Hari mulai gelap ketika melin sampai dirumah sepulang dari butik..kebetullan melin tinggal bersama tanteya yang bernama Lisa di rumah itu..Tante Lisa seorang janda muda yang baru bercerai dengan suaminya..karena blum sempat punya anak dari mantan suaminya alias janda kembang Tante Lisa ini masi bertubuh langsing dan nampak seumurran dgn melin yang merupakan kemanakannya..Tante Lisa yang membiayai melin kuliah selama ini..karena sepeninggal kedua orang tuanya dalam sebuah kecelakaan empat tahun yang lalu melin tidak punya saudara lain selain Tante Lisa yang merupakan adik kandung satu satunya dari ayahnya.
Sesampai didepan rumah nampak Tante Lisa sedang duduk berduaan dengan tamu pria yang merupakan pacar baru Tante Lisa ..maklumlah Tante Lisa ini masi berumur kira kira 26thn..jadi masi doyan pacarran apalagi dengan statusnya yang janda kembang..banyak om om dan brondong yang ia pacarrin selama setahun ini.
Sambil menunduk melin memberi salam..lalu menghampiri Tante Lisa dan mencium tangan Tante Lisa..Tante Lisa membelai rambut melin dan bertanyake melin.".kemana aja kamu sayang seharian ini kok Ndak ada di rumah.".sapa tantelisa dengan lembut.."Tante jadi kesepian dirumah sendiri..untung ada om boy yang temenni Tante disini dari tadi.".sambil melirik manja ke om boy yang di sebelahnya..om boy seketika melempar senyum ke mellin..dan berucap.."halo.ini siapaya?" yang bertanya om boy ke Tante Lisa..Tante Lisa lalu menjawab..oh ini anak abangku dari Bandung kata Tante Lisa sambil menyuruh melin untuk memberi salam ke omboy..melin menyalami om boy..sekilas bergetar tangan melin ketika bersalaman dengan omboy yang berperawakan kekar dan juga tampan..dan nampak kalo om boy seorang play boy ..lain halnya dengan om boy yang dengan senang menggenggam tangan melin dan tak mau buru buru melepaskannya..tapi Tante Lisa yang tau itu segera suruh melin masuk ke dalam dan dengan genit cubit omboy lalu berkata" kamu jangan macam macam ya..dia itu ponakanku" kata Tante Lisa..mendengar hal itu om boy langsung pegang tangan Tante Lisa dan tanpa malu langsung peluk Tante Lisa dari samping..lalu mencium pipi Tante Lisa..yang membuat Tante Lisa memerah pipihnya karena merasa malu di lihat ponakannya melin yang masi berdiri disitu..melinpun lalu masuk tanpa bicara sepatah pun melihat kejadian barusan itu..
Baru melewati pintu depan menuju ruang tamu ke arah kamar melin..terdengar suarah Tante Lisa dan om boy saling tertawa kecekikikan..dan terdengar Tante Lisa berucap ..ah jangan di sini..ntar dilihat orang lewat..dan terdengar Pula suara meja yg bergeser keras..melin hentikan langkahnya seketika dan merasa penasaran apa yang terjadi dengan Tante Lisa sepeninggalnya barussan..lalu melin mendekati gorden jendela dan menyingkapkan sedikit untuk melihat ada apa gerangan..dan dada melin berdegup kencang melihat om boy sedang mengulum bibir Tante Lisa dengan mesrahnya..melin juga melihat tangan om boy itu meremas remas gunung aktip Tante Lisa yang sepertinya sedang menikmati apa yang di perbuat om boy kepadanya..
Mendadak ada sebuah motor melintas di depan rumah..omboy dengan segera melepaskan ciumannya ke Tante Lisa..begitu juga tangannya yang tadi aktip meraba di tariknya dengan segera..Tante Lisa nampak tersipu malu dan dengan genit cubit pinggang om boy sambil berkata pelan..kamu ini boy main sosor aja dan Ndak lihat tempat..yang membuat om boy menggeliat geli..abis kamu cantik kali kalau lagi cemburu kata om boy merayu Tante Lisa..lalu om boy bertanya dengan mesra ..jadi tempatnya di mana dek sambil tertawa mesra..Tante Lisa dengan tersipu malu lalu meraih tangan omboy dan menariknya kedalam rumah..merekapun berjalan ke dalam rumah dan menuju kamar Tante Lisa..melihat hal itu melin pun buru buru masuk ke kamarnya sebelum ketahuan kalo dari tadi dia melihat adegan itu lewat sela sela kain gorden..lalu apaya yang terjadi ya dalam hati melin...
Setelah Hadi Saputra putera ibu farah meninggalkan rumah tahanan polisi,ibu farah kembali masuk ke dalam sel tahanan.Dengan tertatih tatih ia berjalan di kawalan seorang polisi wanita kembali ke sel tahanannya.Sesampainya di kamar tamu, ibu farah kembali di pojok ruangan sengaja menyendiri, sepertinya ia terbawa pikirannya saat ini mengingat pertemuannya kembali dengan putra satu-satunya tadi barusan.Dalam hati ada rasa,bahagia dan juga penyesalan atas semua perbuatan yang telah dilakukannya terhadap hal tersebut.Di ruang tahanan yang sempit itu,selain ibu farah ada tiga wanita lain di situ, mereka selalu bicara bisik-bisik membicarakan ibu farah yang sedang duduk menyendiri.Semenjak ibu farah ada bersama mereka dalam satu sel tahanan itu, wanita tua ini tidak mau diajak bicara sama sekali oleh mereka.. setiap kali mereka bertanya kepada ibu farah hanya diam dan setelah itu dia memandang ke arah yang berlawanan, lalu menangis terisak.Ketiga wanita ini sepertinya sudah merencanak
"Maafkan ibu nak, Ibu sudah banyak salah kepadamu.. terutama mendiang istrimu, karena ibu dirimu juga jadi terpisah dengan putra kesayanganmu.. Ibu tidak pantas disebut seorang ibu lagi. Karena Ibu adalah seorang yang jahat sekali".Ucap lirih Ibu farah kepada putranya yang saat ini berada di pelukannya.. iya menangis sambil terus mengucurkan air mata di pipinya."Ibu sudah ku maafkan, yang penting saat ini Ibu sudah menyadari apa kesalahan ibu di masa yang lalu."pria yang berada dalam pelukan Ibu farah melepaskan pelukannya pelan-pelan sambil tangannya meraih tangan ibunya untuk diciumnya."Perlu Ibu sadari, yang terpisah dari keluarganya bukan hanya aku.Di luar sana ada satu keluarga yang dari kecil mereka terpisah dengan orang tuanya, bahkan sesudah mereka menikah dan berkeluarga mereka pun tidak bisa mengurus anaknya lagi karena terlebih dahulu mati gara-gara perbuatan ibu…Kepada merekalah ibu harus minta maaf dan menyesali semua kesalahan yang telah Ibu perbuat kepada keluarga
Seorang pria paruh baya di temani seorang wanita keturunan Asia sedang duduk di bangku ruang jenguk tahanan polisi.Walau wajah nya nampak kaku, namun matanya berbinar cemas pandang ke arah pintu masuk tahanan.Seketika ia tertunduk, ketika dari arah pintu tahanan nampak seorang wanita tua yang sedang dikawal oleh seorang polisi wanita, sedang berjalan tertatih-tatih menuju ruang jenguk tahanan.Pria itu coba menahan amarahnya dengan mengepalkan kedua tangan dengan erat di bawah meja, ada rasa amarah, benci, dan juga rasa rindu di dalam lubuk hatinya melihat ke arah wanita tua itu yang sedang berjalan ke arahnya.Melihat ekspresi suaminya,Wanita di sebelahnya memeluk dari belakang sambil mengusap-usap punggung suaminya dan berbisik pelan.."Sayang..walau bagaimanapun dia adalah ibu yang melahirkanmu, lupakan kesalahannya yang di masa lalu... Lihatlah keadaannya yang sangat memprihatinkan saat ini, segera sambut iya sayang..dia adalah ibumu."Pria di sebelahnya itu melepaskan kepalan t
Sementara itu bagaimana nasibnya nenek farah..?Nampak seorang wanita tua yang duduk menyendiri di sudut ruang sel penjara,dia sengaja menjauh dari kumpulan para tahanan wanita lainnya yang sedang tiduran di lantai.Pandangan matanya yang tadinya tajam menikam.. saat ini hanya seperti awan hitam yang meredup.Suaranya yang tadinya lantang..saat ini tak sepatah katapun lagi terdengar dari mulutnya.Hari harinya saat ini bagai berada di neraka.Wajahnya yang biasa angkuh, saat ini hanya bisa tertunduk lesu merenungi semua kesalahannya selama ini.Bahkan matanya yang selama ini tidak pernah mengeluarkan air mata, saat ini hampir setiap detiknya menitikkan air m
Sementara itu Rian yang dari tadi mendengarkan cerita Mbok Darmi dari tempat persembunyiannya, dengan perlahan berjalan mendekati Melinda yang lagi menenangkan Mbok Darmi.Dalam hati Dia berpikir, inilah saatnya untuk berterus terang kepada Melinda bahwa dirinya adalah putra dari bapak Hadi Saputra itu.Namun ketika selangkah lagi dirinya mendekati Melinda, mendadak handphonenya berbunyi, dan ketika Rian memperhatikan nama kontak tersebut ternyata pak Hendra yang menghubunginya.Rian mengurungkan niatnya dekati Melinda,Dia segera berbalik arah untuk menerima panggilan dari Pak Hendra.Melinda menoleh ke arah Rian,ada sedikit keheranan terhadap suaminya yang tiba-tiba muncul namun berbalik pergi lagi.&
"Apa maksudnya dengan memasang badan? Apa semenjak ibu farah menikah dengan kakek saya ada kekerasan terhadap almarhum ayah dan tante saya waktu itu?"Melinda mengernyitkan keningnya, karena ada pertanyaan yang mengganjal di kepalanya saat ini.Sementara wajah Mbok Darmi terlihat muram saat itu, nampak jelas ada ekspresi kesal di wajah tuanya saat ini."Begitu Ibu Farah menjadi Nyonya di kediaman almarhum Tuan Arya Pratomo, rumah yang tadinya bentuk surga dunia berubah menjadi neraka rasanya saat itu.Kalau Nona muda pernah mendengar cerita ibu tiri, seperti itulah yang terjadi dan menimpa Tuan Teguh serta Nona Melisa yang masih berumur balita saat itu.
Mbok Darmi mengusap air matanya terlebih dahulu sebelum melanjutkan ceritanya, sambil melihat ke atas dia coba ingat-ingat kejadian sehari sesudah majikannya menikah dengan Ibu farah."Di hari-hari pertama mereka sesudah menikah, Tuan Arya tidak memperlakukan istimewa kepada ibu farah... Yang saya ketahui waktu itu mereka tidak tidur satu kamar.Sepertinya Tuan Arya, memang tidak mencintai dan tidak mau membawa Ibu farrah ke dalam kamar pribadi milik peninggalan beliau dan mendiang istrinya, kecuali saat terjadi kecelakaan waktu itu.Walau tinggal satu rumah, tapi mereka beda kamar tidur. Tuan arya tetap di kamar pribadinya yang bersebelahan dengan kamar putra dan putrinya di lantai 2 Mansion tersebut, sedangkan ibu farah menempati kamar di lantai pertama bersama putra
"Lalu apa yang terjadi setelah itu mbok?" Melinda jadi sangat penasaran."Kedua pengacara Ibu farah terus memberi tekanan kepada bapak Arya, agar bertanggung jawab atas perbuatannya kepada Ibu Farah.Mereka mengancam akan membawa kasus ini ke ranah hukum, jika Tuan Arya tidak segera menikahi Ibu Farah."Saya melihat tuan Arya saat itu sangat tertekan, beliau seperti makan buah simalakama. Di satu sisi dia masih sangat setia kepada almarhum istrinya dan berjanji tidak akan menikah lagi setelah beliau tiada, di sisi lain dia sudah terlanjur berbuat zinah kepada ibu farah dan harus bertanggung jawab.Akhirnya dengan berat hati, Tuan Arya bersedia menikahi Ibu Farah. Sepertinya beliau saat itu tidak ingin namanya dan pe
Riyan kembali ke ruang tamu dimana di di sana sedang berkumpul bapak-bapak pengacara, Pak Herman juga Pak Hasan .Mereka sedang mendiskusikan suatu hal yang sangat penting untuk persiapan pelantikan Melinda besok pagi.Sejenak Ryan menghampiri mereka,tapi karena merasa kehadirannya tidak terlalu penting di situ dia segera pamit ke dapur mencari istrinya Melinda.Sebelum langkah kakinya sampai dekat ruangan dapur, Ryan mendengar Mbok Darmi sedang bercerita tentang almarhum Bapak Arya Pratomo dan istrinya kepada Melinda.Ryan menghentikan langkahnya di sudut ruangan yang tidak terlihat oleh Mbok Darmi serta Melinda dan juga kedua pembantu Mbok Darmi di situ, karena kebetulan terhalang oleh sebuah lemari es.