Bab 44: Mulai Bertengkar dengan Istri

“Rahma aku ingin bicara, kita tak bisa begini terus, kita harus bicara saat ini juga!”

Walaupun suara Raymond tetap datar, tapi melihat wajah serius Raymond, Rahma paham, suaminya ini lagi menahan marah!

Rahma yang sedang melangkah ke tangga menuju ke kamar mereka di lantai dua sampai terdiam, tumben-tumbennya suaminya mulai agak ‘berani’ dengannya.

“Mau bicara apa?” sahut Rahma, tapi kembali berjalan menuju ke kamar mereka setelah tadi sesaat terdiam, lalu lempar begitu saja tas mehong miliknya ke kasur.

“Apa sih yang kamu kerjakan? Kenapa setiap hari selalu pulang malam, mana ada pekerjaan tak kelar dalam satu hari!” ceplos Raymond tiba-tiba.

Inilah sebenarnya saran dari Tante Melly, agar Raymond jangan hanya diam hadapi Rahma, ia harus bertanya dan kalau perlu menegur ulah istrinya itu.

“Atau rumah tangga kalian akan ambruk, mami tak setuju dan tak rela kalian sampai cerai. Ajaklah Rahma bicara, tak bisa kamu diam saja, kamu suami Ray, kepala keluarga,” itulah nasehat Tante Melly.