Share

Bab3

Auteur: Edi
last update Dernière mise à jour: 2021-08-10 18:12:08

Malam itu melin jadi gelisah memikirkan apa yang di perbuat Tante Lisa dan om boy di kamar Tante Lisa yang bersebelahan dengan kamar melin..melin berpikir kenapa Tante Lisa begitu gampang mengajak pria masuk ke kamarnya..padahal selama ini Tante Lisa sering menasehati melin agar selalu menjaga kehormatan wanita jangan di berikan ke seorang pria sebelum jelas statusnya sebagai suami kita..kata Tante melin saat itu.

  Sambil memikirkan unek unek di kepalanya,melin membuka bunkussan yang ia beli dari butik sore tadi..walau di butik tadi sudah ia coba ingin rasanya lagi melin mencoba kemeja putihnya itu yang ia serasikan dengan rok span spanjang lututnya itu..karena di butik tadi melin buru buru mencobanya ditambah lagi waktu di butik melin merangkapnya dengan baju yang di pakainya karena takut kelamaan mencoba di sana..satu persatu melin menanggalkan pakaian yang ia kenakan saat itu..hingga yang tertinggal hanya pakaian dalam saja..lalu melihat kearah cermin yang ada di kamar itu..sebelum mengenakan kemeja putihnya..melin pandangi dua gunung aktip nya yang baru mulai tumbuh dan tanpa sadar menyentuhnya..saat itu melin merasa seperti terbang ke awan awan..jantungnya berdetak kencang seperti sdang mengejar sesuatu yang membuatnya melayang layang di awan..hal ini perna ia rasakan sewaktu di SMA dulu dimana waktu itu melin perna bersama kekasih pubernya di malam Minggu di sebuah taman..malam itu pacar SMA nya mulanya hanya ngajak ngobrol dan mulai berani pegang tangan..waktu itu melin merasa aliran darahnya begitu kencang..karena melin waktu itu hanya diam..pacarnya merasa dapat ijin untuk melakukan hal yang lainnya..lalu pacarnya memegang dagu melin dan dengan segera mengecup bibir melin..melin merasakan suatu kenikmatan yang blum perna ia rasakan dalam hidupnya..apalagi di tambah kedua tangan pacarnya itu menyelinap kedalam bajunya dan mencengkram dengan lembut kedua gunung aktipnya..melin serasa terbang ke awan waktu itu..namun melin langsung tersadar bahwa apa yang di lakukan nya itu tidak benar..dengan segera melin mendorong pacarnya itu lalu menamparnya dan lari pulang kerumahnya...

  Melin tersenyum sendiri bila ingat kejadian masa SMA nya itu yang terus membayang di benaknya sampai saat ini..ia waktu itu hanya berpikir bahwa pacarnya itu seorang yg brengsek..karena melakukan hal itu kepadanya..dan semenjak kejadian itu melin selalu tegas menolak kalo ada teman prianya mengajaknya untuk duduk mojok berduaan di tempat yang sepi..itulah sebabnya di waktu kuliah melin tidak mau dekat dgn pria untuk pacarran kecuali hanya berteman.

  Saat melin masi teringat dan terbuai dgn masa SMA nya itu..dan dalam keadaan hanya memakai celana dalam sambil kedua tangannya masi memegangi kedua gunung aktipnya..mendadak terdengar tertawa cekikikan Tante Lisa dan om boy di luar sana.

Melin dengan segera memakai  handuk yang ada di kamar itu karena takut dilihat Tante Lisa dan om boy yang sebentar lagi lewat di depan pintu kamarnya yang sedikit terbuka..dan dengan segera melin merapatkan pintu kamarnya dan mengunci dari dalam.

Melin masi berdiri dibalik pintu kamarnya saat Tante Lisa dan om boy lewat didepan kamarnya..dengan jelas melin mendengar ucapan om boy yg memuji muji Tante Lisa karena sudah membuat om boy puas malam itu..sementara terdengar pula Tante Lisa tertawa manja sambil memuji omboy pula lalu mengantar om boy sampai ke parkiran mobil di depan rumah..

 Malam itu melin benar benar pusing memikirkan apa saja yang telah Tante Lisa dan om boy perbuat..dalam hati melin berpikir kenapa Tante Lisa mau melayani om boy yang  lakilaki playboy itu..dasar lelaki brengsek yang hanya memampaatkan situasi dan kelemahan seorang wanita..itulah yang ada di benak melin saat itu.

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Melinda   Bab66

    Setelah Hadi Saputra putera ibu farah meninggalkan rumah tahanan polisi,ibu farah kembali masuk ke dalam sel tahanan.Dengan tertatih tatih ia berjalan di kawalan seorang polisi wanita kembali ke sel tahanannya.Sesampainya di kamar tamu, ibu farah kembali di pojok ruangan sengaja menyendiri, sepertinya ia terbawa pikirannya saat ini mengingat pertemuannya kembali dengan putra satu-satunya tadi barusan.Dalam hati ada rasa,bahagia dan juga penyesalan atas semua perbuatan yang telah dilakukannya terhadap hal tersebut.Di ruang tahanan yang sempit itu,selain ibu farah ada tiga wanita lain di situ, mereka selalu bicara bisik-bisik membicarakan ibu farah yang sedang duduk menyendiri.Semenjak ibu farah ada bersama mereka dalam satu sel tahanan itu, wanita tua ini tidak mau diajak bicara sama sekali oleh mereka.. setiap kali mereka bertanya kepada ibu farah hanya diam dan setelah itu dia memandang ke arah yang berlawanan, lalu menangis terisak.Ketiga wanita ini sepertinya sudah merencanak

  • Melinda   Bab65

    "Maafkan ibu nak, Ibu sudah banyak salah kepadamu.. terutama mendiang istrimu, karena ibu dirimu juga jadi terpisah dengan putra kesayanganmu.. Ibu tidak pantas disebut seorang ibu lagi. Karena Ibu adalah seorang yang jahat sekali".Ucap lirih Ibu farah kepada putranya yang saat ini berada di pelukannya.. iya menangis sambil terus mengucurkan air mata di pipinya."Ibu sudah ku maafkan, yang penting saat ini Ibu sudah menyadari apa kesalahan ibu di masa yang lalu."pria yang berada dalam pelukan Ibu farah melepaskan pelukannya pelan-pelan sambil tangannya meraih tangan ibunya untuk diciumnya."Perlu Ibu sadari, yang terpisah dari keluarganya bukan hanya aku.Di luar sana ada satu keluarga yang dari kecil mereka terpisah dengan orang tuanya, bahkan sesudah mereka menikah dan berkeluarga mereka pun tidak bisa mengurus anaknya lagi karena terlebih dahulu mati gara-gara perbuatan ibu…Kepada merekalah ibu harus minta maaf dan menyesali semua kesalahan yang telah Ibu perbuat kepada keluarga

  • Melinda   Bab64

    Seorang pria paruh baya di temani seorang wanita keturunan Asia sedang duduk di bangku ruang jenguk tahanan polisi.Walau wajah nya nampak kaku, namun matanya berbinar cemas pandang ke arah pintu masuk tahanan.Seketika ia tertunduk, ketika dari arah pintu tahanan nampak seorang wanita tua yang sedang dikawal oleh seorang polisi wanita, sedang berjalan tertatih-tatih menuju ruang jenguk tahanan.Pria itu coba menahan amarahnya dengan mengepalkan kedua tangan dengan erat di bawah meja, ada rasa amarah, benci, dan juga rasa rindu di dalam lubuk hatinya melihat ke arah wanita tua itu yang sedang berjalan ke arahnya.Melihat ekspresi suaminya,Wanita di sebelahnya memeluk dari belakang sambil mengusap-usap punggung suaminya dan berbisik pelan.."Sayang..walau bagaimanapun dia adalah ibu yang melahirkanmu, lupakan kesalahannya yang di masa lalu... Lihatlah keadaannya yang sangat memprihatinkan saat ini, segera sambut iya sayang..dia adalah ibumu."Pria di sebelahnya itu melepaskan kepalan t

  • Melinda   Bab 63

    Sementara itu bagaimana nasibnya nenek farah..?Nampak seorang wanita tua yang duduk menyendiri di sudut ruang sel penjara,dia sengaja menjauh dari kumpulan para tahanan wanita lainnya yang sedang tiduran di lantai.Pandangan matanya yang tadinya tajam menikam.. saat ini hanya seperti awan hitam yang meredup.Suaranya yang tadinya lantang..saat ini tak sepatah katapun lagi terdengar dari mulutnya.Hari harinya saat ini bagai berada di neraka.Wajahnya yang biasa angkuh, saat ini hanya bisa tertunduk lesu merenungi semua kesalahannya selama ini.Bahkan matanya yang selama ini tidak pernah mengeluarkan air mata, saat ini hampir setiap detiknya menitikkan air m

  • Melinda   Bab 62

    Sementara itu Rian yang dari tadi mendengarkan cerita Mbok Darmi dari tempat persembunyiannya, dengan perlahan berjalan mendekati Melinda yang lagi menenangkan Mbok Darmi.Dalam hati Dia berpikir, inilah saatnya untuk berterus terang kepada Melinda bahwa dirinya adalah putra dari bapak Hadi Saputra itu.Namun ketika selangkah lagi dirinya mendekati Melinda, mendadak handphonenya berbunyi, dan ketika Rian memperhatikan nama kontak tersebut ternyata pak Hendra yang menghubunginya.Rian mengurungkan niatnya dekati Melinda,Dia segera berbalik arah untuk menerima panggilan dari Pak Hendra.Melinda menoleh ke arah Rian,ada sedikit keheranan terhadap suaminya yang tiba-tiba muncul namun berbalik pergi lagi.&

  • Melinda   Bab 61

    "Apa maksudnya dengan memasang badan? Apa semenjak ibu farah menikah dengan kakek saya ada kekerasan terhadap almarhum ayah dan tante saya waktu itu?"Melinda mengernyitkan keningnya, karena ada pertanyaan yang mengganjal di kepalanya saat ini.Sementara wajah Mbok Darmi terlihat muram saat itu, nampak jelas ada ekspresi kesal di wajah tuanya saat ini."Begitu Ibu Farah menjadi Nyonya di kediaman almarhum Tuan Arya Pratomo, rumah yang tadinya bentuk surga dunia berubah menjadi neraka rasanya saat itu.Kalau Nona muda pernah mendengar cerita ibu tiri, seperti itulah yang terjadi dan menimpa Tuan Teguh serta Nona Melisa yang masih berumur balita saat itu.

  • Melinda   Bab 60

    Mbok Darmi mengusap air matanya terlebih dahulu sebelum melanjutkan ceritanya, sambil melihat ke atas dia coba ingat-ingat kejadian sehari sesudah majikannya menikah dengan Ibu farah."Di hari-hari pertama mereka sesudah menikah, Tuan Arya tidak memperlakukan istimewa kepada ibu farah... Yang saya ketahui waktu itu mereka tidak tidur satu kamar.Sepertinya Tuan Arya, memang tidak mencintai dan tidak mau membawa Ibu farrah ke dalam kamar pribadi milik peninggalan beliau dan mendiang istrinya, kecuali saat terjadi kecelakaan waktu itu.Walau tinggal satu rumah, tapi mereka beda kamar tidur. Tuan arya tetap di kamar pribadinya yang bersebelahan dengan kamar putra dan putrinya di lantai 2 Mansion tersebut, sedangkan ibu farah menempati kamar di lantai pertama bersama putra

  • Melinda   Bab 59

    "Lalu apa yang terjadi setelah itu mbok?" Melinda jadi sangat penasaran."Kedua pengacara Ibu farah terus memberi tekanan kepada bapak Arya, agar bertanggung jawab atas perbuatannya kepada Ibu Farah.Mereka mengancam akan membawa kasus ini ke ranah hukum, jika Tuan Arya tidak segera menikahi Ibu Farah."Saya melihat tuan Arya saat itu sangat tertekan, beliau seperti makan buah simalakama. Di satu sisi dia masih sangat setia kepada almarhum istrinya dan berjanji tidak akan menikah lagi setelah beliau tiada, di sisi lain dia sudah terlanjur berbuat zinah kepada ibu farah dan harus bertanggung jawab.Akhirnya dengan berat hati, Tuan Arya bersedia menikahi Ibu Farah. Sepertinya beliau saat itu tidak ingin namanya dan pe

  • Melinda   Bab 58

    Riyan kembali ke ruang tamu dimana di di sana sedang berkumpul bapak-bapak pengacara, Pak Herman juga Pak Hasan .Mereka sedang mendiskusikan suatu hal yang sangat penting untuk persiapan pelantikan Melinda besok pagi.Sejenak Ryan menghampiri mereka,tapi karena merasa kehadirannya tidak terlalu penting di situ dia segera pamit ke dapur mencari istrinya Melinda.Sebelum langkah kakinya sampai dekat ruangan dapur, Ryan mendengar Mbok Darmi sedang bercerita tentang almarhum Bapak Arya Pratomo dan istrinya kepada Melinda.Ryan menghentikan langkahnya di sudut ruangan yang tidak terlihat oleh Mbok Darmi serta Melinda dan juga kedua pembantu Mbok Darmi di situ, karena kebetulan terhalang oleh sebuah lemari es.

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status