue makin kasar sampai membuat adonan berantakan.Jojo melihat ayahnya yang tidak mahir dalam membuat kue, lalu melihat "sekeluarga" yang di depannya terlihat harmonis itu, Jojo makin sedih sampai matanya berkaca-kaca seperti mau nangis, sungguh kasihan.Jojo melihat ke arah Wanda dengan penuh harapan, dia juga berharap ibu bisa s

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 565

    Harvey mengenakan jas yang dipesan khusus dengan rapi, tubuhnya juga sangat tegak, bisa dibilang sangat tidak cocok dengan suasana di ruang acara ini.Jojo juga mengenakan jas kecil yang sama dengannya, tetapi di antara alisnya terlihat rasa sombong, begitu masuk, sepasang matanya yang mirip dengan Harvey terus melihat ke sana ke sini, akhirnya melihat ke arah Wanda dan Ziko.Jojo menggigit bibirnya, dari mata besarnya terlihat penuh dengan rasa kasihan."Ayah, aku mau ke tempat Ibu." Suara Jojo penuh dengan harapan."Apa ibumu mau kamu?" Suara Harvey yang sangat dingin memutuskan keinginan Jojo.Jojo pulih dengan baik karena dia masih dalam masa pertumbuhan, selama gizinya terikuti, bahkan rambut yang dicukur juga sudah tumbuh, hanya bagian bekas jahitan yang tidak tumbuh. Tapi untungnya masih ganteng karena bekasnya itu mirip seperti bentuk petir yang muncul di bagian kiri Jojo.Harvey membawa Jojo duduk di meja yang tidak ada orang. Tatapan dia melirik ke sekitar seperti kaisar seda

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 564

    Wanda membawa Sasha masuk ke ruang kegiatan taman kanak-kanak yang dirangkai dengan bunga-bunga, lalu tercium aroma kue. Tak lama, dia melihat Leonard berdiri di depan jendela.Hari ini dia mengenakan kemeja tradisional yang berwarna coklat muda, tubuhnya terlihat sangat tegak, bisa dibilang dia tidak serasi dengan lingkungan di sekitar. Di sampingnya ada Ziko yang berdiri dengan tenang sambil memegang erat e-reader yang selalu dia bawa, juga sambil melihat sekitar dengan mata besarnya yang penuh rasa waspada."Om Leonard, Ziko." Sasha berlari ke sana dengan senangLeonard mengangkat sedikit kepalanya untuk melihat ke arah Wanda, bukan Sasha. Awalnya tatapan yang sedingin es itu menghilang, malah melintas rasa kasih sayang. "Wanda" Nada bicaranya tetap datar, tapi lebih berperasaan dari telepon."Pak, Ziko, cepat sekali kalian tiba." Wanda berjalan ke sana dengan senyum, lalu berjongkok untuk melihat Ziko. "Ziko, hari ini kita barengan buat kue, ya?"Bulu mata Ziko gemetar sebentar, di

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 563

    Wanda menelepon Leonard. Dari ujung telepon terdengar suara pria yang sangat rendah, bahkan dingin. "Wanda, ada apa?"Suara Leonard pun terdengar seperti dia sudah menunggu lama."Pak, apa Anda ada waktu beberapa saat ini?" Wanda mengatakan acara yang akan diadakan di taman kanak-kanan dengan singkat, lalu dia berkata, "Aku tahu waktumu sangat berharga, bahkan acara begini nggak di dalam jadwalmu. Hanya saja, aku dan Sasha berharap kamu dan Ziko bisa datang."Orang di ujung telepon itu diam beberapa detik, Wanda pun menahan napasnya. Dia bahkan bisa menebak kalau Leonard sedang mengerutkan alisnya sambil menatap jadwalnya.Saat Wanda mengira Leonard akan menolak dengan lembut, dia malah berkata, "Baik, aku akan bawa Ziko pergi."Dia setuju?!Wanda sangat kaget, tapi merasa masuk akal. Demi membuat Ziko bisa kembali hidup seperti orang normal, Leonard juga melakukan banyak kompromi."Bagus sekali." Suara Wanda terdengar rasa senang.Leonard di telepon mendengar Wanda bilang pada Sasha,

Más capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status