Share

Bab 24

Itu bukan hanya akan membuat Mas Haikal terkejut, tapi bisa membangkitkan rasa marah yang luar biasa. Dan Amira, dia pasti akan langsung menyalahkan aku atas ini.

"Pah."

"Sssttt ... waktu pesta akan segera berakhir. Cepat berkemas, kita akan pulang," ujar Papa seraya berdiri, lalu meninggalkan aku untuk berpamitan kepada rekan-rekannya.

Aku pun demikian. Menghampiri meja teman-temanku untuk berpamitan. Sedangkan Saffa, putriku sudah dibawa Mama ke tempat istirahat yang berada di gedung ini. Setelah dari toilet tadi, Saffa tidur dan dipindahkan ke ruangan khusus yang memang untuk tidur.

"Kagak nyangka gue, ternyata elu emang orang kaya, Lin. Maafin, ya selama kerja suka dengan berani nyuruh-nyuruh elu," ujar Mbak Maya saat aku mengahampiri meja mereka.

"Enggak apa-apa, Mbak. Santai saja. Dulu, kan kita sama. Sama-sama buruh pabrik."

"Iye, tapi tetep aja rasanya gue enggak sopan, gitu."

"Santuy," ujarku lagi menghapus ketidaknyamanan mereka.

Setelah berbasa-basi, kami pun keluar da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (19)
goodnovel comment avatar
Nur
Alina ditampar dia ya??...hahaahha
goodnovel comment avatar
OnLyNa
Herannya knapa koin2 ini habisnya slalu pas tiap harinya, tidak bersiasa .. haha ,, perhitungan yg sangat pas
goodnovel comment avatar
mutiarayulan
bingung banget, acara kantor kok emaknya ngikut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status