Home / Urban / Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua / Bab 6: Nasib Raymond Berubah

Share

Bab 6: Nasib Raymond Berubah

Author: mrd_bb
last update Huling Na-update: 2025-08-19 11:37:37

Tiba-tiba Clara memanggil sekretarisnya yang tadi membawa Raymond dan dua staf pemasaran ke ruangan ini.

“Agnes, panggil Anton dan Sony, bilang pada keduanya siapkan draf kontrak, kita akan beli 100 buah mobil dari dealer mobil ini dan kelak kita akan pesan 150 mobil lagi di tahap kedua,” ceplos Clara, hingga Raymond dan dua stafnya melongo dan saling pandang.

Padahal Raymond sudah dapat info, Clara adalah klien yang terkenal sulit diajak kompromi dan orangnya saklak serta terkenal angkuh.

"Bu Clara seorang CEO perusahaan travel besar dan punya ego keras, kalian harus bujuk agar dia mau teken kontrak," itulah ucapan si Pincab ke Raymond, yang di ingat betul pria ini.

Kini, betapa terkejutnya ia ketika menyadari klien ini adalah Clara dan wanita yang sama yang ia tolong beberapa jam sebelumnya.

Bahkan belum juga Raymond mulai berbicara, tanpa basa-basi Clara langsung menerima tawaran sekaligus meng ACC dan memesan 100 buah mobil, ini di luar prediksinya.

Sibuklah Raymond kini bersama dua staf Clara, Anton dan Sony mematangkan pemesanan jumbo ini.

Tanpa Raymond sadari, Clara sejak tadi selalu senyum manis menatap dirinya. Tak sampai 1 jam, bereslah semua.

Disepakati pesanan ini akan di kirim secara bertahap di mulai minggu depan saat depe mobil mulai di transfer ke rekening dealer mereka.

“Raymond, aku tahunya sama kamu yaa, tidak perlu berhubungan dengan sang pimpinan cabang.”

Clara secara eksplisit meminta hanya Raymond yang menjadi penghubung komunikasinya mulai saat ini.

“Si-siap bu Clara, ini nomor pribadi saya, kapanpun ada masalah, ibu jangan segan-segan kontak saya, ponsel saya aktif 24 jam!” kata Raymond sambil sodorkan ponselnya dan langsung di scan Clara ke ponsel-nya.

Atasannya di kantor bengong, saat Raymond dan dua staf pemasaran sebut kontrak jumbo dari Bu Clara beres! Sambil serahkan dokumennya.

Si Pincab hanya bisa melongo tak percaya melihat kejadian yang di luar dugaan ini.

Namun setelahnya buru-buru telpon pimpinan kantor besar dan minta segera prioritaskan klien kakap mereka ini.

“Selamat Raymond, siap-siap bonus besar menanti,” kata Bingo ini sumringah sambil salami Raymond. Tapi senyum si Pincab Bingo ini berubah saat Raymond membalikan tubuhnya.

“Hmmm…!” dengusnya, wajahnya menyiratkan rasa iri dan dengki dengan pencapaian Raymond yang fantastis ini. Sebab…bisa-bisa posisi dia yang kini terancam!

Raymond pun pulang dengan wajah sumringah, hatinya hari ini plong tak terkira, ancaman pemecatan sirna, bonus besar segera menanti dirinya.

Saat masuk ke rumanya, Raymond kembali kaget, Indri sambil rebahan di sofa hanya kenakan celana pendek ketat, dengan baju kaos agak longgar, sedang asyik nonton siaran infotaiment di TV.

“Hei Ray, baru pulang yaa?” sapa Indri, tanpa merubah posisinya yang bikin Ray sedapat mungkin tidak menatap godaan ‘besar’ ini.

Namun apes baginya, saat duduk di sofa sambil melepas sepatunya, kursinya persis menatap kedua kaki Indri, otomatis pemandangan aduhai ini tak bisa di hindarkan.

“I-iya ka Indri, eh Tante Melly di mana, kok nggak kelihatan?” Raymond menjawab sambil berbasa-basi...dan sengaja berlama-lama, tujuannya jelas, diam-diam ingin lebih lama melihat pemandangan aduhai ini.

“Mami sejak sore tadi jalan di jemput teman lamanya, katanya sih malam baru pulang,” sahut Indri dan kini duduk sambil senyum manis ke Raymond, seakan paham mata Raymond nemplok ke pahanya, Indri sengaja lebarkan pahanya, hingga sesuatu terlihat ngintip di sela-sela pahanya.

Apalagi bagian atas tubuh Indri memiliki ukuran yang membuat Raymond sulit berpaling. Celakanya, bentuk tubuh yang dimiliki Indri maupun Tante Melly merupakan kriteria yang diidam-idamkan Raymond, yang bahkan melebihi milik Rahma, istrinya!

“Ee…maaf ka Indri, aku mau mandi dulu, silahkan santai dulu,” cetus Raymond dan berusaha alihkan pandangan.

Di kamar mandi, sambil mengguyur kepalanya dengan shower yang airnya sengaja di setel dingin, Raymond ingat ucapan Tante Melly.

“Jangan kaget Ray, si Indri ini lahir saat aku masih berusia 17 tahun dengan suami pertama, makanya dia kini sudah berusia 26 tahunan dan aku kini sudah 43 tahun. Sayangnya dia udah janda tanpa anak di usia muda…!” cerita Tante Melly.

Raymond dan Rahma sendiri juga sama-sama berusia 26 tahunan, tapi bulannya duluan Indri yang lahir.

“Duehh…apakah aku harus khianati kepercayaan Rahma, tapi…bagaimana dengan foto dan video itu…benarkah itu dia dan diam-diam berselingkuh?” kembali perang batin melanda Raymond.

Setelah selesaikan mandinya, Raymond kaget saat ponselnya berbunyi dan kembali wajahnya seketika keruh.

Kembali nomor tak di kenal mengiriminya sebuah chat singkat.

“Istrimu bukan hanya urus kerjaan, tapi bersama sepuasnya dengan si pria tua bos besar pemilik salah satu mal di indonesia”

Saat Raymond ingin menelpon, ponsel pengirim ini tak aktif, hingga Raymond kesal bukan kepalang.

“Sialan…apa maksudnya mengirimi aku chat begini, apakah dia sengaja ingin rusak rumah tanggaku dengan Rahma?” batin Raymond, yang sampai detik ini masih percaya Rahma tetap setia dengannya.

Tiba-tiba terdengar ada benda jatuh dan teriakan aduh sekaligus minta tolong.

“Loh apa itu yang jatuh, itu kan suara Indri…!” Raymond pun bergegas keluar dan menuju asal suara Indri yang mengarah ke dapur…!

**

BERSAMBUNG

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (16)
goodnovel comment avatar
Pangestu Dewanto
saya suka, seru...
goodnovel comment avatar
syahruny uny
seruu bacanya
goodnovel comment avatar
Dhapi Danil
lanjut makin seruh ne
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua   Bab 296: Sebuah Rahasia Tentang Armani

    “Kamu bakalan punya PR besar kelak, si Veloxia agaknya klepek-klepek denganmu Raymond?” kata Rahma perlahan, saat menatap Gojali, Veloxia dan Bonar yang justru asyik berjoget di depan panggung kecil ini dan si Gojali malah asyik nyawer Veloxia yang lagi nyanyi.Raymond yang nggak pernah se humble yang di lakukan Gojali tak bisa melarang kelakuan remaja ini, yang malah sangat menikmati tubuhnya tertukar. “Aku justru membayangkan gimana perasaan Massayu melihat sepupunya malah naksir raga aku yang di pakai si Gojali!” sela Raymond spontan.“Whattts…jadi si Veloxia itu?” Rahma sampai membulat matanya, kaget baru tahu Veloxia dan Massayu sepupuan.“Benar Rahma, ibunya Massayu dan ibunya Veloxia bersaudara!” sahut Raymond.“Hmm…bakalan tambah rumit hubungan kalian Raymond, Veloxia anggap Gojali dirimu dan Gojali sejak lama naksir Veloxia, sementara kamu dan Massayu malah masih suami istri bukan...??!” sela Rahma kalem, kembali ke setelan pabrik.“Rumit, gara – gara kelakuan si Gojali!” sun

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua   Bab 295: Hilang Matsani Cs, Datanglah Gojali Cs

    “Pergilah cepat dari hadapanku, atau kaki kalian aku patahkan lagi. Itu hukuman bagi kalian yang secara kurang ajar menganggu berani Rahma,” dengus Raymond, keluar sifat aslinya, dingin dan agak kejam.Matsani dan Farid dengan airmata bercucuran menahan sakit yang terasa nyiut-nyiut hingga ke kepala langsung pergi, diikuti dua orang centeng mereka tadi, tak menyangka si ‘remaja’ bertubuh kokoh itu begitu hebat, belum lagi munculnya ‘Raymond’ ke tempat ini.Sesaat suasana kafe ini hening sesaat.Tiba-tiba semua kaget, saat Gojali bertepuk tangan dua kali. “Hayoo semua kembali nikmatin musik, semua kerusakan aku Raymond Razak yang ganti, kalian semua juga aku traktir,” ceplos Gojali, hingga Raymond tak nyadar sampai menepuk jidatnya, melihat kelakuan Gojali ini.Ini sifat aslinya kalau lagi habis akal dan hanya Rahma yang tahu kebiasaan mantan suaminya ini.“Kamu hebat sekali keponakanku,” Gojali dengan cueknya, tepuk - tepuk bahu Raymond, sampai sakit perut Rahma menahan tawa melihat k

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua   Bab 294: Hajar Pengganggu Rahma

    Begitu Raymond berjalan menuju ke arah Rahma yang sedang di ganggu Matsani dan Farid, dia sudah di hadang dua orang berbadan gempal.“Santai jagoan, biarkan temanmu itu rayuin tante cantik berwajah kayak bidadari dan boerbody asoy itu, kan biasa atuhh bagi-bagi enak he-he-he,” cetus seorang berbadan gempal ini, dengn gaya jagon hadang langkah Raymond. Semua pengunjung tegang, apalagi pemilik kafe ini, si taoke ini sudah bisa membayangkan berapa kerugian yang dia derita andai terjadi keributan di kafenya ini.Mata Raymond kontan berubah jadi bengis. Matsani dan Farid juga berhenti ganggu Rahma dan melihat apakah kedua centeng yang sengaja mereka bayar ini akan mampu hajar Gojali alias Raymond.Untuk balaskan dendam mereka, karena dulu di hajar Raymond.Anehnya Rahma justru tak khawatir dengan Raymond, tapi…dua orang itu dan dua remaja yang secara kurang ajar berani menganggu dirinya.“Kalian semua cari penyakit,” batin Rahma yang sudah tahu bagaimana tabiat mantan suaminya ini kalau su

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua   Bab 293: Mau Nostalgia Malah Diganggu!

    “Ray, temani aku makan malam”Chat dari Rahma dan Raymon senyum di kulum, tumben mantan ayank bebnya ngajak makan malam.“Boleh Rahma, mau makan di mana?” Raymond balas chat mantan istrinya ini.“Kamu masih ingat kan Kafe 90 an, yang terletak di Jakarta Selatan, nggak jauh dari Blok M, kafe pertama kali kita kencan saat masih jadi mahasiswa? Kita bertemu pukul 7 malam” Raymond langsung sahuti yaa dan pasti akan datang.Seulas senyum merekah di bibirnya, aneh baginya, Rahma seolah ingin ajak dia bernostalgia di jaman mereka masih jadi anak kuliahan.Saat itu dia dan Rahma janjian di kafe kenangan itu dan Raymond dengan motor yang kini dia simpan di garasi rumah mewahnya masih ia simpan sebagai kenangan, saat itu semangat 45 sekali ke sana.Walaupun kala itu dia harus relakan uang kiriman uangnya berkurang hingga separu buat traktir Rahma. Tapi dia bahagia, karena Rahma sejak malam itu mau jadi kekasihnya dan berakhir di pelaminan.Saking semangatnya, Raymond malah datang duluan sejak

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua   Bab 292: Melihat Armani dan Massayu Jalan Bersama!

    Gara-gara Rahma bercerita soal Armani, ingin rasanya Raymond menegur kelakuan adiknya itu, agar menghargai Rahma sebagai istrinya."Kenapa si Armani harus diam-diaman begitu? Bukankah tujuannya adalah untuk membantu baby Astrid? Apa mungkin dugaan Rahma, Armani justru diam - diam menyukai Massayu, karena wajahnya yang mirip mendiang Astrid," gumam Raymond.Tapi…diam-diam pun harus jujur dengan hatinya, apakah selama ini dia juga mencintai Massayu Ellana dari hati…?Raymond sampai termenung di balik kemudi mobil mewahnya. Kini hatinya malah tiba-tiba mulai mentah dengan Massayu.Anehnya, dia sama sekali tak marah dengan 'pengkhianatan' Massayu. Dirinya justru flassback dengan kelakuannya sendiri.Biarpun belum ada ikrar talak yang ia ucapkan, tapi secara agama, dia dan Massayu boleh di bilang sudah bercerai, karena lebih 6 bulan tak ada nafkah batin dan materi yang ia berikan buat Massayu. Otaknya kini malah ingat terus dengan Rahma, si mantan istrinya tersebut.Se-jutek dan protektif-

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua   Bab 291: Curhat Rahma Soal Armani dan…Massayu

    “Raymond…bolehkah aku sedikit curhat, tentang…Armani!”“Silahkan Rahma!” sahut Raymond yang sudah tak bisa lagi menutupi jati dirinya, walaupun masih menggunakan raga Gojali.“Tapi…kamu juga janji rahasiakan ini dan jangan marah dengan Armani?”Lagi-lagi Raymond mengangguk dan diam-diam ia sangat penasaran, apa yang terjadi dengan rumah tangga Rahma dan Armani ini? Serta kenapa dia di minta jangan marah ke adik se ayahnya itu.“Kejadiannnya saat kamu masih koma di rumah sakit dan Massayu datang berkunjung. Kala itu ada aku dan Armani di sana. Saat itu aku keluar dari ruang perawatan, karena si Mamon menelpon, ketika balik aku tak sengaja mendengar mereka berdua bercakap-cakap!”“Iya…lantas, apa yang mereka percakapkan?” sahut Raymond makin tak sabaran.“Armani minta tolong dengan Massayu menemaninya ke Banjarmasin, untuk menemui anaknya, Astrid. Sebab kata mantan mertua Armani, baby Astrid yang kini berusia hampir 2 tahunan sering sakit dan mengigau, kalau melihat foto mendiang ibun

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status