Share

Bab 446

Penulis: Amrita
"Guru! Nggak perlu! Jangan ditelepon!"

Sebelum Leonard sempat menyelesaikan kata-katanya, Wanda buru-buru menyela ucapannya. Selama ini, Wanda selalu bersikap hormat pada Leonard, tetapi sekarang dia justru berani membentaknya dengan suara keras.

Leonard berhenti sejenak saat menggenggam ponselnya, tatapan dinginnya langsung tertuju pada Wanda.

Wanda takut jika Leonard menelepon, akan muncul suara nada dering dari bawah tempat tidurnya.

Dia sengaja berteriak untuk memberi Andre waktu agar dia sempat mematikan nada deringnya.

Namun, penolakan Wanda di telinga Fabian justru terdengar seolah dia tidak ingin berurusan dengan Andre.

Fabian mengangkat sudut mulutnya dengan lega seraya menyahut, "Andre dan Wanda sudah mengakhiri hubungan kontrak mereka. Kalau Pak Leonard ingin menghubunginya, mohon tunggu sampai meninggalkan rumah sakit baru menghubunginya lagi."

Leonard melirik Fabian dalam diam. Tatapannya seolah sedang menatap seseorang yang memiliki cacat mental.

Kamu tidak tahu betapa ba
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 460

    Harvey hampir gila. Sekarang dia diawasi 24 jam oleh anak buah Leonard. Begitu turun gunung, dia pasti akan mencari siapa yang baru saja menghajarnya."Kalian tunggu saja!" Harvey juga mengingat satpam utusan Leonard. Kalau tidak melindungi keselamatannya, apa gunanya menjadi satpam?"Pak, kami ini bawahan Pak Leonard. Kalau mau menghukum kami, itu sama saja dengan nggak menghormati Pak Leonard."Harvey menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Nanti setelah turun gunung, aku akan bilang pada Paman kalu kalian sama sekali nggak melindungi keselamatanku."Satpam itu terlihat pasrah. "Pak, keselamatanmu bukan tanggung jawab kami. Pak Leonard sudah memerintahkan kami untuk mengawasimu, yang penting kamu nggak mati."Harvey, "..."Dia benar-benar kehilangan kata-kata.Setelah dihajar di pemandian, tubuh Harvey menjadi semakin kotor. Dia tidak mau mandi di sana lagi karena takut para penjahat itu akan masuk lagi saat telanjang, lalu menutupi wajah dan menyerangnya. Situasi itu jauh lebih meng

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 459

    Wanda bertukar pandang dengan Leonard sekilas, kemudian menjawab panggilan dan mendengar suara malas Giana di telinga."Nona Wanda, sudah lupa kalau kamu adalah pimpinan Quantum Tech? Kudengar belakangan ini kamu nggak pernah datang ke perusahaan."Suara Giana terdengar seperti menuduh.Wanda hanya berkata, "Bu Giana pasti sangat sibuk dan nggak tahu kalau aku baru masuk rumah sakit.""Kudengar kamu sudah keluar dari rumah sakit." Suara Giana terdengar dingin.Wanda tahu Giana sudah mulai kesal, jadi dia menjawab, "Hari ini aku akan pergi ke Quantum Tech."Wanda bersandar di sofa dengan santai dan berkata kepada Giana dengan lembut."Kuharap karyawan Bu Giana nggak akan mengecewakanku."Giana juga berkata melalui telepon, "Kuharap Nona Wanda nggak akan mengecewakanku."Setelah mengakhiri panggilan, Wanda bertanya kepada Leonard, "Pak, ada waktu untuk keluar bersamaku?"Leonard mengangkat kelopak mata untuk menatapnya. "Apa yang harus kulakukan?"Wanda melirik kontrak kerja yang dia peg

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 458

    Wanda duduk di kursi samping ranjang dan sadar kalau kuku pria jari itu penuh dengan noda darah. Leonard tidak bisa mandi dengan kondisinya saat ini. Rumah sakit pasti akan menugaskan perawat untuk merawatnya, tetapi mungkin orang seangkuh dia butuh waktu untuk memantapkan hati agar bisa menerima sentuhan perawat pada tubuhnya. Wanda berdiri dan pergi ke kamar mandi untuk mengambil baskom air.Dia meletakkan baskom di meja samping kasur, memeras kain lembut yang basah sebelum mengangkat salah satu tangan Leonard dan menyekanya.Leonard membelalakkan mata. Otaknya memberi perintah untuk menarik tangan, tetapi lengannya sama sekali tidak mau dengar.Leonard yang terbaring di atas ranjang hanya bisa melihat Wanda membersihkan tangannya."Biar aku saja." Asisten berkata sambil buru-buru berdiri.Bagi asisten, Leonard bisa selamat sudah merupakan keberuntungan besar dan sama sekali tidak peduli seberapa kotor tubuhnya.Wanda hanya berkata, "Bantu aku ambilkan sedikit kapas dan tusuk gig

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 457

    ...Keesokan harinya di dalam bangsal.Wanda terbaring di ranjang rumah sakit dan seorang psikiater sedang menilai kondisi mentalnya pasca melahirkan."Menurut penilaian kami, kamu menderita depresi pasca melahirkan. Kami harap kamu bisa istirahat dengan baik. Keluarga Ferdian telah menyiapkan tim medis sekitar 30 orang untuk membantumu mengatasi depresi ini."Saat bangun, Wanda baru menyadari kalau dia telah pingsan semalaman.Dokter bilang dia mengalami gula darah rendah pasca melahirkan."Suamiku tahu aku pingsan nggak?" Suara Wanda terdengar."Bu Mitha berharap masalahmu ini nggak membuat Pak Harvey khawatir."Dokter masih berbicara dengan lembut, tetapi maksud Bu Mitha yang sebenarnya adalah jangan beri tahu Harvey tentang kondisi spesifik Wanda agar tidak menambah beban baginya.Wanda telah tinggal di rumah sakit selama berhari-hari, tetapi dokter belum pernah melihat Harvey.Bayi perempuan yang sedang berbaring di atas ranjang bayi tiba-tiba mulai merengek.Wanda merasa cemas. "

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 456

    "Mimpi! Kamu pikir bisa keluar masuk rumah keluarga Ferdian sesuka hati?"Raut wajah Bu Mitha langsung berubah. Juan bertanya dengan bingung, "Wanda, kamu baru saja melahirkan anak, kenapa tiba-tiba ingin bercerai dengan Harvey?"Wajah mereka terlihat seolah ada cahaya aneh yang menyinari. Wanda menatap kedua orang yang selalu pandai bermain peran baik dan jahat itu."Mana Harvey saat aku melahirkan? Aku mengirimkan banyak pesan dan meneleponnya berkali-kali, tapi dia mengabaikan semua itu!""Ngapain meneleponnya berkali-kali!?" Bu Mitha berteriak, menegurnya karena tidak tahu diri."Keluarga kami telah menyediakan segala yang terbaik untukmu dan membiarkanmu di rumah sakit keluarga Ferdian. Tahu nggak berapa biaya bangsal VIP ini per hari? Termasuk perawat yang merawatmu, kamu harus bayar 20 juta per hari!"Bu Mitha menunjuk ke luar jendela dan berkata, "Lihatlah pemandangan dan tempat ini. Wanda, apa lagi maumu?"Juan bersikap seperti penengah. "Wanda, kamu baru saja melahirkan dan e

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 455

    Asisten itu ingin bertanya pada Wanda, tapi dia merasa hal ini tidak pantas.Dia mengerutkan bibirnya.Wanda mengambil surat perjanjian perceraian itu dengan ekspresi acuh tak acuh, lalu berbalik dan pergi.Setelah kembali ke kamar pasien, Wanda melihat Mitha dan Juan sedang berdiri di samping tempat tidur bayi. Juan sedang menggendong bayi kecil, sedangkan Mitha sedang bermain dengan bayi di dalam gendongannya."Cucu kecilku benar-benar sangat lucu! Lihatlah hidung dan mulutnya, dia benar-benar sangat mirip dengan ayahnya."Juan menatap bayi yang di pelukannya tanpa bisa melepaskannya. "Akhirnya aku punya cucu juga."Wanda berjalan masuk seperti orang yang kehilangan jiwanya. Setelah sepuluh bulan hamil, hatinya hancur.Setelah melahirkan anak, Wanda sama sekali tidak merasakan perasaan senang menjadi seorang ibu. Luka di bagian bawah perutnya terbuka, dia terlihat seperti mayat berjalan yang mengeuarkan darah. Begitu melihatnya, senyum di wajah Mitha langsung memudar. "Kamu pergi ke

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status