"Dokter..tolong Tante saya..berikan dia perawatan yang terbaik.."Melinda sangat histeris karena merasakan tubuh Tante Lisa mendingin dan tidak lagi terasa denyut jantungnya yang masi dipelukkannya..
Dokter dan perawat segera memeriksa denyut jantung Tante Lisa beserta denyut nadinya di lengan tangan ..setelah memastikan hasil pemeriksaannya.."maap ibu dan bapak bapak yang ada disini..ibu Lisa sudah meninggal dunia..kami sudah berusaha semampu kami tapi Tuhan berkehendak lain..kami harap keluarga ibu Lisa bisa menerima ini dengan ikhlas…".
"Tidaaak..tanteku tidak mungkin mati secepat ini..tolong periksa sekali lagi dokter..barangkali beliau cuman pingsan.."teriak Melinda histeris dan merasa tidak terima dengan kenyataan bahwa Sanya orang yang sudah merawatnya setelah kedua orang tuanya tiada selama 10 tahun yang lalu kini telah tiada..Rian s
Satu persatu para pelayat meninggalkan area pemakaman itu dengan wajah yang tertunduk dan sedih..hanya Melinda dan Rian yang masi tersisa di sana..air mata Melinda pun seperti kering tak mengalir lagi..karena mulai malam tadi tak henti mengalir mengiringi kepergian orang yang 10 tahun belakangan ini selalu menjaga dan melindunginya seperti ibu kandungnya sendiri..hanya suara lirih yang bisa dikeluarkan di atas gundukan tanah merah yang masih basah itu.."Tante hanya sampai di sini melin bisa antarkan..semoga Tante sudah tenang disana..melin janji akan sering sering kemari menziarahi pusara Tante ini.. istirahatlah dengan tenang Tante..".Rian ikut sedih mendengar ucapan istrinya,dia teringat sewaktu menguburkan almarhum ibunya dahulu..waktu itu dirinya sangat histeris dan rasanya tak mau pulang dari pemakaman karena ingin menemani ibunya.."sayang..mari kita pulang..tak baik kita be
Melinda yang mendengar adanya tamu di depan rumah,menyurutkan langkahnya yang tadinya hendak masuk ke kamar kembali ke teras rumah."Ada apa ini sayang..kenapa ada bapak bapak polisi di sini..?*tanya Melinda kepada suaminya.Belum sempat Rian menjawab..pak polisi itu langsung menerangkan kepada Melinda.."maaf kami kesini ingin menyampaikan hasil penyelidikan kepolisian ..bahwasanya ada indikasi kematian ibu Lisa di rencanakan oleh seseorang..dan untuk ungkap siapa aktor di balik itu,kami mengharap beberapa keterangan dari keluarga korban..".."apa..jadi Tante Lisa sengaja ditabrak oleh pengendara itu..pak polisi.?".tanya Melinda dengan gemetar karena sangat syok dengar berita itu.Polisi itu
Rian bingung dengan semua keterangan polisi yang mengatakan soal keluarga besar Pratomo..ia baru ingat bahwasanya ayahnya bernama Hadi Pratomo..ia berpikir apa ayahnya dan ayah Melinda sama sama keturunan keluarga Pratomo..kalo seandainya benar berarti Melinda yang sekarang resmi jadi istrinya ini masih saudara sedarah dengannya..rasa penasaran semakin menghantui dirinya,namun dirinya tidak mau ambil kesimpulan sebelum tau yang sebenarnya..dalam hati ia berpikir,istrinya dan polisi jangan sampai tau kalau dia ini juga keturunan keluarga Pratomo..masalah semakin rumit ,pikirnya.Selagi Rian terpaku memikirkan tentang dirinya..kedua polisi itu berunding dan tak lama salah satu dari mereka menghubungi kantornya untuk melaporkan hasil penyelidikan.."Begini bapak Rian..kami sudah hubungi komandan kami dan melaporkan
Di malam harinya suasana agak menegangkan di rumah bekas mendiang tante Lisa.. warga terheran-heran dengan hadirnya banyak polisi di rumah itu, ditambah lagi pemeriksaan yang ketat satu per satu orang yang masuk ke dalam rumah untuk mengadakan doa bersama.Pak Hendra yang juga hadir malam itu merasa terkejut begitu sampai di depan rumah peninggalan tante Lisa.. melihat satu per satu orang yang datang diperiksa secara ketat oleh polisi.Rian yang melihat kehadiran Pak Hendra segera menghampirinya"maaf om.. kuharap Om tidak terkejut dengan ini.. banyak hal yang baru terjadi di rumah ini,nanti saya jelaskan, Om silahkan masuk dulu karena acara akan segera dimulai.."bisik rian ke telinga Pak Hendra.Pak Hendra yang malam itu ditemani oleh i
"Om sudah bekerja di perusahaan ini selama 15 tahun.. 10 tahun yang lalu ayahmu baru pegang perusahaan ini.. namun yang Om tahu ayahmu hanya atas nama saja.. karena sebenarnya yang memiliki kendali atas perusahaan-perusahaan peninggalan keluarga besar Pratomo adalah nenekmu.. nyonya besar varah Pratomo.""Apa.. nenek".. Ryan jadi penasaran mendengarnya.. sementara istri Om Hendra yang dari tadi diam saja dan mendengarkan cerita antara Ryan dan Om Hendra tiba-tiba angkat bicara.."tuan muda Ryan baiknya bertanya langsung kepada ayahanda.. kami tidak mau terlibat banyak tentang keluarga tuan muda izinkan kami pamit pulang dulu.."ucap tante Reni yang sepertinya takut begitu mendengar nama nenek Ryan disebutkan tadi.. Om hendra pun anggukan kepala dan berpamitan izin untuk pulang ke rumah.Rian merasa aneh melihat tingkah istri Om Mahendr
"Selamat pagi bapak Ryan dan ibu Melinda, mohon maaf kami pagi ini akan melakukan pemeriksaan tentang apa saja yang ibu Melinda ketahui tentang kedua orang tuanya.."ucap Letda Anton memulai pembicaraan pagi itu di ruang tamu, guna memulai pemeriksaannya kepada Melinda."Kalau boleh tahu apa usaha almarhum ayahanda dahulu?, Pada waktu terjadi kecelakaan anda sudah berumur berapa waktu itu?"."Waktu ayah dan ibu saya mengalami kecelakaan waktu itu saya baru berumur 15 tahun Pak polisi, dan yang saya ketahui ayah saya hanyalah seorangpedagang perhiasan di pasar tradisional Bandung, sementara ibu saya hanya membantu usaha ayah saya itu sebagai penjualnya di toko tersebut, mereka sehari-hari selalu bersama, baik sedang di rumah maupun sedang berada di toko mereka".
" Maaf Bu Melinda, apa almarhumah ibu Melisa meninggalkan sesuatu kepada ibu Melinda sebelum ia meninggal.. baik berupa surat atau barang yang lain gitu?"letda Anton menanyakan kepada Melinda.Melinda memandang ke Rian sejenak sebelum ia memberikan jawaban, sementara Ryan yang semenjak tadi diam saja berdiri di belakang Malinda menganggukkan kepalanya kepada Malinda sebagai tanda isyarat iya setuju agar ia memberikan keterangan kepada polisi selanjutnya."Ada pak polisi, sebelum tante Lisa meninggal ia sempat berpesan kepada saya , bahwa ada barang berharga peninggalan almarhum ayah dan ibu saya dan juga surat berharga di brankas pribadi tante Lisa di kamarnya.""Apa ibu sudah mengambil berkas-berkas atau surat berharga yang dikatakan tante Lisa itu di brangkasnya?"tan
Ternyata isi brankas itu terdiri dari 4 tingkatan, dua tingkat ke bawah berisi emas batangan yang tersusun sangat rapi, sedangkan di tingkat ketiga berisi perhiasan perhiasan yang terdiri dari emas dan permata, sedangkan di tingkat paling atas tersusun rapi dokumen-dokumen penting dan juga surat berharga.Ryan tidak menyangka istrinya ini punya warisan yang begitu banyak sekali yang mungkin dimakan tujuh turunan tidak akan habis.. dalam hati ia membatin mungkin inilah harta peninggalan keluarga besar Pratomo kepada Melinda yang merupakan keturunan terakhir dari keluarga itu.Melinda juga sangat terkejut melihat isi brankas itu, karena seumur hidupnya baru sekali ini dia melihat tumpukan emas batangan ditambah lagi emas dan permata yang ada di brankas itu.