Home / Urban / Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua / Bab 139: Jadi Bujangan Paling Diidamkan

Share

Bab 139: Jadi Bujangan Paling Diidamkan

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2025-10-11 08:12:03

Dan 3,5 bulan kemudian, wajah tampan macho Armani terpampang jelas di bilboard iklan perumahan menengah atas PT Property Argomas, juga iklan di layar kaca.

Wajahnya yang macho berkharisma mirip bintang iklan sebuah rokok kretek yang terkenal dengan gaya laki-laki gagah, memang jadi magnet buat siapa saja untuk meliriknya.

Tak pernah Armani sangka-sangka, sejak hari itu, dia jadi bujangan paling di lirik seluruh pegawai wanita di PT Property Argomas.

Tapi, Armani tidak jumawa, sikapnya tetap bersahaja, mudah akrab dengan siapa saja dan tidak pernah menjaga jarak dan pastinya selalu merendah, padahal dia kini sudah jadi ‘selebgram’terkenal.

Media sosialnya yang awalnya hanya memilii views ratusan orang, kini mendadak naik luar biasa, di angka lebih 1 juta vews dalam waktu hanya 1 minggu.

Ini malah jadi iklan gratis perumahan mewah ini, yang kini mulai nangguk untung, makin banyak yang membeli perumahan mewah tersebut.

Walaupun gosip panas mulai mendera dirinya juga, kenapa sampai kini A
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 1
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 139: Jadi Bujangan Paling Diidamkan

    Dan 3,5 bulan kemudian, wajah tampan macho Armani terpampang jelas di bilboard iklan perumahan menengah atas PT Property Argomas, juga iklan di layar kaca.Wajahnya yang macho berkharisma mirip bintang iklan sebuah rokok kretek yang terkenal dengan gaya laki-laki gagah, memang jadi magnet buat siapa saja untuk meliriknya.Tak pernah Armani sangka-sangka, sejak hari itu, dia jadi bujangan paling di lirik seluruh pegawai wanita di PT Property Argomas.Tapi, Armani tidak jumawa, sikapnya tetap bersahaja, mudah akrab dengan siapa saja dan tidak pernah menjaga jarak dan pastinya selalu merendah, padahal dia kini sudah jadi ‘selebgram’terkenal.Media sosialnya yang awalnya hanya memilii views ratusan orang, kini mendadak naik luar biasa, di angka lebih 1 juta vews dalam waktu hanya 1 minggu.Ini malah jadi iklan gratis perumahan mewah ini, yang kini mulai nangguk untung, makin banyak yang membeli perumahan mewah tersebut.Walaupun gosip panas mulai mendera dirinya juga, kenapa sampai kini A

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 138: Armani Jadi Model Iklan

    Raymond mendengarkan laporan Loli soal pertolongan yang pernah Armani berikan pada Rahma beberapa waktu yang lalu.“Pemuda yang rendah hati, tak mau mengaku dan cari muka. Tapi aku penasaran, siapa komplotan itu? Apakah kelompoknya Sanusi Cs?” Raymond kini menatap Loli.Loli hanya angkat bahu dan ngaku tak sampai ke sana pemikiran, tapi Loli juga bilang, Armani sebut, masih ingat wajah pengemudi yang ingin lindas tubuh Rahma.“Hmm…siapapun pelakunya, kelak aku tidak akan tinggal diam, mereka akan dapat balasan setimpal. Nanti Armani aku ajak ke Polres dan kenali wajah si Sanusi Cs,” dengus Raymond menahan kemarahannya, setelah Loli keluar dari ruangannya.Raymond mesti bersabar terus menunggu ke sembuhan istrinya, sampai akhirnya Tante Melly dan Ongky pulang lagi ke Australia, kondisi Rahma hanya alami kesembuhan sampai 45 persen saja.Masih butuh waktu lama agar ingatan Rahma kembali 100 persen.Mau tak mau, hubungannya dengan AKP Yulia jalan terus, untuk tuntaskan libidonya, juga se

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 137: Rahma Ingat Pernah di Tolong Armani

    Armani langsung berdiri tegap dan menyingkir dari kursi kerjanya, saat rombongan Raymond, Rahma, Tante Melly dan Dirut Loli masuk ke ruangan kerjanya ini.Raymond masih terfokus pada Rahma, termasuk Armani yang menatap tajam wajah cantik istri si CEO ini.Dengan bajunya yang mirip saat masih menjadi pegawai di sini, penampilan Rahma sangat rapi dan elegan, tubuhnya juga tetap denok dengan polesan make up tipisnya, Rahma seolah masih belum punya anak saja, tetap cantik dan mempesona.Tante Melly terlihat berbisik ke Loli dan bertanya siap sosok pemuda sederhana macho tinggi kokoh yang dikit mirip Raymond ini.Loli pun ceritakan secara singkat saja, karena Loli memang tak tahu jati diri Armani secara komplet, tahunya pemuda ini adalah anak buahnya di kantor dan kinerjanya jempolan dan jujur.Rahma terlihat kitari bekas ruangan kerjanya yang luasnya 4X6 meteran ini. Saat berdiri di dekat Armani dia berhenti.“Kamu siapa…rasa-rasa kenal, tapi di mana yaa?” ceplos Rahma, hingga bikin kaget

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 136: Kaget Bertemu Wanita yang Pernah di Tolong

    Nasib baik Armani benar-benar berpihak padanya, 6 bulan kemudian, atau di bulan ke 8 dia kerja di PT Property Argomas, secara tiba-tiba dia di panggil Loli dan dianugerahi jabatan mentereng, yakni jadi manajer keuangan di perusahaan ini.Sebuah jabatan yang tak pernah sekalipun Armani mimpikan, di terima kerja saja sudah sangat di syukurinya.Sampai di sini, Loli belum ngeh dengan Armani yang masih berpakaian sederhana, yang menonjol pastilah tubuhnya yang mulai gemukan, sebab selama 8 bulanan ini Armani makan dan tidur teratur.“Armani, cobalah beli pakaian yang lebih bagusan, pangkat kamu manajer keuangan kini, dan sesekali kamu kelak akan ikut aku rapat dengan petinggi-petinggi perusahaan, jangan berpakaian seadanya yaa,” tegur Loli senyum kecil."B-baik bu Dirut!" sahut Arman gagap.Setelah duduk di ruangannya yang baru, barulah Armani bercermin dan malu hati, memang penampilannnya agak kucel.“Benar juga kata bu Dirut, aku jangan malu-maluin beliau, masa ikut rapat dengan petinggi

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 135: Akhirnya Diterima Kerja

    Dengan langkah gontai, dia-pun cari warteg, untuk ngisi perut, masih untung sisa honornya menjadi pelatih beladiri masih ada 100 ribuan, sebab 500 ribunya dia berikan ke ibu angkatnya.Sewa kos kecil ukuran 3X4 meteran yang 500 ribu sebulan dulu juga sudah dia bayar hingga 3 bulan, sehingga satu bulan lalu dia terpaksa kerja serabutan, agar dapat duit.“Semoga di tempat lain di terima, mau gimana lagi,” batinnya, sambil makan dengan menu hanya ayam goreng saja dan ia minta nasinya di banyakin.Armani memang aslinya berotak encer, sejak SMP, SMU hingga kuliah, dia selalu nomor 1 dan tak heran kalau dapat beasiswa dan lulusnya cumlaude.Ia tahu diri, sebatang kara sejak kecil dan harus kerja keras untuk hidupi diri sendiri, di Jakarta beruntung dia ditampung Bik Omas, yang sempat dia tolong dari kecopetan.Sejak saat itulah dia tinggal dengan Bik Omas dan membantu ibu angkatnya ini, juga ada adik angkat laki-laki, yang kini masih duduk di SD. Ibu angatnya ini kerja sehari-hari menjadi pe

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 134: Dekat dengan Gracia

    “Boleh aku tanya nggak Abang, eh sensei?” Gracia menatap wajah macho pelatih beladirinya, biarpun sederhana, tapi di mata Gracia sang pelatih ini justru makin menarik.“Boleh, mau tanya opo sing ayu?” canda Armani, hingga Gracia tertawa, inilah kelebihan Armani, sehingga sangat di sukai anak didiknya, yakni senang bercanda.“Sensei ini aslinya darimana sih?” ceplos Gracia.“Aku…dari Kalimantan Gracia, tepatnya di Banjarmasin, kenapa emanknya?” tanya Armani balik bertanya.“Ah masa sih, wajah sensei kayak bukan mirip dari daerah itu, wajah sensei ada Arab-arabnya gitu, kulit sensei juga putih, kan kalimantan itu panas, masa putih – putih sihh, aneh dehhh?”Armani kembali tertawa, entah kenapa dekat dengan Gracia, dia serasa bicara dengan adik sendiri, apalagi Armani ini anak tunggal dari mendiang ayah dan ibunya.“Entah Gracia, kata mendiang ibuku, mendiang ayahku memang turunan Arab, sayangnya aku nggak pernah bertemu beliau, ibuku juga wafat saat aku masih kecil, jadi Abang tinggal di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status