Share

Bab 387

Penulis: Amrita
"Seluruh Kota Jinggara sudah tahu! Kamu dan Nadya minum obat, lalu semena-mena melakukan hal yang memalukan di Perusahaan Jinata! Lihat ini! Di semua grup WhatsApp-ku, semua orang menyebarkan foto dan video kamu dengan Nadya!" ucap Mitha.

Mitha menyodorkan ponselnya ke wajah Harvey.

Di layar, Harvey melihat foto dan video Nadya tergeletak di lantai dengan wajah lebam. Foto-foto itu tersebar dari satu grup ke grup lainnya.

Kemungkinan besar foto itu diambil diam-diam oleh para tamu undangan yang berkerumun di pintu.

Para tamu itu bukan orang sembarangan, semuanya berasal dari kalangan elite. Jadi, ketika mereka ikut menyebarkannya, publik pun langsung mempercayainya.

Sekarang, foto dan video itu sudah tersebar berkali-kali. Sulit untuk menelusuri siapa yang pertama menyebarkannya.

Dalam foto dan video itu, Nadya adalah fokus utama.

Sosok Harvey hanya terlihat di beberapa bagian video.

Harvey mengembalikan ponsel itu ke Mitha, lalu berkata, "Aku akan klarifikasi. Nggak ada yang terjadi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 568

    Kata Leonard "Semua berkat ajaran Wanda" seperti jarum kecil yang menusuk tetap ke bola, membuat hatinya terasa sakit.Ekspresi Harvey makin masam. Setelah melihat kue berbentuk cantik yang diletakkan di depan Jojo oleh Leonard, lalu melihat adonan yang berantakan di meja itu, rasa penghinaan terhadap Harvey membuatnya makin sesak.Dia menatap Leonard dengan kesal sampai tak bisa berkata apa-apa. Dia bisa berkata apa? Melawan? Namun, kenyataan sudah di depannya, benar-benar tidak ada gunanya untuk melawan.Jojo melihat kue cantik di depannya, lalu melihat Om Leonard yang terlihat tampan itu, terus melihat ke arah ayahnya yang kasihan. Dia langsung mengerutkan bibir, dia tidak ada rasa terima kasih ke Om Leonard, melainkan merasa sedih dan malu.Jojo langsung membuang kue itu ke lantai!"Aku nggak mau kuemu! Aku hanya mau buatan ibu." Dia berteriak pada Leonard seperti seekor singa yang tidak mau ditaklukkan.Tindakan dia yang mendadak membuat orang di sekitar menjadi diam.Awalnya kebe

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 567

    Harvey membuat orang di sekitar merasa tertekan, bahkan suasana menjadi sangat tegang.Dia menatap kue di tangannya dan memerasnya dengan kuat seolah-olah ini menjadi bukti kegagalannya."Ayah!" Jojo sudah mau menangis dan wajah terlihat sangat kasihan."Kenapa hal begini juga nggak bisa kamu buat dengan baik?!" Jojo teringat hal dulu. Dulu setiap ada kegiatan sekolah, Wanda selalu membantunya mendapatkan juara satu.Di dalam kesannya, Harvey adalah orang yang bisa apa pun, bahkan merasa ayahnya adalah orang terhebat di dunia ini. Dia kira memiliki Harvey, bisa memiliki satu dunia ini.Namun, ayahnya malah membuatnya malu seperti ini.Saat ini, wali kelas bertanya lagi, "Ayo semua anak-anak baris dulu, lalu menaruh kue ke oven dengan bantuan orang tuanya."Anak-anak yang sudah membuat kue berbaris dengan orang tuanya, lalu mereka membuat tanda di kuenya untuk mengetahui mana kue mereka.Jojo hanya bisa melihat anak-anak lain meletakkan kue ke oven. Saat beberapa anak melihat ke arah Jo

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 566

    Ekspresi Harvey langsung masam ketika putranya menyatakan tidak suka dengan kue buatannya.Lalu dia melihat ke arah Jojo menunjuk, kebetulan melihat Wanda sedang membungkukkan tubuh untuk membantu Leonard membuat kue. Wajahnya dari samping terlihat lembut, bahkan masih ada senyum.Sedangkan Leonard selaku kepala departemen penelitian yang biasanya terlihat susah didekatin sama orang, saat ini juga menundukkan kepala dan mendengar "bimbingan" Wanda. Adegan itu membuat Harvey merasa tidak senang."Hal terpenting dalam buat kue adalah niat, penampilan luarnya nggak penting," kata Harvey dengan dingin untuk mempertahankan harga dirinya. Namun, gerakan dia membuat kue makin kasar sampai membuat adonan berantakan.Jojo melihat ayahnya yang tidak mahir dalam membuat kue, lalu melihat "sekeluarga" yang di depannya terlihat harmonis itu, Jojo makin sedih sampai matanya berkaca-kaca seperti mau nangis, sungguh kasihan.Jojo melihat ke arah Wanda dengan penuh harapan, dia juga berharap ibu bisa s

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 565

    Harvey mengenakan jas yang dipesan khusus dengan rapi, tubuhnya juga sangat tegak, bisa dibilang sangat tidak cocok dengan suasana di ruang acara ini.Jojo juga mengenakan jas kecil yang sama dengannya, tetapi di antara alisnya terlihat rasa sombong, begitu masuk, sepasang matanya yang mirip dengan Harvey terus melihat ke sana ke sini, akhirnya melihat ke arah Wanda dan Ziko.Jojo menggigit bibirnya, dari mata besarnya terlihat penuh dengan rasa kasihan."Ayah, aku mau ke tempat Ibu." Suara Jojo penuh dengan harapan."Apa ibumu mau kamu?" Suara Harvey yang sangat dingin memutuskan keinginan Jojo.Jojo pulih dengan baik karena dia masih dalam masa pertumbuhan, selama gizinya terikuti, bahkan rambut yang dicukur juga sudah tumbuh, hanya bagian bekas jahitan yang tidak tumbuh. Tapi untungnya masih ganteng karena bekasnya itu mirip seperti bentuk petir yang muncul di bagian kiri Jojo.Harvey membawa Jojo duduk di meja yang tidak ada orang. Tatapan dia melirik ke sekitar seperti kaisar seda

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 564

    Wanda membawa Sasha masuk ke ruang kegiatan taman kanak-kanak yang dirangkai dengan bunga-bunga, lalu tercium aroma kue. Tak lama, dia melihat Leonard berdiri di depan jendela.Hari ini dia mengenakan kemeja tradisional yang berwarna coklat muda, tubuhnya terlihat sangat tegak, bisa dibilang dia tidak serasi dengan lingkungan di sekitar. Di sampingnya ada Ziko yang berdiri dengan tenang sambil memegang erat e-reader yang selalu dia bawa, juga sambil melihat sekitar dengan mata besarnya yang penuh rasa waspada."Om Leonard, Ziko." Sasha berlari ke sana dengan senangLeonard mengangkat sedikit kepalanya untuk melihat ke arah Wanda, bukan Sasha. Awalnya tatapan yang sedingin es itu menghilang, malah melintas rasa kasih sayang. "Wanda" Nada bicaranya tetap datar, tapi lebih berperasaan dari telepon."Pak, Ziko, cepat sekali kalian tiba." Wanda berjalan ke sana dengan senyum, lalu berjongkok untuk melihat Ziko. "Ziko, hari ini kita barengan buat kue, ya?"Bulu mata Ziko gemetar sebentar, di

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 563

    Wanda menelepon Leonard. Dari ujung telepon terdengar suara pria yang sangat rendah, bahkan dingin. "Wanda, ada apa?"Suara Leonard pun terdengar seperti dia sudah menunggu lama."Pak, apa Anda ada waktu beberapa saat ini?" Wanda mengatakan acara yang akan diadakan di taman kanak-kanan dengan singkat, lalu dia berkata, "Aku tahu waktumu sangat berharga, bahkan acara begini nggak di dalam jadwalmu. Hanya saja, aku dan Sasha berharap kamu dan Ziko bisa datang."Orang di ujung telepon itu diam beberapa detik, Wanda pun menahan napasnya. Dia bahkan bisa menebak kalau Leonard sedang mengerutkan alisnya sambil menatap jadwalnya.Saat Wanda mengira Leonard akan menolak dengan lembut, dia malah berkata, "Baik, aku akan bawa Ziko pergi."Dia setuju?!Wanda sangat kaget, tapi merasa masuk akal. Demi membuat Ziko bisa kembali hidup seperti orang normal, Leonard juga melakukan banyak kompromi."Bagus sekali." Suara Wanda terdengar rasa senang.Leonard di telepon mendengar Wanda bilang pada Sasha,

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status