Selamat membaca dan semoga suka, MyRe. (✿^‿^)
Akan tetapi, tiba-tiba saja kakinya ditarik oleh seseorang. Cyra begitu panik dan terkejut bukan main, reflek menoleh cepat ke arah sosok yang menarik kakinya. Setelah melihat siapa sosok yang menariknya, rasa kaget Cyra seketika berkali lipat. Matanya melebar dan wajahnya langsung pucat pasi. "Kau sedang apa, Nona Cyra Satiya?" Suara berat dari sosok yang memegang kakinya mengalun. Cyra meneguk saliva secara kasar. "A-aku lupa mematikan kompor di rumahku, Tu-Tuan. Jadi aku harus pulang dulu," ucap Cyra sambil cengengesan, dia membungkuk untuk menjangkau kakinya; mencoba menjauhkan tangan Kendrick dari sana. Namun, pria itu dengan cepat menarik lengannya sehingga Cyra terjatuh dari atas tembok. Namun, pria itu menangkap tubuhnya sehingga Cyra tak harus merasakan sakit akibat jatuh ke tanah.Walau begitu, Cyra sangat panik luar biasa. Wajahnya, pucat dan matanya kembali melotot. Cyra terdiam untuk menetralkan jantungnya yang terasa menggila karena efek kejadian tadi. Namun, menya
Seorang pria paruh baya yang masih gaga dan tampan di usianya tersebut menaikkan sebelah alis ketika menyaksikan putranya tengah berbicara dengan seorang perempuan. Selain Sanaya, Kendrick-nya tak pernah lebih dulu mendatangi seorang perempuan. Tapi gadis itu, Kendrick yang menghampiri dan bahkan terlihat menggodanya. "Siapa perempuan itu?" tanya Razie pada Keanu, kepercayaan putranya. Keanu menoleh ke arah Kendrick dan perempuan yang tengah tuannya dekati. "Saya kurang tahu, Tuan. Tapi mungkin salah satu peserta di sini." "Ouh, perempuan itu," gumam seorang pria tua, membuat Razie menoleh ke arah sosok terhormat tersebut. "Daddy kenal?" tanya Razie pada daddynya, di mana sepertinya daddynya mengenal perempuan tersebut. "Humm. Namanya Cyra Satiya, staff di perusahaan kita," jawab Reigha santai, setelah itu segera pergi dari sana sambil senyum tipis. "Dad, kenapa …." Razie masih ingin bertanya akan tetapi daddy-nya lebih dulu pergi. "Ck," Razie berdecak lalu menyuruh salah
Cyra mengerutkan kening, cukup kaget saat membaca pesan dari sahabatnya tersebut. [Wow! Kok kamu tahu banyak tentang Big boss-ku? Mencurigakan.] Balas Cyra, cukup heran dan bahkan curiga karena sang sahabat tahu banyak tentang big boss-nya. -- My Bestie Yang Unyu -- [Kan sudah kukatakan, aku peramal, Bulan manisku. Percaya saja pada petunjuk yang kuberikan padamu, kamu masih akan berhasil.] Cyra membaca berulang kali pesan sahabatnya tersebut. Dia sedikit tak percaya akan tetapi tak mungkin dia ragu pada sahabatnya. Meski terdengar aneh dan kuno, tetapi Cyra sangat yakin jika sahabatnya menang seorang peramal hebat. Dulu Cyra berkerja di sebuah perusahaan percetakan. Namun, karena Cyra tak tahan lembur dan gaji yang sedikit, akhirnya dia mengundurkan diri. Setelah itu, enam bulan yang lalu, dia bertemu dengan sang sahabat, setelah dia menolong perempuan unyu tersebut dari rampok. Lalu wanita itu meraih tangannya dan bilang bahwa masa depan Cyra akan cerah bila dia bekerja di p
Cepat bayar utangmu atau menikah lah dengan putraku!" ucap seorang pria tua pada Cyra. Cyra sudah pulang dan saat ini berada di rumah peninggalan mamanya. Rumah ini termasuk rumah mewah dan besar, dan seharusnya menjadi milik Cyra. Akan tetapi rumah ini dijual oleh ayahnya. Cyra setengah mati menebus rumah ini karena ini salah satu penghubung Cyra dengan mamanya. Ada banyak kenangan di rumah ini, jadi Cyra tak akan melepas. Setelah mamanya meninggal dunia akibat sakit parah, ayahnya menikah lagi dengan perempuan jahat. Dia punya adik tiri yang manja dan sama liciknya dengan mamanya. Jangan lupa, dia juga punya kakak tiri yang sangat genit. Demi melindungi dirinya, Cyra memang harus hidup keras. Saat high school, dia mengikuti karate sebab dia tidak bisa mendapatkan perlindungan dari ayahnya. Dia juga harus bekerja keras agar bisa menyekolahkan diri sendiri dan bertahan hidup tentunya. Seharusnya dia mendapat perlindungan dari sosok ayahnya, akan tetapi Cyra tidak. Dia sudah di
Kendrick mengedikkan pundak kemudian segera kembali ke ruangannya. Sialnya, lift khusus untuk petinggi sedang ada jadwal pemeriksaan sehingga lift tersebut tak digunakan. Kendrick menghela napas kemudian memilih mengunakan lift para staff biasa. Kebetulan sedang jam kerja, jadi pengguna lift tak banyak. Kebetulan hanya dia dan seorang gadis. "Benar juga apa kata My Bestie, aku nggak perlu menang untuk bisa dapat uang. Cukup ikut seleksi, masuk sepuluh besar juga sudah dapat uang 500 juta. Wow, fantastiknya! Bisa bayar utang aku, habis tu masih cukup foya-foya. Lagian, ya kali siluman kodok seperti ku menang dan dipilih jadi istri Big Boss. Jadi pasti aku kalah, dan tujuanku memang kalah. Uang 500 juta lebih menggiurkan daripada mendapat status istri. Iuhh," celetuk gadis tersebut sambil memutar bola mata jengah di akhir kalimat. Dari pakaiannya dan rambut yang dikucir kuda serta poni berlayer yang terlihat manis, sepertinya gadis ini gadis yang sama dengan perempuan yang menemani n
"Usiamu sudah 35 tahun, akan tetapi tak ada satu perempuan pun yang dekat denganmu. Kau normal?" Seorang pria yang dimarahi oleh granddadnya tersebut hanya diam, sama sekali tak bersuara dan terlihat pasrah. "Jangan-jangan kau tidak punya ketertarikan pada lawan jenis?" tanya sang granddad lagi. Pria tampan dengan tatapan tajam tersebut dengan santai menganggukkan kepala. "Untuk saat ini aku hanya fokus pada klan dan perusahaan Elit Quality yang ada di negara ini, Granddad. Wanita hanya akan menjadi pengacau." "Ubah pemikiranmu tentang pasangan. Jika bukan karena Grandma-mu, menurutmu apa aku masih sanggup bertahan di keluarga ini?! Asal wanita yang kau pilih benar, dia akan menjadi kekuatan untukmu," dingin sosok itu, meletakkan cangkir kopi miliknya secara kasar, "mau tak mau kau harus menikah, Granddad akan menyiapkan 100 calon untukmu. Tentunya mereka perempuan yang bisa mendampingimu sebagai pemimpin klan De'Zura dan perempuan yang bisa melindungi diri sendiri agar kau tid