Home / Urban / Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua / Bab 17: Laki-laki Diam Tapi…?

Share

Bab 17: Laki-laki Diam Tapi…?

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2025-08-30 07:04:44
Raymond tetap bersikap biasa pada Rahma, tak pernah sekalipun dia menyinggung soal cap merah di dada dan belakang leher istrinya ini.

Dan pastinya pada Indri juga Tante Melly. Namun setiap kali bentrok mata, terutama dengan Indri, wanita denok ini seakan menahan senyum di bibirnya.

Raymond benar-benar hilang 'kejantanannya' di depan bini-nya. Dia jadi lelaki letoy, karena terlalu cinta dengan Rahma.

Kebiasaan Rahma kembali kumat, walaupun Raymond sudah beri isyarat ingin bercinta lagi, tapi istrinya ini pura-pura tak paham.

Seninnya pagi-pagi udah siap ngantor dan setelah makan pagi berdua, Rahma malah duluan pergi ke kantor.

“Ray…ini mobil kamu atau punya siapa?” rupanya Rahma baru nyadar, ada mobil lain di sisi mobil miliknya.

“Ini bonus dari kantor sayang!” lalu dengan apa adanya Raymond kisahkan soal ‘pretasinya’ di kantor.

“Hmm…baguslah, ya udah mulai kini kamu naik tu mobil, ngapain pakai motor terus. Bonus uang itu simpan saja buat kamu, kan kamu juga perlu tuh, eh pakaianku ant
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 4
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 133: Pemuda yang Menolong Rahma

    Kita dikit bergeser dengan salah satu tokoh lain yang ada hubungannya dengan Raymond dan Rahma kelak.Pria muda sederhana bertubuh tinggi dan kokoh, berwajah tampan macho. Dia juga tak lama lulus kuliah dan usianya masih muda, baru jalan 23 tahunan.Namun di balik tubuh tingginya ini, pemuda tampan ini jangan di anggap remeh, dia penyandang DAN 4 beladiri.Dia baru saja menolong seorang wanita cantik dari seorang pria jahat yang ingin melindasnya.Saat itu dia baru saja memasukan lamaran kerja ke perusahaan PT Property Argomas saat pulang jalan kaki, di sebuah jalan yang agak ramai, dia kaget melihat ada seorang wanita yang di dorong paksa keluar dari sebuah mobil, lantas mobil ini terlihat mundur.“Hei bodoh, apa yang kau lakukan,” bentaknya dan dia tak peduli dengan pandangan orang lain yang bingung apa yang terjadi.Dia lalu berlari kencang dan tepat saat mobil itu hampir sampai. Pemuda ini berhasil menolong wanita malang ini dan keduanya bergulingan di sisi jalan.Sopir mobil ini

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 132: Gara-gara Ongky, Rahma Mulai Ingat

    Gracia dan Mamon langsung sibuk bercanda ria dengan baby Ongky, kehadiran Ongky bikin rumah besar dan mewah ini jadi ramai. Walaupun Gracia dan Mamon awalnya saling pandang, karena wajah Ongky mirip keponakannya ini.Tapi seulas senyum misterius tersungging di bibir Gracia.“Nggak salah lagi, ini keponakanku, ehh Abang mah emank nakal,” batinnya tertawa sendiri, sambil kecup pipi Ongky yang gembul ini.Gracia memang gadis cilik turunan Raymond, hebat banget simpan rahasia dan tak bakal keluar dari bibirnya, apapun rahasia itu.Tante Melly sebaliknya, dia langsung mulai ajak Rahma ngobrol ringan, kalau sepintas Rahma tidak hilang ingatan, dia nyambung saja di ajak bicara.Tapi kalau di bawa ingat masalalu, Rahma langsung bilang lupa.“Tapi si Abang yang temani aku tidur baik banget Mami, mirip dengan suamiku dulu,” ceplos Rahma.“Hmm…kalau dia benaran suamimu, kamu ingat donk berarti Rahma?” pancing Tante Melly, sambil rapikan riasan wajah Rahma, yang sejak dulu dia anggap anak sendiri

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 131: Mobil Bergoyang di Jalan Tol

    Senyum manis Tante Melly yang dorong kereta bayi terlihat dari gate kedatangan luar negeri. Si bayi menggemaskan yang mirip wajah Mamon terlihat masih nyenyak bobo.Untungnya kulit Ongky Alexander mirip bule, putih bersih, sehingga Indri saja sampai kini tak curiga, adiknya ini hasil kerjasama Tante Melly dengan Raymond, bukan darah daging Peter Dusman.Indri memang sudah tahu maminya punya anak lagi, karena dia baru 3 bulan yang lalu pulang dari Australia, jenguk ibu dan ayah tirinya tersebut."Kulitnya bule, wajahnya...kenapa mirip si Mamon yaa?" batin Indri saat itu keheranan, tapi sungkan bertanya pada ibunya.Walaupun sudah berusia 45 tahunan, pesona Tante Melly di mata siapa saja, apalagi Raymond tetap kuat, banyak pria di bandara yang ngelirik wajah jelitanya, walaupun tahu saat ini lagi dorong kereta bayi.Apalagi saat Tante Melly lempar senyum manisnya, amboooiiii manisnya!Sampai ada pria setengah baya yang kena cubit istrinya, gara-gara menatap ajah Tante Melly lama pakai bi

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 130: Minta Tolong Tante Melly

    Rahma langsung dorong tubuh Raymond dan pelatuk yang sudah siap masuk pun otomatis gagal, padahal tadi sudah menyentuh bibir labira basah milik istrinya ini.Sadarlah Raymond, istrinya ini belum 100 persen normal, walaupun mereka tidur di ranjang dan kamar yang sama.Raymond perlahan rapikan lagi gaun tidur Rahma, perlakuan lembutnya ini membuat Rahma terdiam dan membiarkan saja, seolah inilah yang dia rindukan pada suaminya saat ini, yakni kelembutan, jangan main paksa.“Kalau kamu pingin istirahat, tidur saja lagi yaa, aku mau ke kantor dulu, aku usahakan pulang cepat, tak sampai malam,” kata Raymond berdiri lagi dan rapikan pakaiannya.Tiba-tiba Rahma bangkit dari ranjangnya dan malah rapikan dasi Raymond, sifat yang dulu selalu Rahma lakukan, saatt mereka masih sama-sama susah dan baru saja kerja di tempat masing - masing.“Parfum Abang sama banget dengan milik suamiku, baunya bikin kangen,” ceplos Rahma polos.Raymond sampai kaget dan terdiam lalu memerah matanya. Iba dengan kondi

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 129: Rahma Mulai Sadar, Tapi...?

    Walaupun lambat, tapi kesehatan Rahma sedikit demi sedikit mulai membuahkan hasil, dia mulai kenal dengan Mamon dan Gracia, tapi masih belum tahu siapa Raymond, juga ayahnya sendiri Andi Rukmono.Andi Rukmono sengaja di minta Raymond turun tangan, sehinga dia ikut setiap hari ajak salah satu anak kembarnya yang ber ibukan bule Ausse itu bicara, dan kadang sengaja cerita masa-masa kecil Rahma. 2 bulan kemudian Rahma boleh di bawa pulang dengan harapan kesembuhannya makin cepat.Tentu saja Raymond terpaksa terapkan keamaan maksimum di rumah mewahnya, dia sampai tambah 20 orang satpam yang berjaga aplusan di rumahnya siang dan malam.Tak sembarangan orang bisa masuk ke rumahnya ini dan setiap 1 jam 5 saptam gantian keliling nge-cek kondisi rumahnya, belum lagi CCTV di mana-mana.Sehingga di manapun Raymond berada, dia dengan mudah pantau kondisi rumahnya, juga Rahma yang kini sudah tak pakai kursi roda lagi, dan kadang bercanda dengan Mamon dan Gracia.Suatu pagi...“Abang…?”Raymond y

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 128: Berfoya-foya dengan Uang 'Rampokan'

    Namun satu yang membuat Raymond tak ragu telpon Kabareskrim, yang juga sahabatnya, untuk tangkap segera kelompok Sanusi Cs yang kini kabur ke LN.AKP Yulia sebut, Rahma sempat bilang dia di culik Sanusi dan Aron Talang dan gara - gara di pisah dengan anaknya yang bikin parah depresinya juga sering sebut nama Gracia, adik iparnya."Satu -satunya jalan, Abang panggil Mamon dan Gracia, anak dan adik Abang itu, untuk temani Rahma, mungkin dengan jalan ini, daya ingat Rahma akan mulai berangsur pulih," saran AKP Yulia, juga dokter kejiwaan yang merawat Rahma.Raymond pun mengiyakan hal ini, dia lalu kontak Gracia dan Mamon, lalu di jemput Mang Amir sopirnya dan Iman pengawal pribadinya.Di tambah lagi informasi dari sang detiktive Anthoy yang bilang, yang ke Singapura memang Rahmi bersama bersama Sanusi Cs dan hidup berfoya – foya di sana, lalu terbang ke Eropa, lanjutkan foya-foya mereka."Untung saja selama ini Rahmi tak menjahati Mamon dan Gracia, tapi memang mereka ada hubungan, Mamon k

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status