Malam itu melin jadi gelisah memikirkan apa yang di perbuat Tante Lisa dan om boy di kamar Tante Lisa yang bersebelahan dengan kamar melin..melin berpikir kenapa Tante Lisa begitu gampang mengajak pria masuk ke kamarnya..padahal selama ini Tante Lisa sering menasehati melin agar selalu menjaga kehormatan wanita jangan di berikan ke seorang pria sebelum jelas statusnya sebagai suami kita..kata Tante melin saat itu.
Sambil memikirkan unek unek di kepalanya,melin membuka bunkussan yang ia beli dari butik sore tadi..walau di butik tadi sudah ia coba ingin rasanya lagi melin mencoba kemeja putihnya itu yang ia serasikan dengan rok span spanjang lututnya itu..karena di butik tadi melin buru buru mencobanya ditambah lagi waktu di butik melin merangkapnya dengan baju yang di pakainya karena takut kelamaan mencoba di sana..satu persatu melin menanggalkan pakaian yang ia kenakan saat itu..hingga yang tertinggal hanya pakaian dalam saja..lalu melihat kearah cermin yang ada di kamar itu..sebelum mengenakan kemeja putihnya..melin pandangi dua gunung aktip nya yang baru mulai tumbuh dan tanpa sadar menyentuhnya..saat itu melin merasa seperti terbang ke awan awan..jantungnya berdetak kencang seperti sdang mengejar sesuatu yang membuatnya melayang layang di awan..hal ini perna ia rasakan sewaktu di SMA dulu dimana waktu itu melin perna bersama kekasih pubernya di malam Minggu di sebuah taman..malam itu pacar SMA nya mulanya hanya ngajak ngobrol dan mulai berani pegang tangan..waktu itu melin merasa aliran darahnya begitu kencang..karena melin waktu itu hanya diam..pacarnya merasa dapat ijin untuk melakukan hal yang lainnya..lalu pacarnya memegang dagu melin dan dengan segera mengecup bibir melin..melin merasakan suatu kenikmatan yang blum perna ia rasakan dalam hidupnya..apalagi di tambah kedua tangan pacarnya itu menyelinap kedalam bajunya dan mencengkram dengan lembut kedua gunung aktipnya..melin serasa terbang ke awan waktu itu..namun melin langsung tersadar bahwa apa yang di lakukan nya itu tidak benar..dengan segera melin mendorong pacarnya itu lalu menamparnya dan lari pulang kerumahnya...
Melin tersenyum sendiri bila ingat kejadian masa SMA nya itu yang terus membayang di benaknya sampai saat ini..ia waktu itu hanya berpikir bahwa pacarnya itu seorang yg brengsek..karena melakukan hal itu kepadanya..dan semenjak kejadian itu melin selalu tegas menolak kalo ada teman prianya mengajaknya untuk duduk mojok berduaan di tempat yang sepi..itulah sebabnya di waktu kuliah melin tidak mau dekat dgn pria untuk pacarran kecuali hanya berteman.
Saat melin masi teringat dan terbuai dgn masa SMA nya itu..dan dalam keadaan hanya memakai celana dalam sambil kedua tangannya masi memegangi kedua gunung aktipnya..mendadak terdengar tertawa cekikikan Tante Lisa dan om boy di luar sana.
Melin dengan segera memakai handuk yang ada di kamar itu karena takut dilihat Tante Lisa dan om boy yang sebentar lagi lewat di depan pintu kamarnya yang sedikit terbuka..dan dengan segera melin merapatkan pintu kamarnya dan mengunci dari dalam.
Melin masi berdiri dibalik pintu kamarnya saat Tante Lisa dan om boy lewat didepan kamarnya..dengan jelas melin mendengar ucapan om boy yg memuji muji Tante Lisa karena sudah membuat om boy puas malam itu..sementara terdengar pula Tante Lisa tertawa manja sambil memuji omboy pula lalu mengantar om boy sampai ke parkiran mobil di depan rumah..
Malam itu melin benar benar pusing memikirkan apa saja yang telah Tante Lisa dan om boy perbuat..dalam hati melin berpikir kenapa Tante Lisa mau melayani om boy yang lakilaki playboy itu..dasar lelaki brengsek yang hanya memampaatkan situasi dan kelemahan seorang wanita..itulah yang ada di benak melin saat itu.
Di pagi yang cerah waktu menunjukkan jam 06.00...melin tersentak bangun dari tidurnya.. malam tadi walau matanya susah untuk di pijingkan karena terlalu banyaknya yang ia pikirkan..namun akhirnya melin bisa tertidur dengan pulas. Dengan tergesa gesa melin menuju kamar mandi keluarga yang letaknya agak di pojok belakang rumah Tante Lisa..waktu melewati dapur melin melihat Tante Lisa lagi sibuk menyiapkan sarapan untuk mereka. Terlihat Tante Lisa nampak segar pagi itu dengan rambut yang agak basah terurai..melin tidak berani menyapa dan segera bergegas ke kamar mandi..namun Tante Lisa yang melihat melin terburu buru menegurnya dengan lembut"..tidak perlu tergesa gesa melin..ntar kepleset"..santai aja kekamar mandinya..emang kamu mau kemana sayang"..tanya Tante Lisa..melin yang blum sempat kasi tau tantenya malam tadi bahwasanya ia memulai kerja hari ini berhenti dengan segera dan menghampiri tantenya itu lalu berkata"..maap Tante malam tadi blum sempat kasi
Pagi itu dengan tekad yang kuat melin berangkat ke kantor tempat ia memulai karirnya..dengan menyewa ojek online melin menuju ke kantornya yang agak jauh dari tempat tinggalnya saat ini..ada sedikit rasa was was di hati melin mengingat apa apa yg diterangkan Tante Lisa soal resiko menjadi seorang sekretaris pribadi bos di perusahaan..Sesampai di kantor..melin menyapa seorang bapak yang berseragam securiti yang sedang duduk di pos penjagaan."pagi pak'..bapak securiti mengangguk lalu menjawab "pagi juga bu ada yang bisa saya bantu"..bapak securiti menatap melin dengan pandangan kagum dan setelah itu memperhatikan melin mulai dari kaki sampai ujung rambut..Melihat pandangan itu melin merasa risi..dan dengan segera berucap.."saya pegawai baru di sini pak,apa boleh tunjukkan saya dimana ruangan kepala stap kepegawaian di kantor ini pak.."sambil melin melempar senyum..lalu bapak securiti mengangguk, "oo pegawai baru rupanya..mari Bu saya antar ibu ke sana
Masi ada rasa was was menyelimutti perasaan melin saat langka kakinya yang mengiringi langka Bu Novi berhenti di sebuah pintu yang tertulis ruangan Dirut..ibu Novi dengan segera mengetok pintu dengan suara yang tidak begitu keras..dan tak lama pintu di buka dari dalam oleh seorang pemuda yg memakai setelan dinas seorang supir..lalu pemuda itu mempersilakan bunovi dan melin untuk segera masuk..karna bos sudah menunggu..Melin memperhatikan pemuda itu dengan seksama dan merasa perna bertemu dengan pemuda itu..sebaliknya pemuda itu juga sempat ternganga melihat gadis cantik yang bersama ibu Novi ternyata wanita yang menabraknya swaktu berada di butik kemarin sore..namun karna saat ini mereka sedang berada di ruang Dirut,pemuda itu tidak berkata apa apa dan hanya mengedipkan mata ke melin sambil tersenyum..melin yang melihat itu menjadi penasaran tentang pemuda itu kenapa ada disini..iapun membalas tersenyum sambil mereka berjalan masuk.. Sesampai di d
Sebagai sekretaris pribadi yang baru.. belum banyak yang melin ketahui tentang pekerjaannya..untung aja ada Rian ajudan sekaligus merangkap supir pribadi pak Hendra yang selalu membantu dan memberi arahan arahan ke padanya apa saja yang harusnya melin kerjakan..kerja sama mereka berdua semangkin hari semangkin kompak dan karna selalu dekat dan selalu bersama dalam membantu kerja bos mereka..melin dan Rian sama sama timbul rasa suka di hati mereka..dan pada suatu hari Rian beranikan diri mengungkapkan perasaannya ke pada melin "Mel..aku mau bilang sesutu ke kamu.." Rian pegang tangan dan sambil menatap wajah melin..melin yang juga ada rasa suka ke Rian,menunduk dan merasa berbunga bunga hatinya ketika Rian memegang tangannya dengan messra..sambil berucap lembut"kamu mau bilang apa.."Rian masi pegang jari jemari melin yang halus sambil terus pandangi wajah melin..lalu beranikan diri berkata'"mel..aku suka dan sayang ke padamu..maukah kamu jadi pacarku..?." Me
Sore yang indah bagi Melinda terasa singkat begitu roda kendaraan yang membawanya telah sampai di halaman rumahnya.. Rian dengan semangat dan senyumnya yang penuh cinta segera turun dan membukakan pintu untuk kekasih yang ada di sampingnya itu..melin merasa berbunga bunga hatinya karena merasa di perlakukan istimewa oleh Rian yang sekarang sudah jadi kekasihnya..masi terbayang di mata melin kejadian barusan saat Rian mengajaknya makan malam berdua di sebuah restoran untuk pertama kalinya. Tidak banyak yang terucap soreh itu..sepanjang di perjalanan menuju restoran Rian pegangi jari jemari melin sambil menyetir mobil bosnya itu..begitu juga sesudah sampainya mereka di resto.. Rian kembali pegangi jari jemari melin yang halus itu dengan mesra seakan akan mengisyaratkan bahwasanya melin miliknya..sama halnya dengan melin saat itu..hatinya merasa berbunga bunga saat Rian memegangi jari jemarinya..saat itu melin merasa seperti memiliki tempat untuk menyandarkan perasaan cin
Sore menjelang malam itu mendadak langit mendung..dan tak lama kemudian gerimis pun mulai turun..melin yang tidak begitu memperhatikan pandangan om boy yang penuh birahi kepadanya terus melangkahkan kaki mendekati pintu rumah Tante Lisa..lalu mengeluarkan kunci serapnya dari dalam tas yang ia sandang di bahunya dan dengan segera masuk ke dalam rumah dan sengaja tidak mengunci dari dalam..Om boy yang semenjak tadi matanya penuh birahi melihat dan memperhatikan tubuh melin dari belakang ..mendadak timbul niat kotor terhadap keponakan kekasihnya itu.Diam diam om boy mengikuti melin dari belakang dengan menjaga jarak sambil matanya melihat kanan dan kiri karna takut nanti mendadak muncul Tante Lisa memergoki aksinya ini..Pelan pelan omboy masuk kerumah yang tidak di kunci dari dalam oleh melin yang mungkin tidak menaruh rasa curiga ke om boy kekasih tantenya itu.Omboy melihat melin sudah masuk ke kamarnya dan lagi lagi tidak menguncinya dari
Perlahan hujan mulai meereda,langit yang tadinya berawan hitam berangsur angsur mulai terlihat cerah..Malam Minggu itu terasa malam kelabu bagi hidup Melinda yang hampir saja ternoda kehormattannya..masi mengalir air mata melin sambil terisak menahan tangis trauma atas kejadian yang menimpanya barussan..,dengan ucapan lembut sambil membelai rambut melin yang masi acak acakan Tante Lisa mencoba menenangkan keponakannya itu.Tante Lisa merasa bersalah karena soreh itu dirinya tidak berada dirumah karena di ajak teman sosialita nya pergi ke mall untuk shopping..dia sangat terkejut sesampainya di rumah menyaksikan om boy yang tidak lain adalah kekasih hatinya hampir saja memperkosa Melinda keponakannya..untung saja dirinya sampai dirumah di saat detik detik perbuatan biadab omboy hampir menodai kesucian orang yang ia sayangi seperti anaknya sendiri..Mereka benar benar shock dengan kejadian ini..melin merasa om boy seperti pamannya sendiri karena
Dering alarm nyaring berbunyi ketika hari sudah menunjukkan pukul 07 00 pagi,agak tersentak Melinda menatap kearah jam alarm yang terletak di atas meja yang tak jauh dari tempat tidurnya,karena biasanya jam segitu dirinya sudah berangkat kerja .buru buru ia bangkit dari tempat tidurnya,namun mendadak terdengar suara lembut dari seorang pria"eaat Ndak usah terburu buru sayang,..ayo kita tidur lagi..hari ini kan kita masi cuti bulan madu..".ucapan pria yang tak lain suaminya itu menyadarkan nya bahwa dirinya dan Rian malam tadi baru saja meresmikan hubungan mereka menjadi pasangan suami istri.Melin merasakan 2 tangan yang kekar sedang melingkar di pinggangnya..dan tubuhnya sedang di peluk dari belakang..ia lalu memutar posisi badannya untuk berhadapan dengan Rian yang rupanya masi terpijing matanya namun bibirnya berucap seperti orang yang sedang mengigau..Melinda memperhatikan raut wajah suaminya yang begitu tampan dari jarak yang begitu dekat .lalu ia berucap"H